Hasil Visum Korban Pencabulan Oknum Guru Ngaji, Unit PPA Polres Metro Jakarta Timur Irit Bicara

PPA Polres Metro Jakarta Timur enggan membeberkan hasil visum korban pencabulan oknum guru mengaji berinisial AF alias AI di Kecamatan Jatinegara.

Kompas.com
Ilustrasi 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Timur enggan membeberkan hasil visum korban pencabulan oknum guru mengaji berinisial AF alias AI di Kecamatan Jatinegara.

Kasubdit PPA Polres Metro Jakarta Timur Ipda Sri Yatmini balik bertanya saat dikonfirmasi wartawan terkait hasil visum korban yang sudah melapor musibah yang menimpa.

"Kepentingan anda apa tanya hasil visum. Kamu Hakim?" kata Sri saat dikonfirmasi di Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (30/10/2019).

Pun konfirmasi hasil visum yang diminta bukan detail luka korban dan hanya konfirmasi pembenaran secara medis yang diterima polisi.

Sri tetap menolak dengan alasan yang berhak menentukan korban sebagai korban pencabulan merupakan Hakim saat kasus bergulir di meja hijau.

"Yang menentukan (korban mengalami pencabulan) hakim," ujarnya.

Sri juga tak menjawab saat dikonfirmasi apakah pelaku pencabulan empat bocah di Kecamatan Makasar masih buron atau sudah ditangkap.

Meski pada Jumat (18/10/2019) orang tua korban sudah menyambangi Polres Metro Jakarta Timur guna meminta pelaku segera ditangkap.

Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Hery Purnomo mengatakan FS telah mengakui perbuatannya.

Saat dikonfirmasi pada Rabu (23/10/2019), Hery menuturkan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan visum yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati.

"Kita masih menunggu hasil visum para korban yang dilakukan di RS Polri Kramat Jati. Biasanya butuh waktu satu minggu sampai hasil visumnya keluar," tutur Hery, Rabu (23/10/2019).

Dari tujuh anak perempuan yang menyebut dicabuli AI, Hery mengatakan AI hanya mengaku sudah mencabuli tiga korban di sela kegiatan mengajar ngaji.

Hery menuturkan hasil visum jadi bukti sudah berapa anak yang jadi korban pencabulan AI dengan modus memberi sejumlah uang ke korban.

"Sampai sekarang dia (AI) mengakunya hanya mencabuli tiga anak, bukan tujuh. Orang tua korban yang melapor sendiri baru tiga, jadi kita masih menunggu laporan orang tua korban lainnya," lanjut dia.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved