Pilpres 2019

Soal Puisi Doa Yang Ditukar, Fadli Zon Tolak Minta Maaf

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menolak minta maaf atas puisi berjudul Doa yang Ditukar. mengklaim puisi tidak terkait KH Maimun Zubair

Penulis: Deodatus Suksmo Pradipto | Editor: ade mayasanto
TribunJakarta/Nawir Arsyad Akbar
Waketum Partai Gerindra, Fadli Zon usai menghadiri deklarasi Alumni Perguruan Tinggi Seluruh Indonesia (APTSI), di Gedung Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Cipayung, Jakarta Timur, Sabtu (26/1/2019). 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon menolak minta maaf atas puisi berjudul Doa yang Ditukar.

Fadli Zon mengklaim puisi yang dia tulis itu tidak memiliki hubungan dengan ulama Kiai Haji Maimun Zubair.

Puisi Doa yang Ditukar karya Fadli Zon menuai protes dari sejumlah pihak.

Satu di antaranya adalah Majelis Ulama Indonesia Kota Sukabumi.

Mereka protes dan meminta Fadli Zon meminta maaf.

Puisi tersebut dianggap menghina Kiai Haji Maimun Zubair atau yang akrab disapa Mbah Moen.

Fadli Zon mengatakan tidak akan minta maaf karena menulis puisi tersebut.

Menurut Fadli Zon tidak ada yang salah dari puisi itu.

"Untuk apa saya melakukan sesuatu yang tidak saya lakukan," ujar Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (11/2/2019).

Fadli Zon dan puisi Doa yang Ditukar.
Fadli Zon dan puisi Doa yang Ditukar. (Tribunnews.com/Tangkapan layar Twitter @fadlizon)

Anggota Dewan Pengarah Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno itu menegaskan puisi Doa yang Ditukar tidak terkait Mbah Moen.

Fadli Zon menuturkan puisi tersebut ditujukan kepada penguasa, bukan Mbah Moen.

"Saya sudah jelas beberapa kali puisi itu ekspresi dan tidak ada hubungannya dengan Mbah Maimun. Bagi mereka yang memahami itu, di situ jelas, sangat jelas, bahkan dalam puisi itu disebutkan kaum penguasa, Mbah Maimun kan bukan penguasa," kata Fadli Zon.

Tim Jokowi Mengaku Tahu Isu yang Akan Diangkat Prabowo saat Debat Capres

Foto Umi Pipik dan Habib Rizieq Dihapus Instagram, Ustaz Alhabsyi Pernah Alami: Kriminalisasi Medsos

Fadli Zon minta puisi itu tidak dimanfaatkan atau dipelintir seolah-olah ditujukan kepada Mbak Moen.

Menurut Fadli Zon, Mbah Moen adalah ulama yang sangat arif dan bijaksana.

"Jangan dipolitisasi, jangan digoreng maupun dipelintir, enggak ada sama sekali, saya mengenal Beliau adalah ulama yang baik, ulama yang humble, ulama yang arif," pungkas Fadli Zon.

Ketua I MUI Kota Sukabumi K.H. Apep Saefulloh menyayangkan puisi Doa yang Ditukar.
Kiai Apep menilai puisi tersebut menghina K.H. Maimun Zubair, seorang ulama senior.

"Dia sangat menghina lama. Di mana kiai sepuh yang berdoa begitu ikhlas tapi dipelintir, bahwa itu merupakan doa yang dibayar. Padahal saya lihat Mbah Maimun itu orang yang ikhlas dan sesepuh daripada satu partai Islam dan dia seorang ulama besar," ujar Kiai Apep.

Jaksa KPK Gali Asal-usul Apartemen Steffy, Pantau Sidang Saksi Irwandi

Mak Vera Disebut Judi Pakai Uang Olga, Billy Syahputra: Jangan Menyangkutkan Nama Keluarga Besar Gue

Mbah Moen Pasti Memaafkan
Gubernur Jawa Timur terpilih 2019-2024 Khofifah Indar Parawansa menyarankan Fadli Zon untuk meminta maaf kepada KH Maimun Zubair.

Menurut Khofifah, Fadli Zon tidak perlu menyampaikan permintaan maaf melalui konferensi pers.

"Saya rasa tidak perlu melalui konferensi pers, sowan akan lebih baik. Mungkin dia khilaf saat menulis puisi itu. Saya rasa Beliau (Mbah Moen, red) pasti sudah memaafkan walaupun Bang Fadli belum meminta maaf," kata Khofifah usai acara Istighosah dan Deklarasi Jaringan Kyai-Santri Nasional (JKSN) yang digelar GOR Ken Arok, Kota Malang, Minggu (10/2/2019).

Pelaku Pembunuhan Fitri Suryati Ditangkap, Korban Ditikam di Leher dan Diikat

Sederet Film Hollywood Ini Bakal Tayang di Hari Valentine 14 Februari 2019

Khofifah khawatir bukan Mbah Moen yang marah atas puisi Doa yang Ditukar, tapi para santri.

Khofifah mengatakan Mbah Moen memiliki jaringan santri yang banyak karena termasuk kiai sepuh di Indonesia.

"Jangan melihat Mbah Moen sebagai tokoh partai PPP saja. Mbah Moen dan Pesantren Sarang mempunyai jaringan yang kuat. Jaringan pesantrennya tidak hanya di Indonesia, tapi ada di Yaman dan Mesir yang sangat kuat," kata Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama itu. (Tribunnews/fik).

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved