Jasad Terpanggang Dalam Mobil
Pemeriksaan Jenis Racun yang Tewaskan Pupung Sadili Lebih Lama Dibanding Identifikasi Jasad
Hasil identifikasi jasad dan hasil pemeriksaan jenis racun yang menewaskan Pupung Sadili (54) berpeluang tak keluar di waktu yang bersamaan.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Hasil identifikasi jasad dan hasil pemeriksaan jenis racun yang menewaskan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) berpeluang tak keluar di waktu yang bersamaan.
Kepala Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati Kombes Pol Edy Purnomo mengatakan pembuktian Pupung tewas diracun berpeluang memakan waktu lebih lama dibandingkan proses identifikasi jasad.
"Belum tentu bersamaan, bisa lebih lama (pemeriksaan jenis racun). Tapi kita sudah ambil sampel. Sekalipun jasad sudah diidentifikasi dan dibawa, sampel sudah lengkap," kata Edy di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (28/8/2019).
Hasil identifikasi jasad Pupung dan M. Adi Pradana alias Dana (23) paling cepat rampung pada Jumat (30/8/2019) atau paling lambat pada Senin (2/9/2019).
Setelah jasad ayah dan anak yang nyaris jadi arang berhasil diidentifikasi, Edy menuturkan pihak keluarga dapat langsung memakamkan korban.
"Paru-paru sudah diambil, hati sudah. Tengkorak yang bagian otaknya masih bagus, bisa diperiksa diambil. Karena ada satu yang terbakar, sudah tidak bisa lagi (diperiksa)," ujarnya.
Edy menyebut hasil pemeriksaan jenis racun dalam minuman Pupung penting karena masuk dalam berkas perkara saat kasus berlanjut.
Yakni saat istri dan anak tiri Pupung, Aulia Kesuma dan Geovani Kelvin berikut empat pembunuh bayaran mereka diadili jaksa dan hakim di meja hijau.
"Supaya perkara ini menjadi lebih terang dan menjadi lebih jelas. Tentang motif, cara, dan penyebab kematian," tuturnya.
Melansir kompas.com, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan Pupung tewas setelah menenggak minuman yang diberikan pembunuhan bayaran berinisial S dan A.
"Tersangka A dan S ini memberikan racun kepada korban (Edi) di minunan dengan harapan langsung meninggal. Setelah dia lemas dicek enggak gerak," kata Argo, Selasa (28/8/2019).
Aulia Kesuma Tunjukkan Gelagat Mencurigakan Saat Rumahnya Terbakar di Jalan Lebak Bulus
Aulia Kesuma (35), pembunuh suami dan anak tirinya, menunjukkan gelagat mencurigakan ketika rumahnya terbakar pada Sabtu (24/8/2019) malam lalu.
Hal itu diungkapkan tetangga Aulia, Arief Wahyudi, saat ditemui di kediamannya di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (28/8/2019).
Arief mengatakan, ibundanya sempat menghubungi Aulia saat terjadi kebakaran.
Namun, menurut Arief, Aulia hanya menanggapinya secara santai.
"Ditelepon tapi responnya kayak nggak normal gitu. Dia cuma bilang, 'oh ya sudah'. Itu istri keduanya Pak Pupung," kata Arief.
Ibunda Arief juga sempat menanyakan keberadaan Pupung kepada Aulia. Akan tetapi, ia mengaku tidak mengetahuinya.
"Dia jawab 'wah saya nggak tahu suami saya ke mana, nggak bisa dihubungi juga'," tutur Arief.
Diberitakan sebelumnya, Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan anaknya M Adi Pradana atau Dana (23) menjadi korban pembunuhan.
Belakangan diketahui jika pelakunya adalah istri mudanya, Aulia Kesuma (35) dan anak tiri korban Giovanni Kelvin (18).
Keduanya menyewa empat pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Edi dan Dana.
Jasad mereka kemudian dibakar di dalam mobil di kawasan Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).
Tetangga Cium Bau Bensin Saat Kebakaran di Rumah Pupung Sadili
Rumah yang ditempati keluarga Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) di Jalan Lebak Bulus 1, Cilandak, Jakarta Selatan, sempat mengalami kebakaran pada Sabtu (24/8/2019).
Hal itu pun diketahui warga sekitar yang melihat kepulan asap dari lantai dua rumah Pupung.
Salah satu warga yang mengetahui kebakaran itu adalah Arief Wahyudi, tetangga Pupung
Melihat tidak ada pergerakan apa pun dari dalam rumah Pupung, Arief dan sejumlah warga lainnya pun mencoba masuk ke rumah tersebut.
