Jembatan Gantung di Jagakarsa Memprihatinkan, Ini Permintaan Wali Kota Jakarta Selatan
Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali berharap adanya koordinasi antara Dinas Bina Marga dan BBWSCC terkait jembatan gantung di Jagakarsa.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Wali Kota Jakarta Selatan Marullah Matali berharap adanya koordinasi antara Dinas Bina Marga dan Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung-Cisadane (BBWSCC).
Hal itu terkait perbaikan jembatan gantung di Srengseng Sawah, Jagakarsa.

Sebab, jembatan yang berfungsi sebagai penghubung antara Jakarta Selatan dan Depok itu berada di atas aliran Sungai Ciliwung.
"Jadi saya ingatkan lagi ke teman-teman Bina Marga karena ini (perbaikan jembatan) bukan kewenangan mereka ya. Kalau sudah ada di atas kali Ciliwung itu biasanya BBWSCC," kata Marullah saat dihubungi, Selasa (27/8/2019) malam kemarin.
Tapi jika perbaikan jembatan bukan ditangani oleh BBWSCC, Marullah menegaskan jika pihaknya siap mengambil alih tanggung jawab tersebut.
"Kalau seperti itu, mungkin nanti ada klausulnya. Apakah kita bangun atau cari sponsor lagi, nanti pentunjuknya dari Gubernur," jelasnya.
Sebelumnya, TribunJakarta.com sempat menyambangi jembatan gantung tersebut pada Senin (26/8/2019).
Kondisinya tampak membahayakan bagi warga yang melintas lantaran hanya beralaskan bambu dan seng.
Pengaitnya pun hanya menggunakan tali sling yang terikat di pohon kelapa dan kapuk.
Bahkan, warga sekitar bernama Syafei (56) mengungkapkan, jembatan gantung itu nyaris menelan korban jiwa.
"Pernah waktu itu yang terjeblos, waktu belum dikasih seng. Ini kan baru-baru ini saja pakai seng," ungkap Syafei.
Untungnya, lanjut dia, orang yang terceblos itu tidak sampai tercebur ke aliran Sungai Ciliwung di bawahnya.
Dinas Bina Marga DKI Jakarta Belum Tahu Ada Jembatan yang Kondisinya Memprihatinkan di Jagakarsa
Keberadaan jembatan gantung yang kondisinya memprihatinkan di Jalan Gardu, Srengseng Sawah, Jagakarsa, ternyata belum diketahui Dinas Bina Marga DKI.