ABK Indramayu Tewas Tertimpa Jembatan di Taiwan: Tangis Keluarga Pecah, Pikiran Sang Adik Tak Keruan
Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi korban dalam tragedi runtuhnya Jembatan Lintas Laut Nanfang Ao di Su'ao, Yilan Taiwan.
Penulis: Ferdinand Waskita | Editor: Muhammad Zulfikar
Kompensasi itu sebesar NTD 5 juta untuk korban meninggal dunia dan untuk korban yang hanya mengalami luka-luka akan menerima NTD 10.000 hingga NTD 36.000.
Pikiran Sang Adik Tak Keruan

Sebanyak tiga perahu nelayan dilaporkan hancur tertimpa reruntuhan Jembatan Lintas Laut Nanfang Ao di Su'ao, Yilan Taiwan.
Atas kejadian itu, sebanyak lima orang Anak Buah Kapal (ABK) migran meninggal dunia, terdiri atas dua warga Filipina dan tiga Warga Negera Indonesia (WNI).
Dari tiga orang ABK, satu di antaranya merupakan warga Kabupaten Indramayu.
Saat dikonfirmasi, Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Cabang Indramayu, Juwarih membenarkan adanya ABK asal Indramayu yang ikut menjadi korban.
"ABK itu bernama Ersona (32), kejadian itu terjadi pada Selasa (1/10/2019)," ujar dia saat dikonfirmasi Tribuncirebon.com melalui sambungan seluler, Kamis (3/10/2019).
"Untuk alamat korban, belum tahu secara detailnya," lanjut Juwarih.
Berdasarkan penelusuran Tribuncirebon.com, Ersona diketahui merupakan warga Desa Eretan Kulon, Kecamatan Kandanghaur, Kabupaten Indramayu.
Saat dikonfirmasi, keluarga korban pun membenarkan kabar duka meninggalnya Ersona tertimpa reruntuhan jembatan.
Adik korban Riyanto (25) mengatakan, mengetahui kakaknya menjadi korban kecelakaan itu dari kabar yang diterimanya dari seorang rekan yang bekerja di Taiwan.
"Dapat kabar dari teman di Taiwan, katanya ada orang yang sedang siaran langsung pakai aplikasi Facebook, orang itu menyebutkan nama Ersona, Ersona gitu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di kediaman korban.
Diceritakan Riyanto, selepas mendapat kabar tersebut ia langsung mencoba menghubungi Ersona. Namun, kontak kakaknya sudah tidak bisa lagi dihubungi.
"Pikiran saya sudah tidak karuan saat itu, takut memang benar kan kakak saya," ujarnya.
Ia pun mencoba mencari konfirmasi kebenaran kabar tersebut. Disampaikan Riyanto, ia baru mempercayai kabar itu setelah membaca banyak berita yang beredar mengenai kakaknya.