Orangtua Balita di Koja Sebut Lebih Satu Anak Muntah Diduga Setelah Makan Nasi Goreng dari Sekolah
Orang tua LSZ (3) menyebut ada lebih dari satu anak yang muntah-muntah usai mengonsumsi makanan tersebut.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Saat saya di RS, ada satu orang, teman satu kelasnya ZAA itu perempuan, datang ke situ. Awalnya, saya nggak tahu, itu temannya ZAA. Tetapi datang didampingi satpam, satpam langsung ngomong teriak, ini ada satu lagi keracunan nasi goreng. Apakah itu pernyataan dari orang tua, kita nggak ngerti di situ, yang jelas ada satpam yang bilang seperti itu," papar Wahyu.
Wahyu juga mengatakan bahwa orang tua murid lainnya yang mengakui bahwa anak mereka muntah-muntah tidak langsung pergi ke rumah sakit.
Ada yang mengambil tindakan cepat setelah mereka mendapati anaknya muntah-muntah dengan memberikan obat penawar.
"Pas di-cross check ada juga yang mengalami gejala yang sama. Tapi dari beberapa orang itu tidak semua dibawa ke rumah sakit, karena mereka langsung ambil tindakan cepat. Kayak langsung diminumin air kelapa muda, Susu Beruang, karena saya nggak kepikiran ke sana, saya bawa ke RS," ucap Wahyu.
• Sinopsis Drama India Ishq Mein Marjawan Besok, Episode 55 Sabtu (14/9/2019) Pukul 11.00 WIB di ANTV
• Kisah Kasih Dibalik Bayi Dibuang di Cisauk, Kehamilan Berujung Bui
Namun, ketika TribunJakarta.com hendak memintai bukti percakapan atau bukti telepon antar orang tua murid, Wahyu menolak dengan alasan tidak ingin memperpanjang kasus tersebut.
Pihak sekolah serta Sudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara juga sudah mendatangi Wahyu dan istrinya untuk mengucapkan belasungkawa sekaligus menanyakan kronologi tewasnya LSZ.
Wahyu mengaku sudah berkomunikasi dengan pihak sekolah dan Sudin serta tak memperpanjang kasus ini.
Sementara itu, Kasudin Pendidikan Wilayah II Jakarta Utara, Momon Sulaeman mengklaim bahwa hanya ada satu korban yang diduga mengalami keracunan usai mengonsumsi nasi goreng PMT-AS dari SDN 19 Tugu Utara.
"Tapi yang dapet nasi goreng itu semua murid kan. Karena kondisinya kedua anak itu kurang sehat makanya begitu. Tapi siswa lainnya nggak ada masalah. Karena anak itu kondisi lagi sakit aja makanya gitu," ucap Momon.