Pedas dan Segar, Acep Si Tukang Buah dan Rujak di Bendungan Hilir Selalu Diserbu Saat Makan Siang

"Kalau beli buahnya aja, kayak beli satu semangka, pepaya, nanas, satu potong harganya Rp4 ribu," kata Acep.

Penulis: Muhammad Rizki Hidayat | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT
Pedagang buah sekaligus rujak, Acep, sedang berjualan di jalan Bendungan Hilir Raya, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2019). 

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Muhammad Rizki Hidayat

TRIBUNJAKARTA.COM, BENDUNGAN HILIR - Satu sampai delapan motor terparkir di pinggir trotoar jalan Bendungan Hilir Raya, Jakarta Pusat.

Dekat trotoar ini, terdapat pedagang buah segar sekaligus bisa membuat rujak.

"Bang, rujaknya empat bungkus ya," kata sang pembeli sambil menepuk pundak pedagang buang.

Pedagang buah tersebut adalah Acep, yang tampak mahir mengupas dan memotong buah-buahan dengan pisau.

"Kalau siang begini emang selalu ramai, alhamdulillah," kata Acep kepada reporter TribunJakarta.com, di jalan Bendungan Hilir Raya, Jakarta Pusat, Senin (25/3/2019).

Acep mengatakan, satu orang pembeli pernah ada yang memesan 15 bungkus.

"Pernah ada orang yang langsung pesan langsung 15 bungkus, orang kantoran itu kayaknya mah," ujar Acep sambil menyiram sambal rujak ke atas buah-buah yang sudah dipotong.

Satu porsi rujak, lanjut Acep, dipatok seharga Rp10 ribu

"Kalau beli buahnya aja, kayak beli satu semangka, pepaya, nanas, satu potong harganya Rp4 ribu," kata Acep.

Kemenhub: Tarif Ojek Online Rp 1.850 sampai Rp 2.600 Per Kilometer

Diketahui sebelumnya, Acep mulai berdagang rujak sejak sekitar 2012 silam.

"Udah lama dagang buah mah, dari tahun 2012 lah kira-kira," kata Acep.

Sementara itu, pendapatan Acep dalam sehari bisa mengantungi sekitar Rp250 ribu.

"Kalau lagi ramai-ramainya pembeli bisa Rp300 ribu, ya paling dikit alhamdulillah Rp250 ribu," katanya.

Acep biasa berdagang sejak pukul 8 pagi hingga 7 malam.

Dia juga biasa berjualan setiap harinya di jalan Bendungan Hilir Raya.

"Ngga ada libur saya, paling kalau lagi ketutup modal untuk besok gitu, itu sih paling saya ngga dagang, istirahatlah istilahnya," ujar Acep.

Dari pantaun reporter TribunJakarta.com pada sekitar pukul 11.00 sampai 12.00 WIB, terlihat satu sampai 15 orang membeli rujak milik Acep.

Para pembeli tersebut ada yang mengenakan seragam sekolah, baju kemeja lengkap dengan dasinya, driver ojol, dan terdapat pula petugas kebersihan yang memakai pakaian berwarna oranye.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved