Gubernur Papua Lukas Enembe: Orang Papua Butuh Kehidupan Bukan Pembangunan

Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan kalau orang Papua butuh kehidupan, bukan pembangunan.

Editor: Kurniawati Hasjanah
Kompas.com/Dhias Suwandi
Gubernur Papua Lukas Enembe 

TRIBUNJAKARTA.COM-- Gubernur Papua Lukas Enembe mengatakan kalau orang Papua butuh kehidupan, bukan pembangunan.

Bahkan ia menyebut kalau orang Papua sendiri tidak pernah melewati jalan yang dibangun di sana.

Hal itu disampaikan oleh Lukas Enembe dalam tayangan Mata Najwa Rabu (22/8/2019).

Sebelumnya, Stafsus Presiden Kelompok Kerja Papua Lenis Kogoya mengatakan bahwa dalam lima tahun ke depan Jokowi akan memfokuskan pembangunan di Papua.

"Selalu saya mengajak Jokowi satu tahun tiga kali ke Papua, kalau aparat bilang di pedalaman tidak aman, Jokowi tidak takut kecuali Tuhan, ia selalu masuk ke pedalaman untuk mengurai satu persatu permasalah yang ada di Papua," kata Lenis Kagoya.

Ia kemudian mengatakan kalau dalam lima tahun ke depan pemerintah akan membangun Papua.

"Dalam 5 tahun ke depan kami dengan presiden punya keinginan Papua akan terurus lagi, akan bangun Papua apapun yang diinginkan, nanti 2019 ke atas akan diperbaiki, harapan saya ke depan kita orang Papua bukan lagi ke belakang, tapi nanti akan jadi terdepan," ujarnya.

Namun rupanya Aktivis Papua, Filep Karma tak sepakat dengan hal tersebut.

Ia justru melihat bahwa adanya pembangunan itulah yang menjadi sumber dari masalah di Papua.

"Coba ditanya itu ke teman-teman Papua, apa kah mereka butuh Jalan Trans Papua, siapa yang butuh? Orang Indonesia kah? atau orang Papua kah?," katanya.

Ia sepakat bahwa pembangunan itu penting dan diperlukan, tapi menurutnya proses perencanaan pembangunan, dan implementasi pembangunan itu harus dilakukan dengan mengedepankan kemanusiaan.

Viral Pratu Tomy Cerita Gaji dan Pacar Setia ke Panglima TNI saat Latihan Kecabangan di Baturaja

Najwa Shihab Tersentak Mendengar Pernyataan Gubernur Papua, Hingga Mengulang Ucapan Lukas Enembe

"Jakarta belum melihat Papua dengan pendekatan itu. Papua memiliki lingkar kekerasan, Papua punya cerita yang berbeda di banding provinsi lain. Kalau melihat Papua disamakan dengan yang lain, kita akan terjebak dengan cerita yang sama. Isu seperatisme itu muncul bukan sesuatu yang tahu-tahu muncul, itu adalah sebab akibatnya beragam persoalan tanpa adanya penyelesaian," jelasnya.

Ia kemudian menyinggung adanya ribuan orang di Wamena yang mengungsi.

"Apa yang dilakukan oleh Jakarta? yang dikirim tentara. Orang Papua butuh guru, bukan senjata, orang Papua butuh ilmu, bukan butuh dicaci, itu yang penting," katanya.

Najwa Shihab dan Gubernur Papua, Lukas Enembe
Najwa Shihab dan Gubernur Papua, Lukas Enembe (kolase Youtube Najwa Shihab)

Ia juga mengatakan kalau hasil dari pembangunan yang dilakukan itu tidak berdampak pada orang Papua, melainkan hanya untuk warga non Papua yang ada di sana.

Sumber: Tribun Bogor
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved