Datang ke Pernikahan dalam Kondisi Mabuk, Pemuda Ini Tewas Ditikam Badik: Korban Alami 11 Luka Tusuk
Seorang pemuda di Makassar tewas ditikam ketika datang ke acara pernikahan dalam kondisi mabuk.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pemuda di Makassar tewas ditikam ketika datang ke acara pernikahan dalam kondisi mabuk.
Pemuda bernama Saharuddin (29) tewas ditikam oleh Jufri (43) di acara pernikahan.
Diketahui peristiwa berdarah itu terjadi Sabtu (2/11/2019) malam di Jalan Sukamaju 4, Kecamatan Panakkukang, Makassar.
Kasat Reskrim Polrestabes Makassar AKBP Indratmoko membenarkan kejadian tersebut.
Peristiwa ini membuat geger warga setempat.
• Geram Kerap Jadi Sasaran Nyinyir Warganet, Inul Daratista Beri Sindiran Pedas: Terus Kudu Piye?
Tim Reserse Mobil (Resmob) Polsek Panakkukang yang mendapatkan laporan peristiwa ini langsung menuju lokasi dan melakukan olah TKP.
Sebelum menangkap pelaku, polisi melakukan identifikasi dengan mendatangi rumah korban.
Pada akhirnya, Jufri yang melarikan diri usai menikam ditangkap di kediamannya yang lolasinya tidak jauh dari acara nikahan.
"Pelaku didatangi anggota resmob yang tengah bersembunyi di dalam rumahnya. Barang bukti yang digunakan oleh pelaku yang disembunyikan di atap loteng rumahnya," Indratmoko menambahkan.
Saat ini, Jufri sedang ditempatkan di sel Polsek Panakkukang untuk pemeriksaan hukum lebih lanjut.
Atas perbuatannya pelaku terancam dikenai pasal 351 KUHP ayat 3 dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara.
Kronologi kejadian
Peristiwa itu bermula ketika Saharuddin tiba di acara nikahan dalam kadaan mabuk.
Kebetulan lokasi acara pernikahan itu tepat di depan rumah Jufri.
Jufri mengaku menganiaya Saharuddin hingga tewas karena korban dan teman-temannya membawa minuman keras ke acara keluarga pelaku.
Jufri khawatir perilaku korban itu merusak momen bahagia di pesta pernikahan keluarga pelaku.
Informasi itu juga dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polsek Panakkukang Ipda Andri Kurniawan.
Andri mengatakan, awalnya korban ditegur Jufri karena membawa minuman keras.
Namun, teguran itu membuat Saharuddin marah dan menantang balik Jufri untuk berduel.
Bahkan, korban sempat melayangkan senjata tajam hingga melukai jari Jufri.
• Usai Viral Aksi Ormas Minta Jatah Parkir di Bekasi, Seorang Oknum Diringkus Polisi Palak Pedagang
Tak terima dengan perlakukan Saharuddin, Jufri lalu masuk ke rumah mengambil senjata tajam.
"Lalu pelaku masuk ke rumah ambil badik. Di situlah pelaku melakukan penganiayaan tersebut," kata Andri, Senin (4/11/2019) dikutip TribunJakarta dari Kompas.com.
Jufri menggunakan badik lantas menganiaya Saharuddin hingga tewas.
Berdasarkan hasil visum, korban menderita 11 luka tikaman di sekujur tubuhnya.
"Dari hasil visum terdapat 11 luka yakni di dada tengah 2 kali, di dada kanan 2 kali, ketiak sebelah kiri 1 kali, lengan kiri 3 kali, payudara 1 kali, dada kiri 1 kali, dan di dahi 1 kali," kata Andri.
Menurut Andri, Saharuddin membawa minuman keras ke acara tetangganya lantaran ingin meramaikan pesta itu.
Namun niat Saharuddin ditolak keluarga yang punya acara pernikahan.
Penolakan itu pun berujung menjadi peristiwa berdarah yang mengakibatkan tewasnya Saharuddin di tangan Jufri.
• Simpan Paket Sabu dan Alat Hisapnya, 14 Pemuda Terjaring Operasi di Tambora
Minta Pijat Tak Dipenuhi, Suami Nekat Bacok Istri
Hanya karena permintaannya tak dipenuhi, suami asal Pekanbaru tega menganiaya istrinya sendiri.
Lusi Handayani (29) telah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang dilakukan oleh suaminya.
Ia dianiaya suaminya, Radiusman alias Buyung (37) menggunakan senjata tajam jenis sabit.
Peristiwa berdarah itu dibenarkan oleh Kasubag Humas Polresta Pekanbaru, Ipda Budhia Andiandha.
Budhia mengtakan saat ini pelaku sudah diamankan setelah menyerahkan diri ke polisi.
"Pelaku menyerahkan diri ke Polsek Tenayan Raya. Saat ini masih dalam pemeriksaan," kata Budhia, Senin (4/11/2019) dikutip TribunJakarta dari Kompas.com.
Kejadian itu terjadi Minggu (3/11/2019) sore di rumah korban dan pelaku di Kelurahan Mentangor, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru, Riau.
Budhia mengungkapkan, motif pembacokan yang dilakukan pelaku lantaran sakit hari terhadap istrinya.
Sebelum kejadian, Pelaku dan korban sempat mengalami cekcok.
• Gara-gara Topi, Nagita Slavina Ternyata Pernah Curigai Raffi Ahmad: Gelagatnya Dibongkar Sang Suami
Kronologi kejadian
Pertengkaran bermula saat sang istri menolak permintaan pelaku untuk dipijat.
"Pelaku awalnya minta urut (pijat), tapi korban tidak mau. Pelaku juga mengaku beberapa hari belakangan sikap dan perilaku korban banyak berubah, sehingga sering terjadi pertengkaran mulut," ungkap Budhia.
Merasa tingkah laku istri mengalami perubahan, lanjutnya, pelaku yang bekerja sebagai sopir truk itu menduga istrinya telah selingkuh dengan pria lain.
Dituduh telah berselingkuh, korban merasa tidak senang.
Korban kemudian memaki sambil mendorong kepala suaminya menggunakan tangan.
Diperlakukan seperti itu oleh sang istri, Buyung merasa sakit hati dan gelap mata.
"Pelaku akhirnya sakit hati lalu mengambil sabit dari dalam mobil truk yang berada di sekitar lokasi kejadian. Pelaku langsung membacok istrinya sebanyak empat kali yang mengenai bagian kepala. Selain itu, pelaku juga membacok lengan korban," sebut Budhia.
Dibacok berkali-kali oleh pelaku, korban terluka parah dan tubuhnya bersimbah darah.
Pelaku lalu meninggalkan korban dalam kondisi yang mengenaskan.
(Sumber: TribunJakarta/Kompas.com)