Cerita Baba Husin, Pedagang Buah Keliling Musiman Sejak 1983 Bisa Hidupi Empat Anaknya
Tumpukan pisang dan pepaya yang diletakkan di atas bakul, dipikulnya sambil berkeliling di pinggir jalan Raya Kebayoran Lama.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Satrio Sarwo Trengginas
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN LAMA - Setiap hari, Baba Husin berkeliling menjajakan buah pepaya dan pisang di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Tumpukan pisang dan pepaya yang diletakkan di atas bakul, dipikulnya sambil berkeliling di pinggir jalan Raya Kebayoran Lama.
Sesekali ia istirahat sejenak di tempat yang teduh sambil melihat lalu lalang pengendara yang melintas.
Ia duduk sambil berharap ada pengendara maupun pejalan kaki yang melirik dan membeli dagangannya.
Pepaya, pisang susu dan pisang tanduk yang dijualnya itu, dibeli dari Pasar Kebayoran Lama.
"Saya beli sejak subuh di pasar. Kemudian mulai berjualan pikulan keliling," ungkapnya kepada TribunJakarta.com pada Selasa (6/8/2019).
Namun, Baba Husin mengaku tak hanya menjual pisang dan pepaya saja.
"Tergantung musimnya saja. Kalau musim rambutan atau mangga jualnya itu. Apapun buahnya saya jualan," imbuhnya.
Sejak pagi pukul 07.00 WIB, Baba Husin telah berjualan berkeliling dari Kebayoran Lama hingga ke Srengseng.
"Sampai jam lima sore abis itu saya pulang," tambahnya.
Satu pepaya ia hargai Rp 12 ribu lima ratus sedangkan pisang Rp 10 ribu.
"Saya beli Rp 10 ribu, jadi saya jual dua pepaya Rp 25 ribu. Saya ambil untung," ungkapnya.
Kerja Hidupi Diri Sendiri dan Istri

Dagang buah-buahan telah ia lakoni sejak puluhan tahun, tepatnya tahun 1983.