SDN Bambu Apus 04 Manfaatkan Botol Bekas Jadi Pagar Pembatas Hingga Tempat Duduk

Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bambu Apus 04, Cipayung, Jakarta Timur sulap botol plastik dan sampah jadi pagar pembatas hingga tempat duduk.

Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Suasana di SDN Bambu Apus 04, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (1/10/2019) 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, CIPAYUNG - Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bambu Apus 04, Cipayung, Jakarta Timur sulap botol plastik dan sampah jadi pagar pembatas hingga tempat duduk.

Sejak tahun 2019, berbagai gerakan dihadirkan oleh Kepala Sekolah SDN Bambu Apus 04, Siti Dhirricngah untuk menerapkan lingkungan bersih dan sehat di sekitaran sekolah.

Satu diantaranya ialah Gerakan Sayangi Ibu Pertiwi atau Saibutiwi.

Gerakan ini bertujuan mengurangi sampah plastik yang ada di bumi dan dimulai dari lingkungan sekolah.

"Jadi kalau ada botol bekas sama anak-anak diambil. Kemudian sampah plastik dimasukan ke dalamnya. Sampah plastiknya dimasukan ke botol sampai penuh dan padat," jelasnya di Cipayung, Selasa (1/10/2019).

Suasana di SDN Bambu Apus 04, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (1/10/2019)
Suasana di SDN Bambu Apus 04, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (1/10/2019) (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Setelah banyak, botol yang berisi sampah plastik diletakan ditiap titik yang sudah dikordinasikan bersama pihak komite.

"Kemudian disemen untuk memperkuat. Jadi sebagai pagar pembatas, tempat duduk anak-anak di depan kantin hingga menjadi tempat pot untuk tanaman," sambungnya.

Pantauan TribunJakarta.com, ketika memasuki area sekolah, sampah botol plastik sudah terlihat di area lantai dasar.

Deretan botol plastik ini menjadi pembatas di sisi lubang aliran air.

Suasana di SDN Bambu Apus 04, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (1/10/2019)
Suasana di SDN Bambu Apus 04, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (1/10/2019) (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Kemudian, terlihat juga sebagai pembatas di sejumlah pohon.

Ketika menengok lebih ke belakang, jajaran botol bekas nampak dimanfaatkan untuk peletakan tanaman yang dimiliki oleh komite, guru hingga siswa perkelas.

"Botol plastik yang dijadikan sebagai wadah tanaman oleh guru dan siswa itu nantinya bisa dibawa pulang oleh siswa ketika mereka lulus. Sebab untuk perawatannya tiap kelas memiliki jadwal piket masing-masing untuk merawat tanamannya," tandasnya

Sampah Botol yang Mengapung di Laut Dimanfaatkan Warga Pulau Seribu untuk Budidaya Rumput Laut

Sampah-sampah yang berserakan di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (23/6/2019).
Sampah-sampah yang berserakan di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Minggu (23/6/2019). (TRIBUNJAKARTA.COM/MUHAMMAD RIZKI HIDAYAT)

Botol bekas yang mengambang di laut dimanfaatkan warga Kepulauan Seribu untuk media pengembang biakan rumput laut.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved