Aksi 22 Mei
Anggota GARIS yang Berniat Jihad di Aksi 22 Mei Ditangkap, Polri: Mereka Pernah Nyatakan Dukung ISIS
M Iqbal mengatakan pihak kepolisian berhasil menangkap dua orang yang terafiliasi atau terhubung dengan kelompok Gerakan Reformis Islam (GARIS).
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Ilusi Insiroh
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Rr Dewi Kartika H
TRIBUNJAKARTA.COM - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol M Iqbal mengatakan pihak kepolisian berhasil menangkap dua orang yang terafiliasi atau terhubung dengan kelompok Gerakan Reformis Islam (GARIS).
Hal tersebut disampaikan M Iqbal saat jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, pada Kamis (23/5/2019).
M Iqbal juga menyinggung soal organisasi ISIS dan Suriah.
Awalnya M Iqbal mengatakan pihak kepolisian berhasil menangkap dua orang tersangka saat kerusuhan di aksi massa 22 Mei.
• 257 Perusuh Aksi 22 Mei Ditangkap, Terungkap Isi Pesan di Grup WhatsApp Singgung Soal Serang Jokowi
• Berduka Atas Korban Aksi 22 Mei, Prabowo Berpesan ke TNI-Polri: Senjata yang Dipakai Dibiayai Rakyat
Dua tersangka itu bukan cuma terafiliasi dengan GARIS, mereka juga berasal dari daerah luar Jakarta.
"Saya akan sampaikan temuan yang ada pada masa pesuruh yang pertama," kata M Iqbal dikutip Tribun Jakarta.com dari tayangan langsung Inews TV.
"Yang sudah di release oleh Polda Metro Jaya,"
"Kami menemukan dua tersangka, dari luar Jakarta yang teafiliasi dengan kelompok GARIS," tambahnya.
• Gugatan Prabowo-Sandiaga Bisa Ditolak MK, Pakar Hukum Beberkan Alasan hingga Singgung Pilpres 2004
• Sebut Ada Kelompok yang Bermain di 22 Mei, Begini Penjelasan Tito Karnavian
M Iqbal menerangkan kedua tersangka itu berniat melakukan jihad di aksi 21 dan 22 Mei di Jakarta.
"Kelompok GARIS ini memang terafiliasi dengan kelompok tersebut," jelas M Iqbal.
"Dari keterangan dua tersnagka mereka memang berniat untuk berjihad pada aksi 21 dan 22," tambahnya.
Penangkapan kedua tersangka itu berdasarkan bukti yang akurat.
"Kami menemukan bukti yang sangat akurat," tutur M Iqbal.
• Tanggapi 6 Orang yang Tewas dalam Aksi Massa 22 Mei, Tito Karnavian: Ada Kelompok yang Bermain
• TNI Diisukan Tak Ikut Bantu Polri Tangani Aksi 22 Mei, Wiranto dan Panglima TNI Beri Jawaban Kompak
M Iqbal menerangkan GARIS pernah dengan tegas menyatakan dukungannya kepada ISIS Indonesia.
"Sama kita ketahui kelompok GARIS ini pernah menyatakan sebagai pendukung ISIS Indonesia," jelas M Iqbal.
Kelompok GARIS juga disebut sudah mengirimkan anggotanya ke Suriah.
"Dan mereka sudah mengirimkan kadernya ke Suriah," ucap M Iqbal.
Karena permasalahan tersebut M Iqbal yakin kegiatan unjuk rasa pada 21 dan 22 Mei ditunggani oleh berbagai kelompok, termasuk GARIS.
• 22 Mei Instagram, Facebook, WhatsApp Ditutup Sementara, Menteri Kominfo Buka Suara: Banyak Mudarat
• Prabowo Bilang Waktu Pengumuman Pilpres Janggal, Eks Komisioner KPU Ungkap Bedanya dengan 2014
"Fix ada kelompok penunggang kegiatan unjuk rasa ini, berbagai kelompok," jelas M Iqbal.
Dikesempatan yang akan datang M Iqbal berjanji akan merangkan lebih detail mengenai kedua tersangka itu.
"Berikutnya kami akan sampaikan detailnya siapa orangnya dan bagaiman jaringannya," kata M Iqbal.
• Diadang Saat Hendak Ikut Aksi di Bawaslu, Dahnil Anzar & Sudirman Said Tanya Ini ke Polisi
• Niat Ikut Aksi Massa di Bawaslu, Sudirman Said dan Dahnil Diadang dan Tanya Ini ke Polisi
Bukan cuma itu, pihak kepolisian kini juga tengah mengejar seorang tokoh yang diduga terlibat dengan dua tersangka itu.
"Karena masih ada satu dan tokoh yang masih akan kami kejar," ucap M Iqbal.
"Tokoh tersebut disebut oleh dua tersangka itu," tambahnya.
Tito Karnavian: Ada Kelompok yang Bermain
Kapolri Jenderal Tito Karnavian menanggapi enam orang yang meninggal dunia dalam aksi massa, Rabu (22/5/2019).
Tito Karnavian menyinggung soal kelompok yang turut 'bermain' dalam peristiwa tersebut.
Hal itu disampaikan Tito Karnavian di jumpa pers di kantor Kemenko Polhukam.
Jumlah korban jiwa sebanyak enam orang tersebut pertama kali disampaikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
"Korban sejauh ini ada 6 korban meninggal. Di RS Tarakan ada 2. Kemudian di Pelni. Dan di RS Budi Kemuliaan RSCM dan di RSAL Mintohardjo," kata Anies Baswedan di RSUD Tarakan.
Tito Karnavian menjelaskan ke-6 korban jiwa tersebut ada yang meningga karena terkena tembakan dan senjata tumpul.
"Saya mendapatkan laporan ada 6 orang yang meninggal, ada yang kena tembak ada yang kena senjata tumpul," ucap Tito Karnavian dikutip TribunJakarta.com dari saluran langsung TV One.
Ia mengatakan Polisi masih mendalami penyebab kematian keenam orang tersebut.

