Pilpres 2019
Banyak Petugas KPPS Meninggal, Mulan Jameela Desak Bentuk Tim Pencari Fakta: Peduli Korban Jiwa
Mulan Jameela terlihat membagikan sebuah ulasan singkat mengenai peristiwa pasca Pemilu yang menewaskan ratusan orang.
Penulis: Khairunnisa | Editor: Kurniawati Hasjanah
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Mulan Jameela kembali menyita perhatian publik tatkala bersuara mengenai politik di laman media sosialnya.
Namun bukan soal isu kegagalannya dalam pencalonan legislatif, Mulan Jameela justru tampak menyoroti hal lain.
Dilansir TribunnewsBogor.com, baru-baru ini Mulan Jameela terlihat membagikan unggahan yang berkenaan dengan gugurnya 500 lebih petugas KPPS yang meninggal dunia.
Perihal tewasnya 554 petugas KPPS yang meninggal itu memang sempat menyita perhatian publik.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia ( Komnas HAM) akan menyelidiki banyaknya petugas pemilu 2019 yang meninggal dunia.
Komnas HAM akan melakukan penyelidikan ini di tiga daerah yang jumlah petugas meninggalnya paling banyak.
"Kita akan laksanakan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Banten, paling banyak di tiga daerah itu," kata Wakil Ketua Komnas HAM Hariansyah dalam jumpa pers di Kantor Komisi Pemilihan Umum, Jakarta, Rabu (8/5/2019).
• Link Live Streaming dan Sinopsis Sinetron Cinta Suci Kamis 9 Mei 2019
• Sekilas Eggi Sudjana Tersangka Makar, Pengacara Rizieq Shihab hingga Sempat Deklarasi Partai Baru
Hairansyah mengatakan, penyelidikan ini merupakan bagian dari tanggung jawab Komnas HAM dalam pemantauan pemilu.
Menurut dia, tim Komnas HAM akan terjun ke lapangan untuk mencari tahu penyebab para petugas tersebut meninggal dunia.
"Sampai 500 lebih yang meninggal dunia, ini sebuah jumlah yang besar. Oleh karena itu kita akan selidiki penyebabnya," kata dia.

Adanya perhatian khusus mengenai kematian 554 petugas KPPS yang meninggal itu nyatanya juga turut disoroti Mulan Jameela.
Melalui laman Instagram Storynya, Mulan Jameela tampak membagikan sebuah tulisan yang dengan latar belakang warna hitam.
Dalam unggahan yang dibagikan Kamis (9/5/2019), Mulan Jameela tampak memperlihatkan bendera putih dengan pita hitam di atasnya.
Sedangkan, tepat di bawah gambar tersebut, tampak tersemat tulisan yang menggumamkan perihal demokrasi.
• Jadwal Buka Puasa untuk Wilayah Jakarta dan Sekitarnya, Ini Bacaan Doa Buka Puasa Beserta Artinya
• Ini Analisis dr Norman Zainal soal Banyaknya Anggota KPPS Meninggal, Soroti Jam Kerja & Beban Fisik
Mulan Jameela terlihat membagikan sebuah ulasan singkat mengenai peristiwa pasca Pemilu yang menewaskan ratusan orang.
Melalui tulisan itu, Mulan Jameela pun seolah meminta agar ada tim pencari fakta guna mengetahui penyebab kematian ratusan petugas KPPS tersebut.
Tulisan yang diurai Mulan Jameela itu pun ia lengkapi dengan tagar yang berkenaan dengan politik.
Serta ditulis pula tagar yang berkenaan dengan petugas KPPS yang meninggal dunia.
"Saya atas nama rakyat INDONESIA memohon..
500 lebih nyawa jangan jadi sia-sia..
2000 lebih yang masih terbaring tak berdaya, jangan dianggap biasa !
Perlu tim pencari fakta atas nama DEMOKRASI, dan atas nama Bangsa INDONESIA !
#Bukanperkara0102lagi
#Saveourdemocrazy
#Savepetugaskpps
#Pedulikorbanjiwa
#SelamatkanIndonesia," tulis Mulan Jameela.

Analisa Dokter Ani Hasibuan Soal Penyebab Kematian Ratusan Petugas KPPS.
Sebagai dokter spesialis syaraf, Dr Ani Hasibuan menyebut bahwa faktor kelelahan tidak bisa begitu saja menjadi penyebab kematian seseorang.
Dilansir dari tayangan Catatan Demokrasi Kita edisi Selasa (8/5/2019), Ani Hasibuan tampak memberikan analisanya terkait dengan beban kerja dari petugas KPPS.
• Diisukan Hamil saat Dekat dengan Wijin, Gisella Anastasia Geram: Liat Aja Nanti Lahir Atau Enggak!
• Tak Laksanakan Salat Tarawih, Apakah Puasa Ramadannya Sah atau Tidak? Ini Penjelasannya
Menurutnya, beban kerja yang diemban petugas KPPS tidak memiliki kelebihan yang berarti.
"Saya melihat beban kerjanya KPPS. Itu beban kerjanya saya lihat tidak ada fisik yang sangat capek. Kan dia bergantian ada 7 orang. Ada aturan boleh bergantian," ungkap dokter Ani Hasibuan.
Karenanya, jika ada pernyataan yang menyebut bahwa ratusan petugas KPPS meninggal karena kelelahan menurut Ani Hasibuan adalah tidak tepat.

"Jadi kematian karena kelelahan saya belum pernah ketemu. Saya ini sudah 22 tahun jadi dokter belum pernah saya ketemu adalah penyebab kematian karena kelelahan," imbuh dokter Ani Hasibuan.
Namun, berbeda kasusnya ketika ada seseorang yang memiliki riwayat penyakit kronis lalu meninggal akibat kelelahan.
Sebab menurutnya, kelelahan itu bisa memicu penyakit kronisnya itu muncul.
"Kalau dia ada gangguan jantung di awal, oke. Kemudian fisiknya diforsir kemudian sakit jantungnya terpicu dia meninggal, karena jantungnya dong bukan karena kelelahan," kata Ani Hasibuan.
Lebih lanjut, Ani Hasibuan pun mengungkap analisa selanjutnya berkenaan dengan penyebab kematian seseorang.
Lantas dengan tegas, dokter Ani Hasibuan menyebut bahwa kelelahan sejatinya tidak bisa secara langsung membuat seseorang meninggal.
"(Beban kerja, kondisi fisik bisa jadi pemicu meninggal ?) pemicu kalau dia punya penyakit. Misalnya ada orang dengan tumor otak, tapi beban kerjanya besar, mikir, psikis yaudah ada masalah di neurotransmitir. Bukan karena capeknya,"
"(Kelalahan bisa membuat orang meninggal ?) Tidak," pungkas Ani Hasibuan.
Tak hanya itu, Ani Hasibuan pun meminta kepada KPU agar mengusut dengan jeli penyebab kematian ratusan petugas KPPS tersebut.
Bahkan, Ani Hasibuan menyarankan untuk melakukan otopsi kepada jasad dari petugas KPPS yang meninggal dunia tersebut.
"Tiba-tiba KPU jadi dokter forensik, menyebutkan COD (Cause of death) kelelahan. Mana buktinya ? pemeriksaannya ? Yang saya minta ayo dong diperiksa. Saya enggak ada urusan soal politik. KPU harus tanggung jawab. Urus nih kenapa yang 500 orang meninggal ? Saya minta ini diotopsi," sambungnya.