Bocah 5 Tahun Dibunuh Ibu & Diperkosa 2 Kakak Angkat, Alasan Adopsi NF: Sangat Ingin Punya Ini
Yuyu malah bunuh anak angkat perempuannya seusai diperkosa dua anak laki-lakinya.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Yuyu adopsi NP karena ingin sekali punya anak perempuan.
Namun, Yuyu (39) malah jadi tersangka pembunuhan anak perempuan angkatnya, NP yang masih berusia 5 tahun.
Yuyu mencekik anak angkat perempuannya hingga tewas dan jenazahnya dibuang ke sungai.
Jenazah bocah malang itu ditemukan sudah tak bernyawa di aliran sungai Cimandiri, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2019).
• Dinar Candy Beberkan Ada Pria Lain Selain YouTuber Terkenal, DJ Bebby Fey Murka: Loe Fitnah Gue!
Sebelum dicekik oleh ibunya dan dibuang ke sungai, NP diduga sempat diperkosa oleh kedua kakak angkatnya.
Setelah dilakukan penyelidikan lebih lanjut, terungkap bahwa ibu dan dua anak lelakinya, RG (16) dan R (14) sering berhubungan intim sedarah (inses).
Hal ini dilakukan karena Yuyu, RG, dan R sering menonton video porno.
Tak sebentar, hubungan inses ini sudah dilakukan dalam dua bulan terakhir.
NP yang tak lain adik angkat RG dan R turut jadi korban nafsu birahinya.
Sebelum akhirnya terungkap bila penemuan mayat bocah ini merupakan korban pemerkosaan dan pembunuhan pada Senin (23/9/2019) siang, tersangka Yuyu berada di rumah sakit pemerintah, Minggu malam.
Saat itu, Yuyu ikut mengantar dan mendampingi jenazah anak angkatnya.
• Vanessa Angel Bereaksi Begini Saat Dengar Ramalan Asmaranya, Fury Harun: Jodoh Masih Gelap
Di Instalasi Jenazah RSUD R Syamsudin, Yuyu sempat berbincang dengan wartawan Kompas.com soal NP.
Yuyu membenarkan jika NP adalah anak angkatnya dan telah diadopsi dari usia 2 tahun.
"Iya ini jezanah anak saya," kata Yuyu, TribunJakarta.com melansir di Kompas.com, Rabu (25/9/2019).
Yuyu bercerita, sejak usia 2 tahun, NP telah tinggal bersamanya, suami dan dua anak laki-lakinya.
Keputusan mengadopsi NP itu dilakukan karena Yuyu sangat ingin memiliki anak perempuan.
"Saya ingin sekali punya anak perempuan, makanya saya dan suami mengangkatnya sejak usia dua tahun," aku SR yang berlinang air mata
Namun karena kodisi jenazah yang tak wajar, akhirnya polisi melakukan otopsi.
Ibu dan kakak angkatnya jadi tersangka pembunuhan
Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi mengatakan pihaknya berhasil mengungkap penyebab kematian NP.
Nasriadi mengatakan, korban dibunuh oleh ibu angkatnya Yuyu (39) setelah diperkosa oleh kedua saudara angkat korban, yakni RG (16) dan RS (14) di rumahnya di Kampung Bojongloawetan RT 04/08, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi, Minggu (22/9/2019).
"Adapun cara yang dilakukan oleh RG dan RS ini yaitu melakukan pemerkosaan terhadap korban di depan SR," ujar Kapolres Sukabumi AKBP Nasriadi melalui sambungan telepon.
Dilansir dari TribunJabar, setelah diperkosa, SR yang merupakan ibu angkat korban langsung mencekik dan memukul korban.
"Setelah korban tewas, pelaku membawa dan membuang korban ke Sungai Cimandiri," katanya.
Sebelumnya, jasad korban kemudian ditemukan di Sungai Cimandiri oleh warga yang mencari ikan Minggu (22/9/2019) lalu sekitar Pukul 13.00 WIB di Kampung Platar, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi.
"Ini perbuatan sadis dan biadab," ujar Kapolres.
Kapolres mengatakan, pengungkapan kasus berawal dari penemuan mayat bocah perempuan oleh warga.
Tiga orang warga yakni Nuji (30), Nanay (35) dan Mumung (40) yang sedang mencari ikan di Sungai Cimandiri menemukan sesosok mayat anak berkelamin perempuan tersangkut di batu kemudian saksi melaporkan penemuan tersebut kepada aparatur Desa Wangunreja dan Polsek Nyalindung.
Lalu anggota Polsek Nyalindung melakukan olah TKP kemudian diketahui identitas mayat anak tersebut atas nama NP (5), warga Kamlung Bojongloa, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembur Situ Kota Sukabumi.
Setelah diketahui identitasnya kemudian mayat anak tersebut dibawa ke RS Sekarwangi Cibadak untuk di lakukan autopsi, dari hasil pemeriksaan dokter autopsi diketahui bahwa pada tubuh korban terdapat luka memar melingkar di leher, lidah patah, memar akibat benda tumpul pada kelamin, dan selaput dara robek.
"Berdasarkan hasil autopsi tersebut dilakukan penangkapan terhadap ibu angkat korban dan saudara angkat korban," kata Kapolres.
Tersangka dijerat Pasal 80 ayat 3, pasal 81 dan pasal 82 UURI No. 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UURI No. 23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak, dengan ancaman hukuman 15 (lima belas) tahun penjara.
Dalam konferensi pers terungkap bahwa korban sempat disetubuhi oleh tersangka, pada saat melakukan persetubuhan ibu tersangka yang bernama SR datang dan memarahi tersangka RS, karena tidak menerima teguran ibunya, RS melampiaskan kemarahan terhadap korban dengan mencekiknya.
SR malah ikut melakukan penganiayaan dengan memukul korban, ketika korban sudah dianggap meninggal dunia, RS dan ST berhubungan badan antara ibu dan anak di depan mayat korban.
Menurut pengakuan tersangka, ibu dan anak kandunya itu sudah berhubungan badan beberapa kali.
Kronologi
Polres Sukabumi berhasil mengungkap kasus penemuan jasad NP, seorang anak berusia 5 tahun yang ditemukan dalam kondisi tidak wajar di Sungai Cimandiri, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (22/9/2019) siang.
Dilansir dari Kompas.com, anak perempuan itu diduga tewas dibunuh oleh ibu angkat dan salah seorang kakak angkatnya.
Sebelum akhirnya dibuang ke sungai, bocah malang ini diduga sempat diperkosa dua pria yang merupakan kakak angkatnya.
Polisi langsung menetapkan tiga orang tersebut sebagai tersangka.
Masing-masing ibu dan dua kakak angkatnya, yakni SR alias Yuyu (39), RG (16) dan R (14). Ketiganya tercatat sebagai warga Kampung Bojongloa, Kelurahan Situmekar, Kecamatan Lembursitu, Kota Sukabumi.
"Hasil olah tempat kejadian perkara, pada tubuh ditemukan tanda-tanda kekerasan sehingga langsung dilakukan otopsi," ujar Kepala Polres Sukabumi AKBP Nasriadi dalam konferensi pers di Polsek Cibadak, Selasa (24/9/2019).
Nasriadi menjelaskan, setelah menerima laporan penemuan jasad, polisi terus menyelidiki dan melakukan pengumpulan bahan keterangan.
Polisi meminta keterangan sejumlah saksi, termasuk pihak keluarga bocah tersebut.
Otopsi dilaksanakan dokter forensik di RSUD Sekarwangi, Cibadak, Senin kemarin.
"Hasilnya sementara ditemukan bekas luka di leher, luka di lidah, luka di kemaluan dan anus," kata Nasriadi.
Nasriadi mengatakan, pihaknya bergerak cepat dan langsung menangkap tiga pelaku.
Ketiganya ialah ibu angkat dan dua kakak angkat NP.
"Ketiganya langsung diamankan tanpa perlawanan," kata Nasriadi.
Sehari sebelumnya, Kompas.com mendatangi tempat kejadian perkara di Sungai Cimandiri, Desa Wangunreja, Kecamatan Nyalindung.
Polisi sudah memasang garis polisi yang membentang selebar sungai. Lokasi penemuan jenazah dan rumah korban atau para pelaku berjarak sekitar 1 kilometer.
Jalan yang dilintasi melalui jalan setapak. Di sisi kiri dan kanan kebun bambu dan sepi karena tidak ada permukiman. (KOMPAS.com/TribunJabar)