Seret Murid TPA dari Dalam Kelas saat Belajar, Bripka JAM Terancam Dipecat

Oknum polisi Bripka JAM terancam dipecat karena ulahnya menyeret DI saat masih di kelas TPA. Ia juga turut mengancamnya, sementara ustazahnya teriak.

Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
Bangka Pos/Anthoni Ramli
DI, bocah sembilan tahun korban dugaan penganiayaan oknum anggota Polres Bangka Selatan sedang digendong ayahnya. 

Perilaku anak Candra berubah setelah menjadi korban dugaan pemukulan JAM tempo hari.

Saat itu DA sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar di TPA AI.

Di rumah setelah pulang dari TPA AI sore itu, DI enggan didekap Candra karena masih trauma.

Tak sembarang orang DI mau meladeninya. Ia pilih-pilih.

"Setelah penganiayaan itu dia saya pegang saja tidak mau, saking trauma dan ketakutannya."

"Pokoknya meluk guru TPA-nya terus," ujar Candra, Minggu (21/7/2019).

Beberapa hari berlalu DI mau berbagi cerita ke awak media yang berkunjung ke rumahnya.

Ngomongnya masih terbata-bata saat DI menceritakan penganiayaan yang dilakukan orangtua Ai kepadanya.

DI mengaku sempat memukul dada Ai, putri Jam yang tak lain rekan satu kelas di TPA AI.

Tapi pukulannya sebatas candaan.

Bocah sekecil ini tak pernah membayangkan candaannya kepada Ai membuat Jam begitu sewot.

"Memang ada saya pukul dua kali di dadanya," ujar DI sambil memperagakan pukulannya ke Ai.

Propam bertindak

Kapolres Bangka Selatan, AKBP Aris Sulistyono, membenarkan dugaan penganiayaan personelnya terhadap DI.

Ia telah meminta Propam Polres Bangka Selatan menindaklanjuti kasus tersebut sesuai aturan di kepolisian.

Halaman
1234
Sumber: Bangka Pos
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved