Sosok Pimpinan KPK Lili Pintauli Siregar: Bikin Pangling Saat ke Pasar, Suka Bercanda dengan Satpam

Lili Pintauli Siregar terpilih menjadi pimpinan KPK periode 2019-2023. Bagaimana sosoknya sehari-hari bila berada di rumah dan LPSK?

Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Wartakota/Henry Lopulalan
Lili Pintauli Siregar saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan di ruang rapat Komisi III DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (11/9/2019). Uji kelayakan dan kepatutan Capim KPK akan berlangsung selama dua hari yaitu pada 11-12 September 2019. 

TRIBUNJAKARTA.COM, PAMULANG - Mantan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Lili Pintauli Siregar terpilih menjadi pimpinan KPK periode 2019-2023.

Ia menjadi satu-satunya wanita diantara pimpinan KPK lainya setelah proses voting yang dilakukan oleh Komisi III DPR RI.

Pimpinan KPK lainnya yakni Firli Bahuri, Alexander Marwata, Nurul Ghufron dan Nawawi Pomolango.

TribunJakarta.com merangkum sejumlah informasi mengenai sosok Lili Pintauli Siregar.

Suka Bercanda dengan Satpam

Lili Pintauli Siregar, Pimpinan KPK yang terpilih untuk Periode 2019-2023
Lili Pintauli Siregar, Pimpinan KPK yang terpilih untuk Periode 2019-2023 (ISTIMEWA/Twitter)

Mantan Wakil Ketua LPSK dan kini terpilih sebagai pimpinan KPK, terbayang sosok yang gagah, tegas dan menjaga penampilan.

Namun, ternyata bayangan di atas berbanding terbalik dengan kesaksian para sekuriti kompleks tempat tinggal Lili di Cendana Residence, Blok F7 nomor 5, Pondok Benda, Pamulang Tangerang Selatan (Tangsel).

Sunardi dan Bo'o Musa, memiliki kesan yang sama terhadap Lili, terutama tentang sosoknya yang supel dan kerap berpenampilan santai di kesehariannya.

Mereka sudah mengetahui hal penghuni rumah yang dijaganya itu sudah menjadi srikandi antikorupsi di lembaga antirasuah.

"Dia mah orangnya ramah, sopan. Orang kalau olahraga dia suka becanda sama saya," ujar Bo'o di pos sekuriti dekat rumah Lili.

Saking supel dan sopannya, sosok Lili dipandang berbeda antara yang terlihat di televisi dan di lingkungan kompleks.

"Kalau kita lihat di TV, kita mah enggak ke bayang kalau dia di rumah lagi ngurusin urusan gede," ujarnya.

"Pokoknya kalau lihat dia, situ benar-benar enggak percaya dah kalau dia anggota," imbuhnya.

Sunardi menambahkan, Lili tidak segan menyapa tetangga bahkan kepada sekuriti.

"Kalau di sini ya mohon maaf nih, yang sombong ada, tapi kalau Bu Lili, kita sapa dia nyapa balik. Kadang dia nyapa duluan, padahal kita mah apa, sekuriti," ujar Sunardi.

Sunardi merasa sangat dihargai dengan sikap supel dan ramahnya Itu.

"Ya kami mah seneng sama penghuni kaya Bu Lili, orangnya enak, sopan. Pokoknya orangnya supel dah," ujarnya.

Saat disambangi rumahnya, Lili tidak ada di rumah. Menurut Sunardi, dia sudah berangkat sejak pagi bersama suami dan anaknya sejak pagi.

Rumah Lili terlihat sederhana. berwarna dominan abu-abu dan putih, rumah tersebut tanpa pagar. Siapapun langsung bisa mengetuk pintu utamanya.

Pantauan TribunJakarta.com pada pukul 11.00 WIB, Jumat (13/9/2019), hanya terlihat tiga motor di pelataran rumahnya, Yamaha NMaX, KTM Duke 250 dan Honda Beat.

Rumah bertipe minimalis itu jauh dari kesan mewah.

Jendelanya terbuka sedikit, seperti hendak membiarkan udara keluar masuk.

Bikin Pangling Kalau ke Pasar

"Abang kalau lihat orangnya, kaga kaya orang penting," ujar Sunardi menyampaikan kesannya terhadap sosok Lili Pintauli Siregar saat ditemui di Cendana Residence, Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat (13/9/2019).

Sunardi merupakan sekuriti di perumahan yang beririsan langsung dengan kantor Pemkot Tangsel itu.

Lili baru saja terpilih sebagai pimpinan KPK setelah voting oleh komisi III DPR RI.

Sunardi mengenal baik baik sosok mantan Wakil Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) itu.

Bukan hanya karena tugasnya sebagai sekuriti selama 10 tahun di kompleks itu, tapi memang sosok Lili yang supel dan ramah sehingga mudah saling mengenal.

Jika saat bekerja, Lili selalu tampil rapih dan gagah karena berurusan dengan hukum, hal itu berbalik dengan gaya berpenampilannya di rumah.

Sunardi mengungkapkan, dirinya kadang pangling melihat Lili yang sering ke pasar hanya menggunakan kaos dan celana pendek.

Kaos yang digunakan pun bukan kaos mewah.

Sunardi berani menjamin kalau kaos yang digunakannya lebih bagus dari pada yang dipakai Lili.

"Dia aja kalau ke pasar pakai kaos, kaos juga bagusan punya kita," ujarnya.

Sunardi sempat kaget saat melihat Lili di televisi dan keesokannya melihat Lili di area kompleks yang hanya menggunakan gaya berpakaian santainya.

"Saya lagi libur di rumah liat dia lagi di DPR diwawancara Kompas TV, besoknya saya masuk pagi di posko sekuriti, dia lagi lewat aja pakai celana pendek dan kaos," ujarnya sambil tertawa.

Pilih Makan Telur dan Tempe

Tenaga Ahli Ketua LPSK Rully Novian di LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2019)
Tenaga Ahli Ketua LPSK Rully Novian di LPSK, Ciracas, Jakarta Timur, Jumat (13/9/2019) (TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Lili Pintauli Siregar memilih makan telur dan tempe sewaktu masih bekerja di Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Ciracas, Jakarta Timur.

Lili merupakan mantan Wakil Ketua LPSK dan kini sudah terpilih sebagai pimpinan Komisi Perlindungan Korupsi (KPK) setelah menang voting di komisi III DPR RI.

Menjadi pejabat negara dan bergelimang kekayaan tak membuatnya terlena dengan makanan yang harus serba mahal untuk mengikuti gaya hidup.

Lili justru lebih memilih makan nasi dengan lauk pauk telur dan tempe selama menjabat sebagai Komisioner LPSK.

Hal ini diungkapkan oleh Tenaga Ahli Ketua LPSK Rully Novian yang pernah menjadi staf Lili sejak 2010.

"Milih, dia milih kalau makan. Dia hanya makan telur dan tempe. Daging dia makan juga, tapi sangat mengurangi," ungkap Rully saat ditemui TribunJakarta.com, Jumat (13/9/2019).

"Seperti daging ayam jarang. Apalagi ayamnya negeri, enggak mau dia. Kita makan enak nih, dia cuma pesan telur dan tempe aja. Dia milih, tapi itu milihnya," jelasnya.

Makanan yang sederhana dan mudah didapat di rumah makan pinggir jalan tak pernah dipermasalahkannya.

Diakui Rully, selama ini Lili selalu penuh dengan kesederhanaan.

Di mana pun tempat makannya, ia tak pernah memandang sebelah mata sebelum menjajal langsung cita rasa masakannya.

"Pokoknya kalau makanan anak muda dan buat dia aneh, di situ dia cuma pesan telur sama tempe. Tapi dia ingetin selalu begini 'kebanyakan lu makan ini, entar kolestrol.'"

"Itu sih yang saya kira bikin dia jarang sakit. Makanannya di jaga banget," lanjutnya.

Wanita kelahiran Bangka Belitung, 9 Februari 1966 ini juga memiliki keunikan lainnya selain makan dengan lauk pauk sederhana.

Lili memiliki ketertarikan pada bebatuan dan pemandangan yang bernuana alam.

"Ada lagi. Dia suka bebatuan. Dia pakai gelang batu giok gitu. Terus waktu ngetrend batu akik, kita lagi dinas luar juga diajak dia cari batu itu," ungkap Rully sembari tertawa saat mengingat kenangan tersebut.

Mulai dari cerita batu akik, satu persatu kenangan lucunya kembali muncul.

Ia kembali lagi menceritakan sikap lucu Lili sewaktu bekerja di LPSK dan sedang dinas luar kota.

"Pernah juga dari Banjarmasin ke Kabupaten Kandangan kita pergi sekitar 8 jam perjalanan cuma buat lihat air terjun. Baru 20 menit balik lagi."

"Kata dia gak bagus, dia pulang lagi. Padahal yang mau ke situ itu dia," tutupnya seraya tertawa kembali.

Kerap Bikin Minder Mantan Staf

Calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintouli Siregar saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2019).
Calon pimpinan (capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Lili Pintouli Siregar saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2019). (KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO)

Sikap energik Lili Pintauli Siregar kerap membuat minder mantan stafnya di Kantor Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK), Jalan Raya Bogor, Ciracas, Jakarta Timur.

Lili Pintauli Siregar merupakan advokat yang pernah menjadi Komisioner LPSK selama dua periode: 2008-2013 dan 2013-2018.

Ia terpilih sebagai pimpinan KPK setelah voting oleh komisi III DPR RI.

Selama bekerja di LPSK, Lili merupakan orang yang tak pandang bulu dalam bergaul.

Ia selalu bersahaja kepada siapapun.

Ia juga kerap menularkan semangat kepada rekan satu timnya ketika bekerja di LPSK.

Salah satunya ialah Rully Novian yang kini menjabat sebagai tenaga ahli ketua LPSK.

Rully menceritakan sudah mengenal sosok Lili sejak 19 tahun lalu.

Bahkan dirinya sempat bekerja bersama sejak tahun 2010 hingga 2017.

Ia tahu betul bahwa Lili merupakan sosok pekerja keras dan melakukan apapun dengan proses cepat namun teliti, tanpa harus bertele-tele.

Apapun yang dilakukannya selalu berpacu pada waktu dan tak suka menunda pekerjaan.

"Saya kenal Bu Lili dari 2010, saya di bawah dia langsung saat masih staff. Dia enggak pilih-pilih kawan," ujar Rully kepada TribunJakarta.com, Jumat (13/9/2019).

"Sama siapapun ngga pernah pilih-pilih, Kalau kita bicara di lingkungan kantor misalnya dari pramusaji, driver, semuanya akrab," jelasnya.

Sikap Lili yang profesional serta totalitas terkait pekerjaan, terkadang membuat Rully merasa malu dan tak percaya diri.

Lili dinilainya selalu mampu membuat para korban, saksi maupun pelapor mudah percaya terhadap dirinya dengan cepat.

Itu diakuinya sebagai salah satu kelebihan yang dimiliki mantan bosnya tersebut.

"Di luar pun dalam penanganan korban, saksi dan pelapor, dia enggak kenal waktu. Enggak kenal apa jabatannya. Dia tetap eksekusi."

"Dia tipikal pekerja kerja keras. Kalau stamina kita adu sama Bu Lili enggak akan kuat kita. Serius saya. Jalan 15-18 jam dia kuat untuk ukuran ibu-ibu, kita yang muda aja malu," sambungnya.

Demi membangun kepercayaan tersebut, dijelaskan Rully bahwa Lili selalu siap sedia selama 24 jam full selama satu minggu.

Apapun kasus yang terjadi, respon darinya selalu cepat pada jam berapapun.

"Dia itu siap ditelepon 7x24 jam. Kalau dia enggak angkat berarti dia tidur. Dia kayaknya tidurnya dikit. Kita WA kasus jam 00.00 atau 01.00 WIB pasti diladenin sama dia."

"Emang itu gayanya dia. Dia enggak kenal waktu karena sangat serius dalam melakukan apapun," tambahnya.

Sementara itu, Syamsul Anwar salah satu security di LPSK juga membenarkan apa yang dituturkan oleh Rully.

Ia yang memiliki jabatan sebagai petugas keamanan merasa sangat dihargai oleh Lili.

Lili merupakan panutan yang tak pernah membedakan apapun profesi pekerjaan sesorangan dan selalu bisa menularkan semangat.

"Dia itu perduli banget. Kalau lihat kita itu selalu nanya, udah makan belum?. Pokoknya perduli dan baik banget orangnya."

"Mau merangkul semuanya. Saya juga ikut semangat karena melihat dia kalau bertanya semangat begitu," ucap Syamsul Anwar.

Punya harta Rp 700 juta

Lili Pintauli Siregar Sempat jadi sorotan karena kekayaannya paling kecil di antara pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang terpilih.

Dilansir dari Kompas.com, calon pimpinan KPK Lili Pintauli Siregar mengklarifikasi jumlah kekayaan yang dipublikasikan, yakni sebesar Rp 70 juta.

Ia mengoreksi bahwa jumlah kekayaan yang ia miliki sebenarnya mencapai Rp 700 juta.

Lili mengaku ada kesalahan dalam memasukkan data saat menyerahkan LHKPN ke KPK.

"Sebetulnya ini 700 juta. Jadi nolnya tambah satu. Kemarin sudah saya revisi, tidak terkoreksi dengan LHKPN di KPK," ujar Lili saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (11/9/2019).

Jumlah kekayaan Lili sempat menjadi sorotan anggota Komisi III sebab jumlahnya paling kecil di antara capim lainnya.

Masuk Indonesia 17 September, Simak Spesifikasi Oppo A9 2020 dan Fitur Unggulannya yang Naik Kelas

Kasus Pelecehan Bebby Fey oleh YouTuber Terkenal, Conchita Caroline Heran: Suka Sama Suka Kan?

Jalur Tengkorak Jalan Raya Narogong Siliwangi, Wali Kota Bekasi : Seperti Ada Mitos Ya

SEDANG BERLANGSUNG Link Live Streaming Kalteng Putra VS Persebaya Surabaya, Tak Terganggu Asap?

VIDEO Membuat Salad Buah Rumahan Ala Sisca Soewitomo

Diketahui, jumlah kekayaan yang paling besar dimiliki oleh Irjen (Pol) Firli Bahuri, yakni Rp 18,2 miliar.

Lili merupakan mantan Wakil Ketua LPSK dan berlatarbelakang advokat.

Soal harta kekayaannya yang terbilang kecil dibandingkan capim KPK lainnya, ia mengatakan bahwa hampir seluruh kekayaannya itu didapatkan ketika menjadi advokat.

Meski demikian, kebanyakan kasus yang ia tangani melibatkan kelompok marjinal. Misalnya, kasus sengketa lahan antara korporasi dengan kelompok petani kecil.

Lili juga tercatat sebagai advokat yang tergabung dalam Lembaga Bantuan Hukum dan Perhimpunan bantuan Hukum Indonesia (PBHI).

"Saya ini menjadi advokat untuk kaum marjinal. Selalu di basis membantu petani, nelayan yang terkait dengan kasus sengketa lahan," kata Lili.

"Saya advokat di LBH dan bergabung di PBHI. Saya concern di pendampingan dan advokasi masyarakat marjinal," lanjut dia. (TribunJakarta.com/Nur Indah/Jaisy Rahman/Kompas.com)

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved