Tsunami Selat Sunda

UPDATE Korban Tsunami Selat Sunda: 373 Orang Meninggal Dunia, 1.459 luka-luka, 128 Hilang

Hingga Senin (24/12/2018) pukul 17.00 WIB, tercatat 373 orang meninggal dunia, 1.459 orang luka-luka, 128 orang hilang, dan 5.665 orang mengungsi

Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Erlina Fury Santika
Dok. BNPB
Kondisi setelah tsunami Selat Sunda menerjang, Senin (24/12/2018) 

Petugas dan alat berat sudah beroperasi di Sumur. Tercatat 36 orang meninggal dunia dan 476 orang luka di Sumur. Evakuasi rencananya akan dilanjutkan besok pagi.

Di Kabupaten Serang sendiri, daerah yang terdampak adalah Kecamatan Anyer dan Cinangka.

Tercatat 29 orang meninggal dunia, 62 orang luka-luka, 68 orang hilang dan 40 unit rumah rusak.

Posko Tanggap Darurat didirikan di Puskesmas Cinangka Jl. Raya Karang Bolong Km 139 Kabupaten Serang.

Kondisi di Lampung

Sementara itu di Provinsi Lampung, daerah terdampak tsunami ada di Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Tanggamus.

Di Lampung Selatan daerah terdampak meliputi Kecamatan Kalianda, Rajabasa, Sidomulyo dan Ketibung.

Tercatat 75 orang meninggal dunia, 253 orang luka-luka, 22 orang hilang di Kecamatan Rajabasa, 73 orang mengungsi dan 30 unit rumah rusak.

Terkait hal itu Sutopo menjelaskan Bupati Lampung sudah menetapkan status tanggap darurat.

"Bupati Lampung Selatan telah menetapkan status tanggap darurat selama 7 hari yaitu 23-29 Desember 2018," papar Sutopo.

Selain itu, di Pesawaran terdapat 1 orang meninggal dunia, 1 orang luka-luka, 231 orang mengungsi dan 134 unit rumah rusak.

Daerah terdampak di Pulau Legundi Desa Legundi Kecamatan Punduh Pedada, sedangkan di Tanggamus tercatat 1 orang meninggal dunia, 4 rumah rusak berat, dan 70 perahu rusak berat.

Sutopo menjelaskan, penanganan darurat terus dilanjutkan dengan fokus pada evakuasi, pencarian dan penyelamatan korban, penanganan korban luka-luka di tim medis, pelayanan pengungsi, perbaikan darurat sarana dan prasarana umum.

Kondisi listrik juga sebagian masih padam. Sebanyak 125 unit gardu masih padam setelah sebelumnya ada 150 unit gardu yang padam.

"Perbaikan yang dilakukan kemarin tidak optimal karena adanya isu tsunami susulan," ungkap Sutopo.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved