SDN Bambu Apus 04 Manfaatkan Botol Bekas Jadi Pagar Pembatas Hingga Tempat Duduk
Sekolah Dasar Negeri (SDN) Bambu Apus 04, Cipayung, Jakarta Timur sulap botol plastik dan sampah jadi pagar pembatas hingga tempat duduk.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Untuk pastinya kapan, saya masih belum bisa perkirakan. Sebab sampai saat ini masih dalam proses pengumpulan botol plastik," sambungnya.
Nantinya, botol plastik yang dikumpulkan haruslah dalam jumlah banyak layaknya pembuatan rumah botol.
Sebab baik karakter hewan maupun animasi yang dibuat jumlahnya juga banyak.
Murid SDN Pekayon 01 Pagi Puji Rumah Botol Plastik Karya Personel UPK Badan Air

Rumah botol plastik garapan personel UPK Badan Air Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta yang terletak di Pos Gerojokan Kelurahan Pekayon, Pasar Rebo menuai banyak pujian dari masyarakat.
Selain kreatifitas mengolah 1.000 sampah botol plastik, dan berbagai sampah lainnya, hasil garapan selama tiga bulan itu jadi bahan pembelajaran cara memanfaatkan sampah.
Ahmad Ikhsan (12), murid SDN Pekayon 01 Pagi menyebut rumah botol plastik cara apik memanfaatkan sampah plastik sekaligus merawat lingkungan mengingat butuh waktu lama hingga sampah plastik terurai.
"Bagus, di sekolah kan juga diajarin enggak buang sampah sembarangan dan cara mengolah sampah. Di sekolah dijarin kalau sampah plastik paling bahaya karena bisa merusak lingkungan," puji Ahmad di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (15/3/2019).
Murid SDN Pekayon 01 Pagi lainnya, Pandu Nurlatief (12) menyebut hasil garapan personel UPK Badan Air sebagai penerapan ilmu yang dia pelajari di sekolah selama ini.
Saat menyambangi kantor kecil UPK Badan Air bersama temannya, Misbah Anam (12), dan Akmal (12), mereka menganggap iri dan ingin memberitahukan tentang hasil karya yang lebih baik.
"Kalau melihat yang seperti ini kita juga mau buat, kebetulan sekolah memang dekat sini dan di sekolah juga diajarin biar enggak buat sampah dan bisa mengolah sampah. Di dekat rumah juga ada bank sampah," ujar Pandu.
Kepala Regu UPK Badan Air Pos Gerojokan, Rudi Supriyadi mengatakan siapa pun dipersilakan datang ke kantor kecil mereka, baik yang ingin menumpang istirahat, berswafoto, terlebih bila ingin belajar cara mengolah sampah.
• Kerusakan Diperbaiki, Polisi Kembalikan Mobil Ambulans PMI Jakarta Timur yang Sempat Diamankan
• 2 Mobil Milik TNI Terparkir di Jalan Gelora, Arus Lalu Lintas dari Palmerah Menuju GBK Ditutup
• Lihat Foto Wulan Guritno di Masa Muda, Raffi Ahmad Ungkap Penyesalannya: Gua Terlambat Lahir Sih!
Pasalnya ide awal membuat rumah plastik bertujuan mengurangi sampah, khususnya sampah plastik mengingat Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbanyak kedua di dunia.
"Wah kalau ada sekolah yang ngajak muridnya datang ke sini kita senang banget. Mungkin bisa jadi sarana pembelajaran buat anak-anak. Biar mereka lihat, orang yang angkut sampaikan saja bisa bikin seperti ini," harap Rudi.
Selain rumah botol plastik, di kantor kecil UPK Badan Air terdapat kolam ikan kecil, taman, dan miniatur sepeda motor yang dapat dinikmati masyarakat secara gratis.
Dinaungi pepohonan rindang, sejumlah bangku kayu panjang yang mampu menampung belasan orang dewasa juga tersedia sehingga membuat kerasan menghabiskan waktu.
Butuh waktu tiga bulan hingga rumah botol plastik yang terletak di Jalan Raya Bogor wilayah Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo beres dibangun dan diresmikan.
Setelah sepakat membangun, sejak bulan Desember 2018 seluruh personel UPK Badan Air yang betugas di wilayah Kecamatan Pasar Rebo keroyokan mencari botol plastik mineral.
"Mulai mengumpulkan botol dari Desember 2018 lalu, baru jadi pas Februari 2019. Butuh waktu mengumpulkan botol plastik yang masih bagus. Sampahnya memang banyak, tapi kita pilih yang masih bagus," lanjut Rudi.
Proses membangun rumah botol plastik tak mudah, setiap botol yang dikumpulkan dicuci sampai bersih sebelum dirangkai menggunakan kawat secara presisi.