Viral di Medsos
Laku Aneh Bocah Ikut Tenggelam di Cisadane, Jenazah Temannya Viral Setelah Puskesmas Tolak Mengantar
Kenangan terakhir sang ibu sebelum Fitrah (12) anaknya ikut hanyut di Sungai Cisadane, untuk tolong Husein.
Penulis: Y Gustaman | Editor: Y Gustaman
TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Satu dari empat bocah tenggelam di Sungai Cisadane, Muhammad Husein (8), Jumat (23/8/2019), viral karena video jenazahnya dibopong sang paman.
Warga sekitar sempat menyelamatkan Husein dan kondisinya sempat sesak nafas lalu meninggal di Puskesmas Cikokol, Kota Tangerang, Banten.
Terungkap sebelum Husein diselamatkan tim SAR gabungan, ia ditolong temannya Fitrah Hidayat (18), yang juga ikut tenggelam.
Namun, jenazah Husein lebih dulu ditemukan. Sementara jenazah Fitrah baru berhasil didapat tim SAR pada Jumat malam.
• Videonya Viral, Inilah Kesaksian Pria Bopong Jasad Keponakan Setelah Ditolak Puskesmas
• Sebelum Dapat Tumpangan, Paman Gendong Jenazah Keponakannya Berniat Ingin Bawa Naik Sepeda Motor
• Lettu Angga Lakukan Hal Romantis Sebelum Nikahi Pacar, Ucap Sayang Sebelum Meninggal
• Bohongi Istri Pemain Kuda Lumping Tak Kebal Cambuk, di Baturaja Pemecah Genting Tewas di Kamar Ganti
• Tika Herli Janda Polisi Divonis Mati, Sewa Pembunuh Buang Mayat Ibu dan Anak dari Jembatan
Pijatan Terakhir Sang Bunda
Suhartini menahan kesedihan saat mengetahui Fitrah hanyut di Sungai Cisadane, Tangerang, Jumat (23/8/2019).
Bocah laki-laki berumur 12 tahun itu hingga Jumat malam belum ditemukan jasadnya setelah tenggelam dan menghilang pukul 14.30 WIB di Sungai Cisadane.
Sehari sebelum tenggelam untuk menolong teman sepermainan, Hussein, Fitrah sempat meminta dipijat lehernya oleh sang ibu.
Jarang-jarang anak kedua dari tiga bersaudara tersebut meminta dipijat apa lagi sama ibunya.
• Link Live Streaming MotoGP Inggris 2019: Marquez Raih Pole Position, Rossi Tempati Start Kedua
"Semalam saja minta suruh mijitin. 'Mak pijitin, punggungnya, dada sesak,'" kenang Suhartini menirukan anaknya sebelum ditemukan.
Mata Suhartini berkaca-kaca hingga suaranya serak, seakan begitu dalam kesedihannya sejak kabar anaknya hilang ditelan arus Sungai Cisadane.
Warga Kelapa Indah tersebut baru mendapatkan berita duka sekira pukul 15.00 WIB, setengah jam setelah Fitrah dinyatakan menghilang.
"Enggak pamit sih tadi, enggak pernah. Dia belum pernah mandi di Cisadane. Pergi jam 2, jam 3 udah dapat kabar," kata Suhartini pelan.
Sampai Jumat pukul 19.00 WIB, tim SAR gabungan menghentikan pencarian Fitrah karena sudah malam dan jika diteruskan berbahaya.

"Malam hari ini kita standby melakukan pemantauan di darat, kemudian besok pagi 07.00 WIB kita sudah akan melaksanakan pencarian lagi," terang Rizky dari tim SAR.
Jangkauan pencarian Fitrah akan diperluas hingga Pintu Air 10 yang merupakan batas dan ujung Sungai Cisadane untuk Sabtu pagi.
Basarnas membagi dua tim yaitu Search and Rescue Unit (SRU) yang menyisir kawasan dekat Fitrah terakhir ditemukan.
Sementara, SRU lainnya mencari di sekitar lokasi terakhir kali Fitrah terlihat sebelum tenggelam dan hanyut.
Tanpa disangka upaya tim SAR gabungan membuahkan hasil. Sekira pukul 21.52 WIB, mereka menemukan Fitrah di sekitar lokasi ia tenggelam.
• Resmi Dirilis, Berikut Spesifikasi Samsung Galaxy A30s Lengkap dengan Penampakan & Varian Warnanya
"Korban ditemukan malam ini dalam keadaan meninggal," jelas I Made Oka Astawa, Plh Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jakarta saat dikonfirmasi pada Sabtu (24/8/2019)
Selanjutnya korban dievakuasi menuju rumah duka untuk diserahkan kepada pihak keluarga.
Made Okta menjelaskan, setelah penemuan Fitrah maka operasi SAR dinyatakan ditutup dan masing-masing unsur kembali ke kesatuannya masing-masing.

