Food Story
Cerita Haji Ismail Asal Mali, Gagal Jualan Sepatu Banting Setir Bikin Usaha Sate Domba Afrika
Sate domba afrika Haji Ismail tampak ramai disambangi para pegawai kantoran di sekitar Tanah Abang.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Y Gustaman
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, PALMERAH - Sate domba afrika Haji Ismail tampak ramai disambangi para pegawai kantoran di sekitar Kecamatan Palmerah.
Mereka ketagihan menyantap gurihnya seporsi potongan daging domba yang empuk.
Uniknya, sepiring sate domba ini disandingkan dengan seporsi pisang tanduk goreng dan sepiring kecil sambal.
Ismail membuka usaha sate domba afrika di sekitar Jalan Aipda KS Tubun, Kecamatan Palmerah, Jakarta Barat.

Memang tak muda bagi pengunjung yang baru pertama kali ingin menikmati sate domba afrika milik Haji Ismail.
Pasalnya, tak ada pelang nama yang menunjukkan tempat makan milik Haji Ismail itu.
Pengunjung harus berjalan masuk karena memang letak usahanya ada di dalam.
Tentu saja pengunjung harus bertanya kepada warga sekitar terkait keberadaan tempat makan tersebut.
Siang hari, para pengunjung yang didominasi pegawai kantoran itu memadati sate domba afrika milik Haji Ismail.
Menu yang tersedia hanya daging domba empuk dengan dua pilihan makanan pendamping, yaitu pisang atau nasi.
Pelayan langsung bertanya singkat kepada pengunjung yang baru duduk. Pisang atau nasi?
Apabila memilih pisang, tak berselang lama sepiring daging domba yang ditaburi potongan bawang bombay dengan pisang tanduk goreng langsung tersaji di depan hadapan pembeli.
Melahap satu potong daging domba dengan sepotong pisang goreng yang telah dicocol sambal pun terasa unik, karena rasa manis, asin dan pedas berpadu menjadi satu.

Makanan itu memang tak lazim di lidah masyarakat Indonesia.