Pengurus PO Bus di Terminal Pulo Gebang Sebut Terminal Bayangan Masih Marak
Menurutnya terminal bayangan tumbuh subur karena ada 'permainan' sejumlah pihak sehingga penindakan yang dilakukan pemerintah tak pernah berhasil.
Penulis: Bima Putra | Editor: Muhammad Zulfikar
Meski tak menyebut Pemprov DKI Jakarta tak berhasil menuntaskan masalah, dia lantang mengatakan terminal bayangan masih tumbuh subur.
"Kalau soal penindakan saya enggak mau ngomong, tapi terminal bayangan masih ada, masih banyak. Masyarakat juga pasti lebih milih terminal bayangan dibanding datang ke terminal seperti ini," kata Mulyono.
Selain lebih dekat, Mulyono menilai terminal bayangan memiliki daya tarik yang tak dimiliki terminal resmi layaknya Terminal Pulo Gebang.
Menurutnya pengguna bus awam yang hendak mudik lebih memilih berangkat dari terminal bayangan karena ogah ribet mengikuti alur pembelian tiket dan keberangkatan.
"Kalau orang baru pertama datang ke terminal pasti bingung. Beli tiket di sini, terus berangkat nunggu bisnya di lantai dua. Tapi kalau dari terminal bayangan kan langsung, beli tiket, terus tinggal nunggu," ujarnya.
Karyawan PO Mulya Indah, Fitri juga mengeluhkan keberadaan terminal bayangan yang setiap tahunnya semakin digemari masyarakat sehingga menurunkan omzet PO resmi.
Fitri bahkan pesimis pemerintah dapat menuntaskan masalah terminal bayangan yang sudah lama akrab dengan kehidupan masyarakat.
• Soroti Adegan Romantis Putranya & Marion Jola di Video Tak Ingin Pisah Lagi, Sule: Kayak Pacaran
• Polisi Mengamankan Belasan Motor Bodong di Lokasi Balap Liar Kawasan Kunciran
• Ini Syarat Naik Bus Listrik Transjakarta di Monas
"Terminal bayangan berpengaruh banget ke penurunan penumpang, semakin banyak. Dulunya setiap tahun kita protes, tapi sekarang enggak, habis enggak didengerin, buat apa protes," keluh Fitri.
Pengurus PO Gunung Mulia Putera, Zainuri menyesalkan sikap pemerintah yang meminta seluruh PO beroperasi di terminal tapi seakan tutup mata akan keberadaan terminal bayangan.
Dia menilai gelar terminal terbesar se-Asia Tenggara yang disandang Terminal Pulo Gebang tak berarti karena suburnya terminal bayangan.
"Terminal bayangan itu banyak, saya saja sampai lupa saking banyaknya. Ada di Pulo Gadung, Pangkalan Jati, Klender, itu semuanya terminal bayangan. PO yang di dalam itu banyak yang gulung tikar karena penumpang lebih milih terminal bayangan," ucap Zainuri.