FY Banker Diduga Bobol Rp 124 M Punya Selusin Mobil Mewah, Sikap Berubah Drastis Sejak Momen Ini
Sosok Faradiba Yusuf (FY) menjadi sorotan publik karena tingkahnya yang diduga membobol dana nasabah Rp124 Miliar.
Penulis: Kurniawati Hasjanah | Editor: Siti Nawiroh
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosok Faradiba Yusuf (FY) menjadi sorotan publik karena tingkahnya yang diduga membobol dana nasabah Rp124 Miliar.
Berdasarkan laporan Kompas.com, jumlah uang nasabah miliaran rupiah itu bersumber dari tabungan, cek dan deposito seorang pengusaha yang menyimpan uangnya di bank tersebut.
Kepala Bagian Umum BNI Cabang Ambon, Berto menuturkan, kasus tersebut sudah dilaporkan ke Polda Maluku setelah dilakukan penyelidikan internal dan ditemukan adanya dugaan penggelapan dan kerugian.
TONTON JUGA:
"Yang jelas merugikan bank," tutur Berto.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat membenarkan jika kasus itu telah dilaporkan pihak bank ke Polda Maluku beberapa hari yang lalu.
“Sudah dilaporkan ke Polda Maluku kalau tidak salah tanggal 8 atau 9. Saat ini kasusnya ditangani oleh Ditkrimsus,” ucapnya.
Lebih lanjut, Kabid Humas Polda Maluku menuturkan sebelumnya kasus itu ditangani oleh Direktorat Kriminal Umum (Ditrkimum), namun karena kasus tersebut menyangkut kejahatan perbankan yang bersifat khusus, maka diambil alih oleh Ditrkrimsus.
• Dinyinyiri Karena Dinikahi Sopir Truk, Reaksi Menohok Gadis Lulusan S2: Melebihi Ekspektasi Saya
“Sekarang sedang dilakukan penyelidikan, sejumlah saksi juga sedang diperiksa. Mohon maaf saya di Pulau Seram di sini sinyal kurang bagus,” ungkapnya.
Kronologi
Kasus pembobolan dana Rp124 M itu terungkap saat adanya laporan pihak bank pada 8 Oktober 2019.
Setelah menerima laporan tersebut, kasus itu lantas ditangani oleh Direktor Kriminal Umum Polda Maluku.
Kendati demikian, karena peristiwa ini termasuk kasus perbankan maka diambil alih oleh Direktorat Kriminal Khusus.
• Rekrutmen CPNS 2019 Dibuka Oktober, Catat Jadwal Lengkap Tiap Tahap Seleksinya & 4 Formasi Terbesar
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhammad Roem Ohoirat menuturkan, hasil investigasi internal yang dilakukan pihak bank, terungkap bahwa terlapor FY selama ini diduga telah cukup lama melancarkan aksi kejahatan.
Namun, baru pada 9 September hingga awal Oktober 2019 kejahatan yang dia lakukan terendus.
Lebih lanjut, Roem memaparkan, dalam aksinya itu FY memerintahkan tiga kepala cabang yakni cabang pembantu Tual, Dobo dan Masohi untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu.
Transfer sejumlah uang itu dinilai merugikan bank karena tidak sesuai prosedur. Saat ini pihak pelapor dan para pimpinan cabang yang mentransfer uang atas perintah FY telah dimintai keterangan.
Hanya saja soal materi pemeriksaa, Roem tidak mau menjelaskan. Adapun perintah mentransfer uang oleh FY itu dilakukan ke lima rekening yang umumnya merupakan nasabah BNI.
• Husain Abdullah Beberkan Senjata Pamungkas Jusuf Kalla: Beliau Senang Banget dengan Benda Itu
Roem mengaku pihaknya masih mendalami siapa lima pemilik rekening tersebut dan hubungan dengan FY.
