Diduga Sediakan Layanan Plus-plus, Petugas Trantib Gerebek Panti Pijat di Ciledug

penyisiran tersebut untuk memastikan tidak ada kegiatan prostitusi terselubung yang seringkali dikeluhkan masyarakat.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Trantib Kecamatan Ciledug, menyambangi panti pijat di Parung Serab yang diduga menyediakan praktik plus-plus, Selasa (29/10/2019). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, CILEDUG - Diduga melancarkan praktik pijat plus-plus, sebuah griya pijat di kawasan Parung Serab, Kecamatan Ciledug disambangi jajaran Trantib Kecamatan Ciledug, Selasa (29/10/2019).

Namun, saat didatangi petugas, tempat panti pijat yang sempat meresahkan warga tersebut sedang tidak melayani pria hidung belang.

"Kira-kira menurut bapak kita menyediakan plus plus tidak," celetuk seorang perempuan yang bekerja sebagai terapis di panti pijat tersebut.

Ia yang saat itu menggunakan celana pendek ketat juga terlihat koperatif kepada petugas dengan membuka setiap bilik yang tersedia di griya pijat tersebut.

"Enggak ada apa-apa kan pak," sambung perempuan yang enggan disebutkan namanya tersebut.

Meski demikian, petugas tidak percaya begitu saja pengakuan yang diutarakan perempuan tersebut.

Petugas terus merangsek masuk, bukan hanya menyisir setiap ruang, juga memeriksa setiap tempat sampah griya tersebut untuk memastikan tidak ada alat kontrasepsi bekas pakai.

Kepala Seksi Trantib Kecamatan Ciledug, Sahri mengatakan belum mendapatkan bukti kuat soal praktik prostitusi di griya pijat tersebut.

"Kami belum mendapatkan bukti yang cukup sehingga kami hanya memberikan peringatan kepada pengelola agar mematuhi perda yang melarang prostitusi," ucap Sahri.

Selain mendatangi griya pijat, petugas juga mendatangi beberapa salon kecantikan yang berada di bilangan kecamatan Ciledug.

Kata Sahri, penyisiran tersebut untuk memastikan tidak ada kegiatan prostitusi terselubung yang seringkali dikeluhkan masyarakat.

"Kami menyusuri setiap titik yang menjadi titik rawan keluhan masyarakat, untuk memastikan tidak lagi ada tempat bagi prostitusi khususnya dikecamatan Ciledug," tutur Sahri.

Pengusaha di Tangerang Ingin Kenaikan Upah Minimum Hanya Sebesar 8,51 Persen

Kemarau Panjang, Omzet Peternak Lele di Jakarta Anjlok Hingga 30 Persen

Ia mengaku, setiap pengelola griya pijat dan salon yang terdapat di wilayah kecamatan Ciledug telah diberikan pembinaan dan penyuluhan secara berkala.

Supaya mempersempit ruang gerak prostitusi di wilayah perbatasan antara Kota Tangerang dengan Jakarta.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved