Tanggapi Pertemuan Prabowo dan Jokowi, PA 212 Tegaskan Tak Akan Berekonsiliasi
Terkait pertemuan Jokowi dan Prabowo, Ketua Umum Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif menegaskan, pihaknya tidak akan berekonsiliasi.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Suharno
Bahkan, ia menyebut, Sekjen PA 212 itu sempat menyelamatkan Ninoy Karunden dari amukan massa di luar Masjid Al-Falah.
"Saat bertemu dengan saya, beliau mengatakan berani bersumpah di atas Alquran, sumpah mubahalah dengan pihak kepokisian bahwa Ustad Bernard tidak bersalah," kata Slamet Maarif.
"Tidak melakukan seperti yang dituduhkan oleh kepolisian dan kami percaya itu," tambahnya.
• Statistik Liga Italia Serie A: AC Milan Malas Berlari, Inter Milan dan Juventus Paling Jauh
Sebagai informasi, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menetapkan 11 tersangka dalam kasus penganiayaan Ninoy.
Dari 11 tersangka yang memiliki peran berbeda, Bernard termasuk satu di antara yang ditetapkan jadi tersangka karena diduga ikut menganiaya Ninoy Karundeng.
Gelar Zikir
Persaudaran Alumni (PA) 212 menggelar zikir dan munajat akbar mujahid 212 di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta Pusat.
Doa bersama ini digelar pascapenetapan sebagai tersangka dan penahanan terhadap Sekjen PA 212 Bernard Abdul Jabar beberapa waktu lalu.
"Hari ini kita mulai kembali mengetuk pintu langit untuk mendoakan pejuang-pejuang kita, ustad kita, aktivis kita yang kemarin sudah mengalami kriminalisasi," ucap Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif, Minggu (13/10/2019).
Ia pun sangat mengecam penetapan dan penangkapan Bernard yang dituduh terlibat dalam tindak penganiayaan terhadap relawan Jokowi, Ninoy Karundeng.
• Setelah Kalah dari China, Timnas U23 Indonesia Kalah Tipis dari Yordania di Turnamen CFA
Menurutnya, Sekjen PA 212 itu sama sekali tidak terlibat kontak fisik dengan relawan Jokowi itu.
"Kami sangat menyayangkan, mengecam penetapan beliau sebagai tersangka. Beliau betul-betul menyelematkan Ninoy dari amukan massa yang ada di luar," ujarnya.
Slamet Maarif pun meminta pihak kepolisian bersikap profesional dan transparan dalam melakukan penyelidikan.
"Kita minta kepada pihak kepolisian untuk membuka CCTV bahwa Ninoy datang ke situ mengendari sepeda motor," kata Slamet Maarif.
"Sekaligus buka juga CCTV, videonya siapa yang menggandeng Ninoy. Kemudian, mununjukkan identitas Ninoy dan mengatakan cebong," tambahnya menjelaskan.
Guna mendamping proses hukum yang dijalani oleh Bernard, Slamet Maarif pun menyebut pihaknya telah menyiapkan 100 pengacara.