"Jam 19.00 sudah mulai keluar asap. 15 menit kemudian kita masuk. Pas masuk sudah bau bensin," kata Arief saat ditemui di kediamannya, persis di samping rumah Edi, Rabu (28/8/2019).
Lebih lanjut, ia menjelaskan tidak melihat adanya tanda-tanda pembunuhan di rumah itu.
"Nggak kelihatan ada bercak, mungkin sudah diberesin juga sama dia," tutur Arief.
Ia pun mengatakan, saat kebakaran itu rumah Edi dalam keadaan kosong.
"Nggak ada istrinya, nggak ada indikasi ada pembunuh berdarah dingin juga," ujarnya.
Pupung dan anak kandungnya M Adi Pradana alias Dana (23) menjadi korban pembunuhan.
Belakangan diketahui jika pelakunya adalah istri mudanya, Aulia Kesuma (35) dan anak tiri korban Giovanni Kelvin (18).
Keduanya menyewa empat pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Edi dan Dana.
Jasad mereka kemudian dibakar di dalam mobil di kawasan Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (25/8/2019).
Cicilan Utang Istri Muda Diduga Rp200 Juta per Bulan, Terkuak Kekayaan Pupung Sadili Miliaran Rupiah
Pupung Sadili yang merupakan korban jasad terbakar di Sukabumi diduga memiliki cicilan utang Rp200 Juta per Bulan.
Pupung Sadili alias Edi Chandra Purnama itu menjadi korban jasad terbakar di Sukabumi bersama putranya M Adi Pradana (23).
Terungkap otak dari korban jasad terbakar di Sukabumi itu merupakan AK, istri dari Pupung Sadili.
"Berhasil ditangkap seorang wanita berinisial AK (35) yang merupakan istri muda dari korban Edi Chandra Purnama (54) dan ibu tiri darikorban M Adi Pradana (23)," kata Kapolda Jabar Irjen Pol Rudy Sufahriadi di Mapolda Jabar, Selasa (27/8/2019).
"Pelaku membakar mobil berisi jenazah tersebut bersama anaknya yang berinisial KV (18)," ucap Kapolda Jabar.
Kapolda menambahkan, pelaku KV (25) juga terkena luka bakar sekira 30 persen dan dirawat di Rumah Sakit Pusat Pertamina, Jakarta.
• Dibunuh Istri Muda Karena Utang Piutang, Faridz Sebut Pupung Punya Rumah Mewah & Harta Miliaran
• Cinta Bersemi di Medsos, Bule Austria Terpikat Jadi Istri Petugas PPSU Berkat Kerja Keras Awan
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi menjelaskan bahwa kedua korban adalah ayah dan anak asal Jakarta Selatan.
"Kedua korban beralamat dari Lebak Bulus 1 Kavling 129 B Blok U15, RT 03/05, Lebak Bulus Jakarta Selatan," kata Nasriadi dalam keterangannya kepada wartawan, Senin (26/8/2019) malam.
Nasriadi menjelaskan, bahwa motif tindakan AK untuk membunuh suaminya Pupung Sadili dan anak tirinya M Adi Pradana karena masalah rumah tangga dan utang piutang.
Follow Juga:
"Motifnya adalah tersangka saudari AK menyewa 4 eksekutor untuk membunuh suaminya Edi Candra dan anak tirinya Dana karena masalah rumah tangga dan hutang puitang," jelas Nasriadi.
Dilansir TribunJakarta.com dari WartaKota, selama ini rupanya istri muda Pupung Sadili, AK terlilit utang sampai Rp 7 Miliar dan ia harus membayar Rp200 juta per bulannya.
• Putranya Minta Maaf, Rusmini Ibu yang Kepalanya Diinjak Meneteskan Air Mata Sebelum Meninggal
• Jadi Otak Pembunuhan Jasad yang Terbakar, Istri Muda Pernah Pamer Kemesraan & Lempar Senyum Begini
Untuk melunasi utangnya tersebut, AK sempat meminta Pupung Sadili untuk menjual rumah namun tak ditanggapi.
Bahkan Pupung Sadili sempat mengancam akan membunuh AK jika menjual rumahnya seperti pengakuan tersangka kepada polisi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono membenarkan informasi AK terlilit utang Rp 7 Miliar dan harus membayar cicilan Rp200 Juta per bulan.
"Infonya seperti itu. Tapi nanti akan dipastikan dan dicek lagi," kata Argo, Selasa (27/8/2019).
• Pupung Sadili Korban yang Mayatnya Dibakar:Belum Cerai dari Istri Pertama, Polisi Segera Lakukan Ini
• Keresahan Rekan Pupung Sadili 3 Temannya Telah Wafat : Apa Saya Maju Terus Mendengungkan Kebenaran?
Argo mengatakan motif pembunuhan karena AK terlilit hutang Rp 7 Miliar itu dan ingin menjual rumah mereka di Lebak Bulus, Jakarta Selatan, untuk melunasi utangnya.
Namun korban atau Edi alias Pupung Sadili menolak menjual rumahnya di Lebak Bulus yang bernilai Rp 26 miliar.
Punya Harta Miliaran
Sosok Faridz (35) pemilik Ceramic Pro Platinum Jakarta itu mengsangsikan dugaan penyebab pembunuhan jasad terbakar di Sukabumi karena utang piutang.
Menurut Faridz, harta benda Pupung Sadili itu ditaksir miliaran rupiah.
Pria keturunan Timur Tengah itu menyebut harta Pupung mencapai lebih dari Rp 30 miliar.
Perhitungannya merujuk sebuah rumah mewah dua lantai milik Pupung yang berlokasi di Jalan Lebak Bulus 1 Kavling 129 B Blok U15, RT 03/05 Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
• Ekspresi Melongo Nia Ramadhani Dengar Pengakuan Harga Marmer Rumah Nikita Mirzani Rp700 Juta
• Simak Tips Agar Hamil Anak Kembar Seperti Syahnaz Meski Tak Punya Garis Keturunan
Rumah bercat putih dengan dua pilar berukuran besar pada bagian depannya itu diungkapkannya memiliki luas tanah sekitar 500 meter persegi dengan luas bangunan sekitar 400 meter persegi.
Selain itu, Pupung juga memiliki lahan kosong seluas 500 meter persegi yang menempel dengan rumah tinggal.
Lahan yang disewanya untuk dibangun bengkel dan perawatan sekaligus cuci mobil miliknya saat ini.

"Jadi kalau dibilang dibunuh karena utang piutang kayaknya nggak tepat, bisa dilihat asetnya ini, rumah, belum tanah ini. Kalau semeternya Rp 30 juta aja duitnya udah keliatan," ungkapnya ditemui di bengkel miliknya pada Selasa (27/8/2019).
"Kalau dijual Rp 5 miliar mendingan saya aja (beli) nggak pake lama, langsung saya bayarin," tambahnya.
Keyakinan tidak adanya masalah utang piutang yang menjerat korban juga dibuktikannya lewat tidak ada seorang pun kolektor ataupun pihak tertentu yang berkunjung ke rumah korban.
• Cerita Pilu Sarita Abdul Mukti Cerai Namun Tetap Harmonis Demi Anak, Ussy Sulistiawaty : Gila Sih!
• Bu Rusmini yang Kepalanya Pernah Ditendang Meninggal Dunia, Andre Tertunduk Lesu di Samping Keranda
"Ya Kalau utang piutang kan itu urusan pribadi, tapi selama saya bangun bengkel di tanahnya tiga-empat bulan ini, sama sekali nggak keliatan ada orang dateng, biasa aja.
Soalnya kalau begitu (utang piutang) biasanya kan orang dateng, tanya-tanya ke kanan kiri, kalo ini nggak ada," ungkapnya.
Kakak korban ungkap kondisi hubungan rumah tangga Pupung Sadili dengan AK
Dilansir TribunBogor dari TribunJakarta, kakak Pupung Sadili, Asoka (62), mengaku belum mengetahui secara pasti motif pembunuhan adiknya itu.
"Sampai sekarang ini masih kita belum mengerti, apa penyebabnya juga kita belum tahu," kata Asoka di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (27/8/2019).
Menurut Asoka, kehidupan rumah tangga Pupung Sadili dan AK terbilang harmonis.
Asoka menuturkan pihak keluarga besar tak pernah mengetahui ada pertengkaran hebat dalam keluarga adiknya.
"Kita enggak mengerti, yang saya tahu sejauh ini mereka baik-baik saja. Yang saya tahu selama ini baik-baik saja," ujarnya.
Jika memang terjadi pertengkaran, Asoka menyebut hal itu tak sampai berbuntut panjang, terlebih sampai berujung kepada pembunuhan.
Ia menambahkan, pihak keluarga masih menunggu penjelasan resmi terkait motif dan kronologis pembunuhan keji yang menimpa keluarganya.
"Kami kan dari keluarga yang terpisah, tidak bisa mengintervensi keluarga mereka. Ini hal-hal yang tidak bisa kita duga, sebetulnya ada apa sih," tuturnya.