• TNI Diisukan Tak Ikut Bantu Polri Tangani Aksi 22 Mei, Wiranto dan Panglima TNI Beri Jawaban Kompak
• 22 Mei Instagram, Facebook, WhatsApp Ditutup Sementara, Menteri Kominfo Buka Suara: Banyak Mudarat
Dia meminta masyarakat jangan langsung menuduh aparat sebagai pelakunya.
"Ini harus diclearkan, di mana dan apa sebabnya, tapi jangan sampai apriori," ujar Tito Karnavian.
Sambil menujukkan sepucuk senjata, Tito Karnavian mengaku menemukan benda tersebut diluar tangan TNI dan Polri.
"Kita menemukan benda ini diluar tangan TNI dan Polri," tambah Tito Karnavian.
Ia menduga ada kelompok yang mempermainkan kerusuhan di aksi massa 22 Mei.

• Prabowo Bilang Waktu Pengumuman Pilpres Janggal, Eks Komisioner KPU Ungkap Bedanya dengan 2014
• Diadang Saat Hendak Ikut Aksi di Bawaslu, Dahnil Anzar & Sudirman Said Tanya Ini ke Polisi
"Ada kelompok yang bermain di 22 Mei ini," kata Tito Karnavian.
Tito Karnavian kemudian berharap masyarakat tak memandang Polri memberikan reaksi yang berlebihan terhadap aksi massa yang berjalan damai di depan Bawaslu, pada Selasa (21/5/2019).
"Jangam sampai publik di framing berpandangan bahwa isu yang berkembang sekarang, ada aksi damai yang dibubarkan dengan reaksi over, itu tidak benar," kata Tito Karnavian.
"Dua segmen yang berbeda,"
• Niat Ikut Aksi Massa di Bawaslu, Sudirman Said dan Dahnil Diadang dan Tanya Ini ke Polisi
• Prabowo Nilai Pengumuman Pilpres Dini Hari Janggal, Eks Komisioner KPU Bongkar Perbedaan dengan 2014
"Aksi pertama damai, yang kedua langsung menyerang dengan sengaja menciptakan kerusuhan," tambahnya.
Dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com Tito Karnavian mengungkapkan masyarakat diminta tak percaya begitu saja lantaran bisa saja ada ulah pihak ketiga.
Hal ini karena beberapa hari sebelum kerusuhan terjadi, polisi dan TNI menggagalkan upaya penyelundupan senjata.
Senjata-senjata itu, sebut Tito Karnavian, ditujukan untuk membuat kerusuhan pada 22 Mei 2019.
Ada enam orang yang diamankan.

• Niat Ikut Massa di Bawaslu, Sudirman Said & Dahnil Diadang: Pak Tahu dari Mana Senjata Ini Dibeli?!
• Habis Dihujat Akibat Dukung Paslon Ini di Pilpres 2019, Dokter Ani Hasibuan: Masa Enggak Boleh?
Tito Karnavian pun menunjukkan senjata api laras panjang yang dilengkapi dengan peredam.
"Jadi kalau ditembakan suaranya tidak kedengaran, juga bisa digunalan teleskop sehingga bisa untuk sniper," papar Tito Karnavian.
"Kita sudah tahu ada rencana aksi penembakan pada 22 mei termasuk penembakan pada massa supaya nanti massa diciptakan martir seolah-olah yang melakuannya dari aparat sehingga timbul kemarahan publik," papar Tito Karnavian.
Lebih lanjut, Tito menegaskan kembali dengan adanya penemuan itu masyarakat diimbau tidak terpancing dan tetap menjaga ketertiban.
"Kami akan mendalami kira-kira korban yang tertembak, mungkin pelaku kerusuhan, ini karena pada saat itu oleh aparat atau ada pihak ketiga yang sengaja mendesain supaya ada kemarahan publik," ungkap Tito Karnavian.
• Pamer Video Ustaz Arifin Ilham Pelukan dengan Istri Pertama, Alvin Faiz Minta Doa: Abi Sedang Kritis
• BPN Bereaksi Ini Saat TKN Ajak Berpelukan Setelah KPU Umumkan Hasil Pilpres, Peserta Rapat Heboh