Kisah Haer Pria Paruh Baya yang Bertahan Jadi Tukang Patri Rela Dibayar Seikhlasnya

Haer merupakan Ayah 3 anak yang memutuskan mengadu nasib di Jakarta sejak puluhan tahun lalu.

Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Aji
TRIBUNJAKARTA.COM/NUR INDAH FARRAH AUDINA
Haer, tukang patri sejak 10 tahun lalu, Selasa (5/11/2019). 

Saat ini ia sedang mengumpulkan uang dari hasil jerih payahnya untuk membuat usaha kerupuk singkong.

"Saya baru terpikir ingin punya usaha setelah rasanya lelah bekerja dan mikul seperti ini terus. Sedikit-sedikit uang hasil jasa patri saya kasih ke istri buat buka usaha, biar diatur sama dia," katanya.

Seiring berjalannya waktu, akhirnya Haer dapat membeli peralatan untuk kerupuk singkong mulai dari parutan hingga peralatan lainnya.

"Alhamdulillah sekarang perlahan diwujudin. Sudah mulai cicil beli barang-barangnya. Setelah beres nanti saya balik ke kampung (Tasik) dan tak lagi pergi bekerja seperti ini," ungkapnya.

Rajin Ibadah

Selain pesan untuk menyiapkan usaha dihari tua, Haer juga berpesan agar tiap individu rajin untuk ibadah terlapas dari apapun agamanya.

Sebab jika usaha yang tak diiringi oleh doa, menurutnya akan sia-sia.

"Lainnya ialah jangan tinggalkan ibadah. Kalau kita tetap ibadah, InsyaAllah kita akan selalu merasa bersyukur sesulit apapun keadaannya," jelasnya.

Tak hanya berdoa, Haer juga berpesan agar generasi muda yang beragama muslim untuk tetap membaca Al Quran.

"Ini untuk yang muslim, selain ibadah, coba baca Al Qurannya dirajinin juga. InsyaAllah kita akan merasakan ketenangan hati. Jadi kalau suatu saat usaha lagi apes istilahnya kita diberi kesabaran lebih," tandasnya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved