Pilpres 2019
Jokowi Bisa Kalah, Komika Ernest Prakasa Ingatkan Pendukung Tak Terbuai Polling
Capres Jokowi bisa saja kalah dalam Pilpres 2019 pada 17 April 2019 mendatang. Ini hipotesa komika Ernst Prakasa.
Penulis: Erlina Fury Santika | Editor: Y Gustaman
Jika dibandingkan hasil survei Indo Barometer Februari lalu, elektabilitas Jokowi-Maruf naik 0,6 persen, sedangkan Prabowo-Sandi naik 3,1 persen.
4. Roy Morgan
Sementara lembaga survei asal Australia Roy Morgan menyebut elektabilitas Joko Widodo sebesar 56,5 persen dan Prabowo 43,5 persen.
Survei ini tak mengikutsertakan nama calon wakil presiden.
Namun demikian, angka keterpilihan Jokowi mengalami penurunan 0,5 persen dibanding satu bulan sebelumnya atau Februari 2019.
Sebaliknya, Prabowo naik 0,5 persen pada periode yang sama.
Survei ini dilakukan pada pertengahan Februari sampai pertengahan Maret 2019 dengan responden sebanyak 1.102 orang di atas 17 tahun di 17 provinsi.
Roy Morgan menggunakan metode wawancara tatap muka pada survei ini dengan Margin of error kurang lebih 1,3 persen.
5. LSI
Pada Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA dan dirilis pada Selasa (2/4/2019). Elaktabilitas Jokowi-Maruf sebesar 56,8 persen hingga 63,2 persen
"Sementara elektabilitas pasangan Prabowo-Sandiaga sebesar 36,8 persen hingga 43,2 persen," ujar peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa.
Pengumpulan data survei dilakukan dari 18 hingga 26 Maret 2019.
Survei yang dilakukan terhadap 1.200 responden ini menggunakan metode multistage random sampling.
6. Litbang Kompas
Survei terbaru yang dilakukan Litbang Kompas pada 22 Februari 2019 - 5 Maret 2019 menunjukkan, elektabilitas Jokowi-Maruf berada di angka 49,2 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 37,4 persen.
Adapun, 13,4 persen responden menyatakan rahasia.
Namun, jika kelompok yang belum memutuskan pilihan (undecided voters) terbagi secara proporsional, potensi kemenangan Jokowi-Maruf ada di angka 56,8 persen, sementara Prabowo-Sandiaga 43, 2 persen.
Survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan melibatkan 2.000 responden yang dipilih secara acak melalui pencuplikan sistematis bertingkat di 34 provinsi di Indonesia, dengan tingkat kepercayaan 95 persen, dan margin of error +/- 2,2 persen.
Peneliti Litbang Kompas, Bambang Setiawan menuliskan, jarak elektabilitas kedua pasangan calon semakin menyempit, 11,8 persen.
7. Indikator
Sementara menurut lembaga survei Indikator, elektabilitas Jokowi-Maruf 55,4 persen dan Prabowo-Sandiaga 37,4 persen.
Direktur Eksekutif Indikator, Burhanudin Muhtadi, mengatakan, hingga akhir Maret 2019, dukungan terhadap Jokowi-Maruf masih unggul signifikan atas Prabowo-Sandiaga.
"Jokowi-Maruf mendominasi pada kelompok gender, usia, desa/kota, kelas ekonomi, etnis jawa, basis Nahdlatul Ulama (NU), pendidikan menengah ke bawah, terutama dari kalangan blue collars," ungkap Burhanudin di kantor Indikator Politik Indonesia, Jakarta Pusat, Rabu (3/4/2019).
Sementara survei ini dilakukan terhadap 1.220 responden dengan metode random samping.
Adapun margin of error sebesar 2,9 persen dan tingkat kepercayaanya 95 persen. Survei ini dibiayai secara mandiri. (TribunJakarta.com/Kompas.com)