Obat Kedaluwarsa
Polisi Bakal Gandeng BPOM Dalami Kasus Obat Kedaluwarsa di Puskesmas Kamal Muara
Polisi akan menggandeng BPOM untuk mendalami kasus obat kedaluwarsa yang dikeluarkan Puskesmas Kelurahan Kamal Muara.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Novi diserang mendadak oleh sejumlah masalah kesehatan, seperti pusing, mual, perut melilit, serta muntah-muntah.
Novi tahu ia bukan dokter, tapi ia menduga masalah kesehatan tersebut berasal dari puluhan butir vitamin B6 kedaluwarsa yang sempat masuk ke perutnya.
Vitamin itu diberikan Puskesmas Kelurahan Kamal Muara, setelah Novi memeriksakan kandungannya pada Selasa (13/8/2019) lalu.
Coretan spidol biru pada kemasan vitamin itu mengernyitkan dahi Novi.
Coretan itu menutupi cetakan 'EXP 04 2019' di kemasan yang masih jelas terlihat.
Di situlah awal mula kekhawatiran Novi memuncak, ia sadar telah mengonsumsi vitamin yang telah kedaluwarsa sejak April 2019 lalu.
Berangkatlah Novi bersama suaminya, Bayu Randi Dwitara (19), ke Puskesmas Kelurahan Kamal Muara terkait obat itu.
Ia meminta penjelasan pihak puskesmas, yang mengakui obat tersebut benar adanya telah lewat masa aman untuk dikonsumsi.
Dari situ, Novi dirujuk ke RS Bun Tangerang. Ia dijanjikan pertanggungjawaban pihak puskesmas.
"Dari puskesmas tanggung jawab iya saya USG ke rumah sakit begitu," kata Novi, Jumat (16/8/2019) lalu.
Hasil USG memang menyatakan janin Novi aman. Tapi Novi belum sepenuhnya pulih dari kemurungan dan kekhawatirannya.
Ia masih takut puluhan butir vitamin B6 kedaluwarsa bisa membuat janinnya rusak atau bayinya lahir bermasalah nantinya.
Urus Istri Berujung PHK

Ternyata bukan cuma Novi yang harus menelan vitamin kedaluwarsa.
Suami Novi, Bayu juga mesti menelan pil pahit usai dipecat dari pekerjaannya karena mengurusi Novi.