Mafia Bola
Sudah Lima Tersangka Pengaturan Skor, Satgas Antimafia Bola Beberkan Sederet Pidananya
Setelah memeriksa sejumlah saksi termasuk elite PSSI dan lima orang jadi tersangka, bergulir isu ada agenda tersembunyi Satgas Antimafia Bola.
Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Dalam pemeriksaan itu, Irham membuka siapa saja klub yang terlibat pengaturan skor.
Klub-klub itu juga mencoba mengintimidasi sang wasit ini saat pertandingan Liga 2 2018.
"Kami buka sejelas-jelasnya. Kami sampaikan siapa saja yang terlibat dan klub-klub mana yang berkepentingan dalam hal itu," ucap Taufiqurrahman.
"Harapan kami satu, sepak bola Indonesia menjadi lebih baik," kata Taufiqurrahman mewakili Irham.
Beberkan kejahatan sepak bola
Menurut Krishna Murti, dalam kasus ini Satgas menemukan pidana suap menyuap, pidana penipuan, pidana pengaturan pertandingan.
Ada juga pidana pengaturan wasit, pidana pengaturan skor, pidana penelikungan peran-peran orang-orang di organisasi.
"Satgas menyelidiki pidana dan kejahatan yang berdampak pada kepentingan umum," ujar Krishna Murti di Instagramnya, Jumat (11/1/2019).
Ujaran Krishna Murti menjadi keterangan foto saat dirinya seperti berdiskusi dengan komentator sepak bola Tommy Welly di depan sebuah papan tulis.
Disampaikan Krishna Murti, kejahatan pengaturan sepak bola adalah kejahatan transnasional.
Termasuk apa yang terjadi di dunia sepak bola Indonesoa saat ini.
"Jangan isukan satgas dibuat untuk ini dan itu. Yang menghembuskan isu pasti orang-orang yang ingin bercokol dalam kemapanan kejahatan di Sepakbola," imbuh dia.
Hasil penyelidikan Satgas Antimafia Bola saat ini banyak orang yang tahu tapi semua diam karena takut membongkarnya.
Mereka enggan membongkar karena klub Takut tidak ikut Liga, pemain takut dikucilkan, wasit takut dipinggirkan, pelatih takut tidak dapat tempat, pengurus takut digeser.
"Sekarang ada yang mau menakut-nakuti satgas dengan mengisukan ada agenda tersembunyi. Kami tidak ada kepentingan dengan PSSI. Kami tak ingin jadi pengurus PSSI, kami tdk takut karena ditakut-takutii," tegas dia.
Ia memastikan Satgas Antimafia Bola akan terus eksis sepanjang banyak borok yang selama ini terjadi dibiarkan.
"Pilihannya hanya satu: perbaiki sepak bola Indonesia karena kami cinta sepakbola. Kami ingin Indonesia hebat di sepakbola," ucap dia. (Tribun Jogja/TribunJakarta.com)