Gerakan 30 September
Autopsi Jasad Koban G30S/PKI, Dokter Ungkap Tak Ada Bekas Luka Penganiayaan
Dokter yang melakukan otopsi kepada jenazah para korban Gerakan 30 September/G30S mengungkapkan bahwa kondisi korban tidak seperti yang diberitakan
"Ternyata laporan tersebut berseberangan dengan pernyataan Soeharto sendiri," tulis Benedict Anderson.
Diketahui bahwa bangsa Indonesia sulit untuk melupakan sejarah kelam Indonesia yang terjadi pada 30 September 1965, atau sekitar 53 tahun lalu.
Dalam persitiwa itu para jendral diculik dan dibunuh, jasad mereka lalu dibuang di sebuah kawasan di Lubang Buaya, Jakarta Timur.
Jasad para korban itu dibuang ke dalam sebuah sumur tua yang ada di kawasan tersebut.
Berikut adalah tujuh jenderal TNI yang gugur saat terjadi pemberontakan G30S, dikutip dari TribunJabar.com.
1. Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani
Jenderal TNI Anumerta Ahmad Yani adalah seorang komandan TNI AD yang lahir pada tahun 19 Juni 1922 di Purworejo.
Ahmad Yani menjadi incaran PKI karena sangat menentang keberadaan partai komunis di Indonesia.
Sebelum gugur diketahui bahwa Ahmad Yani sempat berdebat dengan para tentara PKI yang mengepung rumahnya.
Perdebatan sengit itu malahan membuat Ahmad Yani harus bersimbah darah lanataran ditembak oleh para tentara.
Jenazah Ahmad Yani pun dibawa oleh para tentara itu dan dimasukan ke dalam Lubang Buaya.
2. Letnan Jenderal Anumerta Suprapto
Letnan Jenderal Anumerta Suprapto merupakan pahlawan nasional yang lahir di Purwokerto pada 20 Juni 1920.
Anumerta Suprapto diculik oleh para tentara PKI di kediamanya dan dibunuh di Lubang Buaya.
Diketahui bahwaAnumerta Suprapto pernah meredam beberapa pemberontakan PKI di sejumlah wilayah di Indonesia seperti Semarang dan Medan.