Cerita Hendar, Driver Ojol yang Motornya Hilang saat Antar Pesanan Fiktif Hingga Didatangi Awkarin
Hendar menceritakan bagaimana motornya raib saat tengah mengantarkan makanan kepada pelanggan di Apartemen Kalibata City
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
"Saya belum kenal sama sekali. Tapi dengan ada bantuan ini, semoga kebaikannya dibalas berlipat ganda. Diberikan kesehatan dan rezekinya lebih baik dan banyak," tambah Hendar di kontrakannya, Cijantung, pada Senin (14/10/2019).
Sebelumnya, Awkarin ingin membelikan motor baru kepada Hendar lantaran motornya hilang.
Namun, Hendar mengatakan dirinya telah diberikan satu buah sepeda motor oleh Komunitas Indonesia Memberi.
"Nunggu tiga hari, baru motornya dikirim ke saya," ujarnya.

Perjuangan sang anak
Sisilia Kristian (22) merupakan anak sulung dari Hendar (54) driver ojol yang belakangan menyedot perhatian publik lantaran motornya raib diambil pencuri.
Di rumah kontrakannya di kawasan Cijantung, Sisilia menceritakan perjuangannya dan Hendar untuk mencukupi kebutuhan hidup.
Sejak lulus SMK di tahun 2015, Sisilia memutuskan bekerja untuk membantu meringankan beban ayahnya.
Sebab, Hendar hanya seorang diri sekaligus kepala keluarga yang harus mencukupi kebutuhan hidup mereka.
Di rumah ada ketiga anaknya yang harus dihidupi, Sisilia Kristiani (22), Stefanus Leo (18), dan Mattews Steeven (7).
"Jadi setelah aku lulus SMK di tahun 2015, aku terjun ke dunia kerja. Ya itu impian aku membahagiakan orangtuaku dengan cara membantu meringankan beban ayahku," ujarnya kepada TribunJakarta.com di kontrakannya pada Senin (14/10/2019).
• Ini Identitas Korban dan Sopir Pada Kecelakaan Maut Pondok Aren
• Jelang Timnas Indonesia Vs Vietnam, Tidak Terlena Rekor Pertemuan Hingga Kondisi Mental Skuat Garuda
• Korban Jambret di Matraman Mengalami Kerugian Hingga Rp 25 Juta
• Sulli F(x) Tewas Gantung Diri, Pernah Akui Idap Gangguan Mental Ini: Sangat Terluka, Saya Hancur
• Dikritik Soal Transparansi Anggaran, Anies Baswedan: Itu Penggiringan Opini
Selepas lulus SMK, ia kemudian diterima kerja di sebuah perusahaan farmasi sebagai staf akunting.
Tak hanya bekerja, Sisilia ingin juga mendapatkan kehidupan yang lebih baik.
Melalui pendidikan tinggi lah, ia percaya dapat mewujudkan itu.
Namun pada awalnya, biaya menjadi kendala Sisilia untuk mengenyam bangku kuliah.
"Pas pertama kerja enggak mungkin dengan penghasilan segini untuk kuliah enggak cukup karena aku harus membantu orangtuaku juga," katanya.
Lambat laun, penghasilannya kian bertambah.
Di tahun 2017, ia berani mengambil langkah untuk kuliah sambil bekerja.
Sisilia melanjutkan kuliah di Universitas Trilogi jurusan Manajemen.
Kini, ia sedang menempuh pendidikan di semester lima.
"Saya di sana kuliah malam," lanjutnya.
Sisilia kerapkali membagi tugas dengan Hendar dalam memenuhi kebutuhan hidup.
"Ya, misalnya saya bayar kontrakan per bulan, ayah saya bayar listrik. Dari ketulusan hati aku, aku ingin beban ini enggak semuanya dipikul papa," terangnya. (TribunJakarta.com)