Keluhkan Proyek Situ Pedongkelan, Ketua RT/RW Tanyakan Tim Polresta Depok Temui dan Foto KTP Warga

Sofinal mengakui bila LPM memang diakui negara, namun yang memiliki kewenangan di tingkat RT dan RW adalah Ketua RT dan RW setempat, bukan LPM.

Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Aji
TribunJakarta/Bima Putra
Spanduk protes pengerjaan proyek Situ Pedongkelan di Cimanggis, Depok, Minggu (16/12/2018) 

"Saya ditanya soal pengerjaan proyek. Ya saya jawab iya, saya mengeluh. Karena lumpur dibuang depan rumah saya, satu minggu lebih saya enggak buka pintu rumah sama jendela karena bau banget. Kalau sekarang sih memang enggak bau," ujarnya.

Ketiadaan sosialisasi bahwa lumpur bakal dibuang ke depan rumah warga pun disampaikan Bambang kepada personel Satreskrim Polresta Depok yang datang.

Lantaran mengenal Bhabinkantibmas Kelurahan Tugu, Bambang yakin bahwa polisi yang menemuinya bukan Bhabinkantibmas Kelurahan Tugu yang merupakan bagian dari Polsek Cimanggis.

"Bukan Bhabinkantibmas, kalau Bhabinkantibmas sih saya kenal. Mereka pakai baju yang ada tulisan polisi gitu di belakangnya, baju safari lah. Datang sama LPM Kelurahan Tugu. Sepertinya anggota Polres," tuturnya.

Usai menjawab pertanyaan, empat polisi tersebut memfoto e-KTP Bambang dan berlalu ke arah Selatan Situ Pedongkelan tempat warga lain yang terdampak pembuangan lumpur bermukim.

Namun Bambang tak mengetahui pasti siapa saja warga yang didatangi oleh empat anggota polisi tersebut dan untuk keperluan apa mereka datang.

"Saya sih enggak nanya keperluan mereka. Saya percaya mereka polisi karena mereka datang sama LPM Kelurahan Tugu. Mereka foto KTP saya habis itu jalan lagi ke warga lain," kata Bambang.

Manan (70), warga RW 05 yang terdampak buangan lumpur lainnya membenarkan ada sekitar empat personel polisi yang datang berkeliling di sekitar Situ Pedongkelan.

Menurutnya polisi dan LPM Kelurahan Tugu berada di sekitar Situ Pedongkelan selama setengah jam, namun tak semua warga mereka datangi.

Manan yang rumahnya terkepung lumpur dan berada di lokasi saat polisi datang justru tak dimintai keterangan oleh polisi, dia juga tak mengetahui apa keperluan polisi dan apa ada warga yang didatangi.

Dia hanya membenarkan bila polisi datang dari arah rumah Bambang, lalu berjalannya menuju ke arah aliran Kali Jantung dan sempat melihat kondisi sekitar.

"Rumah saya juga kena dampak pembuangan lumpur, tapi saya enggak ditanya. Saya juga enggak lihat mereka nanya warga lain. Pokoknya mereka datang pakai kaus yang ada tulisan polisi, celana panjang yang banyak kantongnya, sama bawa pistol," ucap Manan.

Manan mengatakan empat polisi itu didampingi sekitar enam orang yang di antaranya merupakan LPM Kelurahan Tugu datang sekira pukul 11.00 WIB.

TribunJakarta.com telah berupaya mengkonfirmasi dari Unit mana Tim Satreskrim Polresta Depok yang datang menemui warga kepada Kapolresta Depok Kombes Pol Didik Sugiarto, Kasatreskrim Polresta Depok Kompol Deddy Kurniawan, dan Kasubag Humas Polresta Depok AKP Firdaus.

Namun hingga berita ditulis, upaya konfirmasi yang dilakukan kepada tiga pimpinan Polresta Depok itu tak kunjung membuahkan hasil.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved