Hendak Daftarkan Anaknya Sekolah, Wali Murid Ini Waswas Kesempatan PPDB SMA Negeri Hanya Sekali
Berbagai keluhan dilontarkan wali murid ketika mendaftar penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA di Tangerang Selatan (Tangsel).
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, SETU - Berbagai keluhan dilontarkan wali murid ketika mendaftar penerimaan peserta didik baru (PPDB) tingkat SMA di Tangerang Selatan (Tangsel).
Keluhan umumnya terkait sosialisasi teknis pendaftaran dan seleksinya.
Beti, salah satu wali murid yang mendaftarkan anaknya di SMAN 02 Tangsel, mengatakan, ia hanya mendapat informasi terkait PPDB dari sebaran informasi melalui media sosial.
"Informasi hanya dari BC, itu juga baru dapat kemarin Kamis. Kita jadi kurang persiapan. Bahasanya juga enggak jelas," ujar Beti, kepada TribunJakarta.com, Senin (17/6/2019).
Bahasa yang dimaksud adalah terkait zonasi, ia sempat berpikir yang dimaksud zonasi adalah sekolah dilingkup kecamatan.
"Sekarang baru tahu kalau zonasi itu se-Tangsel," ujarnya.
Lebih disayangkannya adalah terkait tidak adanya pilihan kedua untuk para pendaftar.
• Kantor yang Diduga Tempat Bekerja Penyerang Sopir Bus Kasus Kecelakaan di Tol Cipali Masih Bungkam
• Jubir MK Sebut Saksi yang Bisa Dihadirkan dalam Sidang PHPU Sebanyak 15 Orang dan Dua Ahli
• Cerita Inspiratif Atta Halilintar Sebelum Sukses, Pernah Sampai Makan Satu Telor Untuk Sekeluarga
Lulusan tingkat SMP itu hanya bisa mendaftar ke satu sekolah dan berdoa mereka tidak terseleksi berdasarkan jarak dan waktu pendaftaran.
Seperti diketahui, sistem zonasi PPDB SMA kali ini, tidak mengindahkan nilai sama sekali. Para pendaftar hanya bersaing berdasarkan jarak rumah dengan sekolah yang terdekat. Kalau jaraknya sama, maka akan dipilih yang daftar lebih dulu.
"Yang saya sesalkan itu cuma satu kesempatan. Habis mendaftar kita cuma bisa menunggu sampai tanggal 29 nanti, terus pengumuman, kalo enggak lulus ya swasta," ujarnya.
Kesempatan yang hanya sekali itu berbanding terbalik dengan kuota yang tersedia.
Di SMAN 2 Tangsel saja, pendaftar sudah lebih dari 1.000 pendaftar, sedangkan kuotanya hanya 432 kursi.