Tersisa Tulang dan Kaki saat Ditemukan Hari ke 108 Bikin Orangtua Pendaki Tak Berani Melihatnya
Bermaksud liburan dengan menikmati Gunung Arjuno, Faiqus Syamsi (17) tewas, 108 hari kemudian tulang belulangnya ditemukan.
Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
Nanang masih mengingat omongan ibunda korban tentang anaknya itu.
Keluarga mengakui Faiqus Syamsi pamit ketika hendak mendaki Gunung Arjuno.
"Pamit liburan, mendaki juga sesuai perizinan. Hanya sebelum pergi, dia bilang ke ibunya mau membuat heboh," sambung paman korban.
"Nanti saya mau bikin heboh, bu. Tidak ada permintaan, hanya bilang begitu," kata Nanang menirukan ucapan keponakannya.
Keluarga sempat tak mengerti maksud perkataan remaja 17 tahun itu.
Dumi lemas ketika ditemui di rumah duka.
Ia dan suaminya mendapat kabar temuan tulang belulang pendaki yang ternyata anaknya pada Kamis (4/4/2019).
"Senang iya karena sudah ketemu, tapi ditemukannya tidak seperti yang saya harapkan," kata Dumi.
Ibu dua anak ini tak kuasa untuk diminta datang memastikan tulang yang ditemukan merupakan anggota tubuh anaknya.
"Yang ke sana pamannya (Nanang) dan kakak kandungnya. Saya dan suami enggak berani," beber dia.
Setelah jenazah anaknya dibawa ke rumah duka hingga pemakaman, ia tak kuasa bertemu banyak peziarah dan memilih berdiam diri di kamar.
Keluarga mengaku masih syok namun harus mengikhlaskan kepergian anak bungsunya itu.
"Mau enggak ikhlas ya bagaimana, saya ikhlas kan," ucap Dumi sembari mengelus dada.
Pihak keluarga telah melakukan tahlilan hingga 100 hari.
"Tahlilan sudah, jadi waktu hilang dan setelah proses pencarian sudah tahlilan sampai 100 hari," tambah Nanang. (Surya/Tribun Jatim)