Pengerjaan Proyek LRT Fase I Sudah 97 Persen

Menurut Iwan, yang sudah selesai 100 persen saat ini baru relnya saja, yang mencakup 5,8 kilometer dari Kelapa Gading sampai Rawamangun.

Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino
Stasiun LRT Mall Kelapa Gading 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, KELAPA GADING - Proyek moda transportasi light rail transit (LRT) Fase I (Kelapa Gading-Rawamangun) yang dikerjakan PT LRT Jakarta yang merupakan anak usaha PT Jakarta Propertindo (Jakpro) sudah memasuki tahap finalisasi.

Direktur Proyek PT LRT Jakpro, Iwan Takwin mengatakan per Januari ini progres proyek LRT secara keseluruhan sudah mencapai 97 persen.

LRT dijadwalkan beroperasi pada akhir Februari 2019 nanti. Untuk mengejar target tersebut, ada beberapa finalisasi yang masih dikebut PT LRT Jakarta.

Menurut Iwan, yang sudah selesai 100 persen saat ini baru relnya saja, yang mencakup 5,8 kilometer dari Kelapa Gading sampai Rawamangun.

"(Sudah selesai) 97 persen total. Main line ini sudah 100 persen relnya," kata Iwan di Depo LRT Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (10/1/2019).

Iwan menjelaskan, beberapa penyelesaian yang masih dikebut antara lain pembangunan satu dari enam stasiun, penyelesaian lift di tiap stasiun, rehabilitasi minor, serta tempat pemeliharaan kereta di Depo LRT Kelapa Gading.

Dijelaskan Iwan, lima stasiun LRT Fase I yang meliputi stasiun Mall Kelapa Gading, stasiun Kelapa Gading Boulevard, stasiun Pulomas, Stasiun Pacuan Kuda, serta stasiun Velodromer Rawamangun, sudah hampir 100 persen selesai.

Itu artinya, hanya stasiun Pegangsaan Dua atau stasiun di Depo LRT yang pembangunannya bakal dikebut.

"Hampir 100 persen itu (stasiun) Kelapa gading sampai Velodrome. Yang di depo ini belum," kata Iwan.

Iwan juga mengatakan lift yang ada di stasiun-stasiun LRT sedang diselesaikan.

Ada satu lift di stasiun Pulomas sedang dalam tahap finalisasi.

Selain itu, usai semua lift selesai dikerjakan, pihak LRT mesti harus mendapatkan sertifikat layak operasi dari Departemen Tenaga Kerja (Depnaker).

"Karena lift itu begitu selesai diinstal mesti ada sertifikat layak operasi yang diberikan Depnaker," ucap Iwan.

Iwan juga menjelaskan tahap finalisasi proyek LRT Jakarta Fase I akan berfokus pada kerusakan minor di seluruh prasarana.

Warga Kampung Apung Keluhkan Tak Kunjung Dibangunnya Tiang Pembatas Jembatan

Didampingi Keponakan Prabowo dan Haji Lulung, Sandiaga Tengok Korban Kebakaran di Tambora

Petugas LRT Jakarta setiap dua kali seminggu mengecek apakah ada kerusakan kecil di bagian-bagian prasarana.

"Defect. Biasa karena pekerjaan konstruksi misalnya keramik pecah itu diperbaiki semua, tiap 2 kali seminggu kita keliling ngecek defect yang mungkin rusak sedikit akibat. Nanti setelah itu general cleaning," terang Iwan.

Kemudian, salah satu prasarana yang masih dalam tahap penyelesaian adalah tempat pemeliharaan kereta di Depo LRT Kelapa Gading.

Iwan menuturkan pusat pemeliharaan akan berupa satu tempat khusus untuk mencuci kereta.

"Itu nanti bisa untuk beberapa kereta, sistemnya itu automatic washing machine. Jadi kereta lewat ada mesin buat nyucinya," pungkas Iwan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved