Food Story

Cerita Haji Ismail Asal Mali, Gagal Jualan Sepatu Banting Setir Bikin Usaha Sate Domba Afrika

Sate domba afrika Haji Ismail tampak ramai disambangi para pegawai kantoran di sekitar Tanah Abang.

Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Y Gustaman
TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas
Haji Ismail (peci putih) dan pegawainya sedang membakar sate saat ditemui pada Senin (5/8/2019). Pria kelahiran Mali ini membuka usaha sate daging domba Afrika di sekitar Jalan Aipda KS Tubun, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas

TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Sate domba afrika Haji Ismail tampak ramai disambangi para pegawai kantoran di sekitar Kecamatan Palmerah.

Mereka ketagihan menyantap gurihnya seporsi potongan daging domba yang empuk.

Uniknya, sepiring sate domba ini disandingkan dengan seporsi pisang tanduk goreng dan sepiring kecil sambal.

Ismail membuka usaha sate domba afrika di sekitar Jalan Aipda KS Tubun, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Haji Ismail sedang membakar sate saat ditemui pada Senin (5/8/2019). Pria kelahiran Mali ini membuka usaha sate daging domba Afrika di sekitar Jalan Aipda KS Tubun, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.
Haji Ismail sedang membakar sate saat ditemui pada Senin (5/8/2019). Pria kelahiran Mali ini membuka usaha sate daging domba Afrika di sekitar Jalan Aipda KS Tubun, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat. (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Memang tak muda bagi pengunjung yang baru pertama kali ingin menikmati sate domba afrika milik Haji Ismail.

Pasalnya, tak ada pelang nama yang menunjukkan tempat makan milik Haji Ismail itu.

Pengunjung harus berjalan masuk karena memang letak usahanya ada di dalam.

Tentu saja pengunjung harus bertanya kepada warga sekitar terkait keberadaan tempat makan tersebut.

Siang hari, para pengunjung yang didominasi pegawai kantoran itu memadati sate domba afrika milik Haji Ismail.

Menu yang tersedia hanya daging domba empuk dengan dua pilihan makanan pendamping, yaitu pisang atau nasi.

Pelayan langsung bertanya singkat kepada pengunjung yang baru duduk. Pisang atau nasi?

Apabila memilih pisang, tak berselang lama sepiring daging domba yang ditaburi potongan bawang bombay dengan pisang tanduk goreng langsung tersaji di depan hadapan pembeli.

Melahap satu potong daging domba dengan sepotong pisang goreng yang telah dicocol sambal pun terasa unik, karena rasa manis, asin dan pedas berpadu menjadi satu.

Haji Ismail saat ditemui di lapak usahanya sate daging domba Afrika di sekitar Jalan Aipda KS Tubun, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Senin (5/8/2019).
Haji Ismail saat ditemui di lapak usahanya sate daging domba Afrika di sekitar Jalan Aipda KS Tubun, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat, Senin (5/8/2019). (TribunJakarta.com/Satrio Sarwo Trengginas)

Makanan itu memang tak lazim di lidah masyarakat Indonesia.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved