Pertemuan Jokowi dan Prabowo
Pesan Amien Rais untuk Prabowo Setelah Bertemu Jokowi: Rekonsiliasi Lucu Kalau Bagi-bagi Kursi
Amien Rais setuju Prabowo bertemu dengan Jokowi demi keutuhan NKRI dan kepentingan nasional, tapi ia memberikan pesan: lucu kalau ada bagi-bagi kursi.
"Rekonsiliasi itu sangat lucu kalau dalam wujud bagi-bagi kursi itu namanya bukan rekonsiliasi tetapi ya bagi-bagi kursi. Ada aibnya, ada negatifnya, ternyata politisi itu enggak ada lagi kekuatan moral, enggak memegang dispilin partai," ungkap Amien Rais.
Menurut mantan Ketua MPR itu, bila rekonsiliasi diartikan bagi bagi kursi maka tidak ada artinya pertarungan Pemilu lalu.
Padahal inti dari pertarungan pada Pilpres 2019, yakni adanya perspektif baru yang ditawarkan penantang kepada petahana.
"Teruskan kita menjalin persatuan kita, bersalaman tapi jangan pernah kooptasi, dapat satu (atau) dua kursi kemudian lantas kocar kacir semua, wawasan ke depannya hanya bermata rabun ayam. Itu saya katakan berkali-berkali," ucap dia.
Pembelaan Gerindra
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono menanggapi Amien Rais yang menganggap Prabowo nyelonong begitu saja karena menemui Jokowi tanpa bertemu dengannya lebih dulu.
Menurut Arief Poyuono, Prabowo hanya menjalankan amanat partainya yang mayoritas ingin berkoalisi dengan Jokowi-Maruf.
Maka dari itu, Amien Rais disebut tak bisa mencegah tindakan Prabowo untuk bertemu Jokowi, mengingat Koalisi Adil dan Makmur pun sudah bubar.
"Pak Prabowo menjalankan semua amanat partai, ya jadi kalau partainya atau kami-kami menginginkan koalisi," ungkap Arief Poyuono dalam wawancara yang diunggah dalam kanal YouTube KOMPASTV, Senin (15/7/2019).
"Pak Amien Rais tidak bisa mencegah. Kan Koalisi Adil Makmur sudah bubar, iya kan," sambung Arief Poyuono .
Arief Poyuono mempertanyakan apakah Amien Rais juga bisa bersikap tegas terhadap para kader partainya yang kini sudah tampak ingin bergabung dengan Jokowi.
"Sekarang bisa enggak Pak Amien Rais menggalang PAN untuk tidak berkoalisi dengan Pak Joko Widodo?" tanya Arief Poyuono.
Arief Poyuono pun mengingatkan dulunya justru Gerindra yang tetap kompak dan setia menjadi oposisi.
"Dulu saja kecolongan kan, kami yang istikamah tetap beroposisi kan," kata Arief Poyuono.
Arief Poyuono kemudian menegaskan bahwa langkah ke depan Gerindra adalah persoalan internal partai sehingga Amien Rais tak perlu ikut campur.