“Ini yang masih dilakukan penyelidikan, nanti hasilnya baru saya umumkan. Lima orang ini adalah nasabah. Untuk perkembangan lanjutan kita tunggu hasil penyelidikan,” ujar dia.
Roem menambahkan, saat ini penyidik tengah mengagendakan pemeriksaan terhadap FY.
Menurutnya, jika FY melarikan diri maka pihaknya akan memanggil paksa dan melakukan pengejaran.
Dia juga menyebut kasus ini telah mendapat perhatian dari Kapolda Maluku, sehingga pihaknya berjanji akan menuntaskan kasus itu termasuk juga mengungkap modus dan aliran dana yang digunakan.
“Sudah pasti ini perintah dari Kapolda untuk kasus ini ditangani secara tuntas. Kita akan cari kalau memang ada keterlibatan dari yang bersangkutan,” ungkapnya.
• Ditanya soal Prabowo Cocok Menteri Pertahanan atau Menko, Jusuf Kalla Beri Respon Begini
Sosok FY Punya Selusin Mobil Mewah
FY yang memiliki jabatan Kepala Pemasaran Kantor Cabang Utama (KCU) BNI Ambon itu rupanya memiliki berbagai harta kekayaan.
Banker tersebut memiliki selusin mobil mewah dan diduga juga mempunyai lebih dari 10 rumah yang tersebar di berbagai kawasan di Ambon, seperti di Kebun Cengkeh dan kawasan elit Citraland di Lateri Ambon.
Tak hanya itu, pundi-pundi uangnya juga tersebar di restoran, salon kecantikan, rumah kopi dan tiga tempat usaha di pusat pertokoan Maluku City Mall (MCM) Ambon.
Menurut seorang sahabat FY, seluruh kekayaan banker tersebut didapatkannya setelah menjabat sebagai Kepala Pemasaran BNI Cabang Ambon.
“Kalau mobil mewah itu ada enam, ada juga restoran, usaha rumah kopi dan juga bengkel. Dia (FY) juga punya tiga toko di MCM, kalau tanah ada banyak,” ungkapnya kepada Kompas.com, Kamis (17/10/2019).
• Gara-gara Beda Pilihan Pilkades Hajatan di Sragen Diboikot, Begini Curhat Pilu Suhartini
Menurutnya, setelah menduduki jabatan penting di BNI Cabang Ambon, FY juga kerap berlibur ke luar negeri bersama teman-teman dan juga keluarganya.
Bahkan, FY kerap memberikan hadiah mobil kepada teman-temannya yang berulang tahun.
“Acara ulang tahun teman-temannya itu dibuat di hotel, di situ dia (FY) lalu memberikan hadiah mobil kepada mereka, itu sudah beberapa kali," tegasnya.
Sikap Berubah Drastis
Seorang tetangga FY menuturkan kesaksiannya mengenai sikap dan gaya hidup sang banker yang berubah dratis sejak menjabat sebagai Kepala Pemasaran BNI Cabang Ambon pada beberapa tahun lalu.
“Kehidupannya seperti sosialita sangat glamor. Dia itu pakai barang yang mahal, kita juga tidak tahu kekayaan itu didapat darimana,”ujar H, tetangganya.
Menurutnya, selain memiliki mobil, sejumlah rumah mewah dan tempat usaha, F juga memiliki beberapa unit apertemen di Jakarta.
”Apartemen itu kita tahu dari dia langsung, pernah ada yang nginap di sana juga,”katanya.
• Bak Sosialita, Banker Wanita Diduga Bobol Dana Nasabah Kasih Mobil Teman Ultah, Properti Tersebar
Berkaitan dengan berbagai kekayaan FY itu, Kabid Humas Polda Maluku Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat mengaku akan melacak rekam jejak termasuk menelusuri harta kekayaan yang dimilikinya.
“Soal rekam jejak itu nanti ditelusuri semuanya,”katanya. (*) (TribunJakarta/Kompas)