Pemilu 2019

Pengamanan 22 Mei, 32 Ribu Pasukan Gabungan Dikerahkan Hingga Kopassus Siap Diterjunkan

Sekitar 32 ribu pasukan gabungan TNI-Polri bakal diterjunkan untuk pengamanan pengumuman hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei mendatang.

Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TribunJakarta/Ega Alfreda
Apel anggota gabungan TNI dan Polri untuk pengamanan Pemilu 2019 di Bandara Soekarno-Hatta, Selasa (16/4/2019) 

Kopassus Siap Bantu Pengamanan

Menjelang pengunguman pemenang Pemilu 2019 pada Rabu (22/5/2019) mendatang, sejumlah massa dikabarkan bakal menyatroni Jakarta khususnya gedung KPU RI.

Aparat gabungan TNI-Polri pun sudah disiagakan mengantisipasi gangguan keamanan, tak terkecuali para prajurit elit Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

Hal ini disampaikan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa meninjau kesiapan prajurit Kopassus di Makopassus Cijantung, Jakarta Timur.

"Mereka (Kopassus) sudah sangat siap melaksanakan tugas untuk mengantisipasi sebagai cadangan. Intinya kami hanya ingin menyampaikan bahwa AD siap ditugaskan apabila dibutuhkan," kata Andika di Makopassus Cijantung, Senin (20/5/2019).

Nantinya, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto akan melihat kondisi di lapangan sebelum mengeluarkan intruksi dikerahkannya korps baret merah itu.

Andika berharap pengumuman pemenang Pemilu 2019 nanti berjalan tertib sehingga Kopassus tak perlu dikerahkan membantu pengamanan.

"Saya sebagai pembina hari ini membantu soal mengingatkan saja secara teknis tentang apa yang perlu mereka siapkan, apa saja yang kira-kira harus mereka tahu dan lakukan atau tidak boleh," ujarnya.

Merujuk hasil pemantauan kondisi di lapangan saat ini, Andika menyebut TNI belum menemukan adanya potensi gangguan keamanan yang membahayakan.

Namun dia menegaskan TNI bersiaga dan telah membagi penempatan prajuritnya di sejumlah titik, khususnya di sekitar Istana Negara, KPU, dan Bawaslu RI.

"Penggunaan nanti memang benar-benar akan dilihat perkembangannya. Saya juga tidak bisa terlalu membuka di sini karena masih hipotetis apa yang akan terjadi," tuturnya.

SAT Gultor Simulasi Amankan Anggota KPU

Panglima TNI, Marsekal TNI Hadi Tjahjanto didampingi Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ganip Warsito, Aslog Panglima TNI Marsda TNI Kukuh Sudibyanto, Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Eko Margiyono meninjau latihan pengamanan tahap penghitungan suara Pemilu 2019 oleh Prajurit TNI di Silang Monas, Jakarta Pusat, Jumat (17/5/2019).

Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman dalam keterangan tertulisnya mengatakan dalam latihan tersebut, disimulasikan bahwa terjadi kerusuhan di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Menteng, Jakarta Pusat, oleh massa yang sedang melakukan aksi unjuk rasa terkait hasil penghitungan suara Pemilu Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2019.

"Dengan bergerak cepat, Satuan Gultor TNI tiba di kantor KPU dengan menggunakan Helikopter Caracal milik TNI AU untuk menyelamatkan anggota KPU dan dokumen serta server hasil penghitungan suara," kata Rahman dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com pada Jumat (17/5/2019).

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved