Pilpres 2019

Ramai Soal Nabi Musa Sulaiman di Medsos, Ini Ucapan Prabowo Sebenarnya di Grobogan

Calon presiden 02 Prabowo Subianto menyebut tongkat Nabi Sulaiman dan Nabi Musa terkait pemberantasan korupsi dan kebocoran kekayaan di Indonesia.

Penulis: Yogi Gustaman | Editor: Rr Dewi Kartika H
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Jelang debat capres 2019, Prabowo Subianto memberikan pernyataan yang kontroversial dalam Pidato Kebangsaan pada Senin (14/1/2019) di JCC. Dalam Pidato Kebangsaan tersebut, dihadiri sejumlah tokoh politik dan pendukung Prabowo Subianto, seperti Susilo Bambang Yudhoyono, Amien Rais, Zulkifli Hasan, Titiek Suharto, dan lainnya. 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Calon presiden 02 Prabowo Subianto mengaku kelak terpilih akan memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya.

Hal itu disampaikannya saat menghadiri Silaturahmi Bersama Tokoh Masyarakat & Tokoh Agama di Purwodadi, Grobogan, Jawa Tengah, Rabu (13/2/2019).

Dalam pidatonya, ia menyebut andai terpilih pun, Prabowo dan Sandiaga Uno tidak bisa sendirian memberantas korupsi sendirian.

Ia pun menyinggung Nabi Musa dan Nabi Sulaiman, seperti dilansir TribunJakarta.com dari Facebook Prabowo Subianto yang tayang pada Kamis (14/2/2019).

(Korupsi, red) ini tidak akan selesai, tidak akan selesai sekejap. Saya tidak punya tongkat Nabi Musa, saya tidak punya tongkat Nabi Sulaiman. Tidak bisa simsalabim selesai satu malam. Tidak bisa!" tegas Prabowo Subianto.

Setelah Ramai Cuit Presiden Baru, CEO Bukalapak Terima Kasih atas Dukungan Pemerintah

Ribut-ribut Soal CEO Bukalapak, Budiman Sudjatmiko: Jangan Cepat Silau Anak Muda Kreatif

Dibui Gara-gara Sabu, Jupiter Fortissimo Jual Novel dan Baju, Bicara Ngelantur, Sang Mantan Gerah

Daftar Barang yang Disita Satgas Antimafia Bola di Kediaman Joko Driyono

Aremania Diimbau Tidak Datang ke Stadion Saksikan Persib Bandung Vs Arema FC

Prabowo pun memberikan konsep bagaimana menjaga kekayaan negara dan kebocoran dan korupsi kelak terpilih di Pilpres 2019.

Konsep pertama menjaga kekayaan Indonesia tidak bocor lagi. Ia pun sudah mengeluarkan buku berisi data-data bagaimana kekayaan Indonesia bocor.

Ia dan Sandiaga berjanji pemerintahannya akan menjaga semua kekayaan, mengurangi semua kebocoran, dan menutup semua lobang korupsi.

Prabowo mengaku data-data tersebut berasal dari lembaga resmi di dalam dan luar negeri.

"Sudah kita hitung uang kita, sudah cukup, cukup banyak. Yang terjadi adalah korupsi yang gila-gilaan," dia menambahkan.

Ia mencontohkan saat ini para pencuri kekayaan negara pintar, sehingga mengira bisa lolos dari jerat korupsi.

"Salah satu cara yang mereka paling seneng adalah membuat proyek. Proyeknya katakanlah 100 dia bilang 200. Itu caranya. Banyak caranya. Aku saksi mata, Aku hapal semua cara-cara itu," kata Ketua Umum Gerindra ini.

Dikatakan Prabowo, semua kebocoran negara dan memutus rantai korupsi, tidak bisa dilakukan sendiri.

Insya Allah, sambung Prabowo, pemerintahannya akan bekerja keras memberantas korupsi dengan dukungan banyak orang.

"Saya (akan) menghimpun putra putri terbaik bangsa Indonesia. Orang-porang terpintar tapi tdak hanya pintar. Orang pintar hatinya busuk berbahaya bagi negara ini," ucap dia.

Di awal pidatonya, agar dirinya dan Sandiaga terpilih di Pilpres 2019, Prabowo meminta dukungan warga Grobogan.

"Saya berharap, saya menghimbau, saya mengajak kita semua, kalau kau ke sini, kalau kau sungguh-sungguh, kalau kau benar-benar dari hatimu ingin perubahan di negara ini, kalau kau ingin perbaikan di negara ini saudara sekali saya mohon dari sekarang sampai tanggal 17, 61 hari lagi kalian harus turun di lingkunganmyu masing-masing, di RT masing-masing, ajak seluruh kerabatmu, suruh saudara-saudaramu, seluruhnya,"

"Kawan-kawanmu, ponakan-ponakanmu, ipar-iparmu, mantu-mantumu, besan-besanmu semuanya saja, sadarkan, beritahu kekayaan kita diambil terus, sekarang kita harus hentikan itu, kitaharus memilih pemerintah yang bersih dari korupsi saudara sekalian," ucap Prabowo.

Kemana pun berkeliling, Prabowo bersaksi dan bersumpah di depan rakyat akan mengawal pemerintahannya bersih dari korupsi.

"Kami akan memberantas korupsi sampai ke akar-akarnya. Tapi kami akan berusaha menghilangkan korupsi pakai konsep tidak hanya pakai teriak-teriak," ujar dia.

Tonton selengkapnya di sini:

Bakal soroti kedaulatan pangan

Ketua Dewan Penasihat Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Zulkifli Hasan, buka suara terkait persiapan debat pilpres kedua yang akan digelar 17 Februari 2019.

Menurutnya, pasangan calon (paslon) 02 itu akan lebih banyak membahas mengenai kedaulatan pangan.

Pasalnya, kedaulatan pangan merupakan unsur utama kesejahteraan.

"Yang paling penting itu lingkungan dan pangan. Saya mengatakan, bangsa itu akan adil, bangsa itu bisa setara demokrasinya, bisa berkualitas, rakyatnya bisa berprestasi, bisa bagus kalau pangannya berdaulat. Itu syarat paling mendasar di seluruh dunia di mana pun," ujar Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (12/2/2019).

"Kalau kita pangannya belum bisa berdaulat, masih belum, nggak mungkin bisa berlaku adil, tidak bisa menjadi negara maju dan tidak bisa menjadi negara besar," imbuhnya.

Lebih lanjut, ketua MPR RI itu juga mengatakan Prabowo-Sandi akan menekankan pentingnya pengelolaan energi yang baik.

Indonesia memiliki banyak sumber daya energi, maka dari itu, dibutuhkan pengelolaan yang baik agar Indonesia juga mampu berdaulat di bidang energi.

"Jadi artinya kalau pangan enggak berdaulat, energi enggak berdaulat, sulit itu," pungkas Zulkifli.

Debat kedua akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta pada 17 Februari 2019 dengan mengusung tema energi, pangan, infrastruktur, sumberdaya alam dan lingkungan hidup.

Debat kedua hanya akan dijalani para capres yakni capres 01 Joko Widodo dan capres 02 Prabowo Subianto.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved