Motif Asmara Teror Petasan Klaten: Tak Diterima Istri Sah, Pelaku Cemburu Korban Kembali ke Suaminya
Polisi akhirnya mengungkap teror petasan yang menggegerkan warga Klaten. Ada motif asmara dibalik peristiwa itu.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Wahyu Aji
Bambang melakukan aksi teror tidak hanya sekali namun sebanyak tiga kali.
Motif pelaku melakukan pelemparan tersebut diduga cemburu.
Kapolres Klaten AKBP Aries Andhi menjelaskan tersangka memiliki hubungan dekat dengan istri Sigit, yakni Rubiyem.
Karena cemburu, tersangka melakukan teror ke rumah korban di Klaten.
"Tersangka melempar mercon dengan sasaran ke rumah korban sebanyak tiga kali," kata Kapolres Klaten AKBP Aries Andhi.
"Teror tersebut dilakukan sendirian dengan mengendarai sepeda motor Honda Vario nomor polisi AD-2989-OQ," katanya.
Tersangka Bambang merasa dibuat tidak tenang oleh korban yakni Rubiyem yang menyuruh tersangka untuk kembali ke Klaten.
Namun setelah dituruti ternyata Rubiyem kembali ke suaminya.
Sedangkan Bambang sudah terlanjur tidak diterima oleh istri sahnya di Jakarta.
Sehingga timbul niat Bambang untuk membuat Rubiyem dan keluarga tidak tenang dengan cara melempar petasan.
Penyelidikan Polisi
Kepolisian tengah menyelidiki kasus teror ledakan petasan di Dusun Turen, Desa Ngemplak, Kecamatan Kalikotes, Klaten.
Hal tersebut diungkapkan Kasat Reskrim Polres Klaten, AKP Dicky Hermansyah kepada Tribunsolo.com.
"Kita belum ada tersangka tapi kami sudah mencurigai, kita tunggu laporan dari korban untuk penyelidikan lebih lanjut," katanya Selasa (6/8/2019) siang.
"Sudah ada indikasi pelaku, kita sudah mengarah sesuai hasil interogasi yang kami lakukan kepada korban," katanya.