Ditolak Puskesmas, Warga Kasih Bantuan
Jenazah Husein berselimut kain batik viral setelah Supriadi membopongnya keluar jalan kaki karena pihak Puskesmas Cikokol menolak meminjamkan mobil ambulans.
Sempat ada omongan antara paman Husein dengan pihak Puskesmas Cikokol.
Namun, setelah satu jam tak ada kepastian Supriadi membopong sendiri jenazah keponakannya itu.
Suryadi, petugas Puskesmas Cikokol menjelaskan mobil ambulans hanya untuk mengangkut pasien sakit dan ini sudah SOP Dinas Kesehatan Kota Tangerang
"Ini sudah menjadi SOP dari Dinas Kesehatan. Ambulans puskesmas hanya untuk mengangkut pasien," ujar Suryadi.
Sambil membawa jenazah Husein, Supriadi mencoba menaiki jembatan penyeberangan.
• Cerita Desy Ratnasari Berjuang Merintis Karier Ditemani Almarhumah Nenek: Pernah Tidur di Terminal
Namun ia dipanggil seseorang yang bersedia mengantarnya ke rumah duka di Desa Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang.
Dari video yang beredar, tak diketahui siapa pemilik mobil yang bersedia mengantar Supriadi dan jenazah Husein.
Tampak Supriadi memangku jenazah Husein di bangku tengah.
Setelah itu mobil mengarah ke rumah korban yang masih duduk di bangku kelas tiga sekolah dasar itu.

Wali Kota Arief Bereaksi
Video Supriadi membopong Husein viral sampai menarik perhatian Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah.
Arief Wismansyah turut memberikan penjelasan melalui akun Instagramnya seperti dikutip TribunJakarta.com, Minggu (25/8/2019).
Ada tiga foto yang diunggah Arief Wismansyah di akun Instagramnya. Ia yang berkemeja batik dan berpeci hitam didampingi jajarannya melayat ke rumah duka Husein.
"Takziah ke keluarga almarhum ananda Husein dan menyampaikan permohon maaf atas kekurangsigapan petugas puskesmas," tulis Arief dalam keterangan postingannya.
Arief Wismansyah menyinggung kesalahan anak buahnya di Puskesmas Cikokol yang tak bersedia mengantar jenazah Husein ke rumah duka.
• Tangis Desy Ratnasari Pecah saat Mengenang Mendiang Sang Nenek: Kalau Lagi Susah, Selalu Peluk Saya
Wali Kota Tangerang dua periode ini mengaku sudah menegur pihak Puskesmas Cikokol.
Ia pun menegaskan sudah mengoreksi dan memerintahkan Dinas Kesehatan mengubah SOP perihal penggunaan mobil ambulans.
"Saya juga memberikan teguran langsung serta memerintahkan pembenahan pada SOP pelayanan di Dinas Kesehatan."
Menurut dia, mobil ambulans Puskesmas tak hanya untuk mengantar pasien, tapi juga dikerahkan untuk aksi kemanusiaan.
"Terutama Puskesmas untuk mengedepankan hal-hal yang bersifat gawat darurat atas dasar kemanusiaan," Arief Wismansyah menambahkan.
Penjelasan Arief Wismansyah menuai komentar sejumlah netizen. Pendapat mereka beragam, salah satunya pembenahan SOP tak menyelesakan masalah.
"Mohon maaf pak wali saya rasa ini tidak cukup hanya sebatas pembenahan SOP saja, harus ada sanksi jg berdasarkan atas nama kemanusiaan jg. Tolong dievaluasi lg SDM di puskesmas kota Tangerang, karna bukan kali ini saja kasus di dunia kesehatan kota Tangerang," komentar akun @mira_mahmudah.
"Pecat kepala Puskesmasnya pak....kalau perlu sidak tuh Dinas Kesehatannya...gimana ini tanggung jawabnya dinas kesehatan pada orang yg jadi tanggung jawab di wilayahnya..." tulis akun @el_edymo.
• Siram Korban dengan Air Cabe, Samsul Nekat Rudapaksa Anak Majikan: Pelaku Lari saat Aksinya Tepergok
Dua Bocah Selamat
Irfan warga sekitar Sungai Cisadane menjadi saksi pencarian tubuh Husein dan temannya, Fitrah saat keduanya tenggelam setelah hanyut.
"Menurut informasi ada empat orang kebetulan sedang mandi agak ke tengah Sungai Cisadane," beber Irfan kepada TribunJakarta.com di lokasi pencarian.
"Yang dua selamat yang dua lagi ke dalam," ia menambahkan.
Dari dua bocah yang hanyut dan tenggelam, Husein ditemukan pertama kali oleh warga sekitar yang sedang memancing di Sungai Cisadane.

Kapolsek Tangerang, Kompol Puji Hardi, mengatakan Husein yang tenggelam coba diselamatkan temannya, Fitrah.
"Yang menolong ini namanya Fitrah. Awalnya mau mencoba menolong Husein yang sudah tenggelam tapi justru sampai sekarang belum ditemukan," terang Hardi.
Hardi membenarkan sebelum kejadian ada empat anak kecil di bawah umur warga Kelapa Indah yang hendak bermain air di bantaran Sungai Cisadane sekita pukul 14.30 WIB.
Keempatnya adalah teman sepermainan dari Desa Kelapa Indah, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang.