Demo di Jakarta
Belasan Pelajar Asal Jawa Tengah Modal Nekat Datang ke Gedung DPR, Cuma Bawa Uang Rp 30 Ribu
Sebanyak 15 orang pelajar asal Salatiga dan Semarang, Jawa Tengah, turut diamankan Polres Metro Bekasi Kota ketika hendak bergerak menuju Gedung DPR
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
"Enggak ada yang ngajak, niat sendiri, tahu dari instagram, ada ajakan kaya unjuk rasa. Berangkat dari kemarin, kalau yang cowok-cowok dari Semarang semua, saya dari Salatiga," paparnya.
Ketika ditanya soal aksi unjuk rasa yang ingin disuarakan, JS mengaku ingin menyampaikan aspirasi terkait masalah kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di sejumlah wilayah di Indonesia.
Masalah Karhutla secara tidak langsung telah berdampak pada dirinya. Terutama, karhutla di Pekanbaru, Riau. Sebab, Di sana merupakan daerah asal orangtuanya.
"Orangtua saya jauh di Pekanbaru, saya tinggal di Jawa di asrama, itu hutan-hutan di Riau dibakar, orangtua tinggal ibu aja tinggal di sana (Pekanbaru)," jelas dia.
Ada yang berasal dari Sukabumi
Ratusan pelajar asal Kota Sukabumi, Jawa Barat yang hendak berunjuk rasa ke DPR melewati Jalan Raya Bogor diamankan aparat gabungan TNI-Polri.
Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Ady Wibowo mengatakan mereka bertolak dari Sukabumi ke Ibu Kota setelah mendapat ajakan berdemo.
"Saya enggak bisa memastikan jumlahnya, tapi ada ratusan pelajar dari Sukabumi, pengakuannya mau berangkat demo ke DPR," kata Ady di Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (30/9/2019).
Meski berasal dari luar Jakarta, ratusan pelajar asal Sukabumi tampak akrab saat berpapasan dengan rombongan pelajar lain di Jalan Raya Bogor.
• Beragam Cara Pelajar untuk Ikut Demo, Gunakan Kode Kota Tua, Ingin Tonton Persija dan Bolos Sekolah
• Orang Tua Kesal Anaknya Berangkat Demo dan Diamankan Polisi: Biarin, Biar Kapok
• Pos Polisi Semanggi Rusak Diamuk Massa Aksi
• Diamankan Polisi, Siswa SMP Ini Berkilah Mau Nonton Persija Padahal Tidak Ada Jadwal Pertandingan
Perihal ongkos perjalanan, Ady mengaku tak dapat memastikan karena jumlah pelajar yang melakukan long march terlampau banyak.
"Kita tidak sampai situ (akomodasi), intinya kita berusaha menyelamatkan mereka agar tak sampai ada permasalahan nantinya," ujarnya.
Selain dari Sukabumi, Ady menyebut massa pelajar tingkat SMP dan SMA yang melakukan long march berasal dari Bogor, Depok, Bekasi.
Menurutnya rombongan pelajar dari luar Jakarta nekat berdemo ke DPR karena terpengaruh ajakan yang banyak beredar di medis sosial.
"Yang pasti mereka ada beberapa metode, tapi yang paling memungkinkan itu dari media sosial. Ada dari Instagram, Whatsapp," tuturnya. (TribunJakarta.com)