Komentar Istana KSAD Jenderal Andika Perkasa Santer Disebut Jabat Wakil Panglima TNI, Ini Tugasnya

Wakil Panglima TNI terakhir dijabat oleh Fachrul Razi, dan telah dihapus pada pemerintahan era Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Penulis: Wahyu Aji Tribun Jakarta | Editor: Erik Sinaga
KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO
Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Andika Perkasa. 

"Kalau ada ini (wakil), tidak perlu lagi karena panglima dan wakil panglima dalam satu kota. Sehingga kalau panglima tidak ada, secara otomatis wakil panglima itu bisa selaku panglima,” ujarnya.

"Jadi pertimbangannya sangat teknikal, organisatoris, tidak ada pertimbangan politik," imbuh Moeldoko.

Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) TNI Moeldoko
Kepala Staf Presiden Jenderal (Purn) TNI Moeldoko (Instagram)

Melansir Kompas.id, Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan Universitas Padjajaran Muradi mengatakan, dilahirkannya jabatan wakil panglima itu penting untuk menjamin situasi internal TNI tetap kondusif.

”Kuatnya pengaruh TNI Angkatan Darat kerap berakibat pada ketidakseimbangan di dalam tubuh TNI ketika jabatan tertinggi berasal dari matra yang lain,” kata Muradi.

Sejak Indonesia merdeka, Panglima TNI selalu diduduki oleh personel dari Angkatan Darat.

Tradisi itu baru berakhir ketika memasuki era Reformasi.

Pada periode 1999-2002, Panglima TNI dijabat oleh Laksamana Widodo AS dari Angkatan Laut.

Marsekal Djoko Suyanto dari Angkatan Udara juga memimpin TNI pada periode 2006-2007.

Kemudian, Panglima TNI kembali dijabat personel dari Angkatan Laut pada periode 2010-2013, yaitu Laksamana Agus Suhartono.

Adapun jabatan wakil panglima terakhir dijabat oleh Jenderal Fachrul Razi yang saat ini menjabat Menteri Agama. Ia diberhentikan oleh Presiden Abdurrahman Wahid pada 2001 karena jabatan wakil panglima dihapus.

Setelah itu, belum ada presiden yang mengembalikan wakil panglima dalam struktur organisasi TNI.

Menurut Muradi, posisi wakil panglima kelak lebih baik diisi oleh personel dari Angkatan Darat.

Sebagaimana diketahui, Panglima TNI saat ini dijabat oleh Marsekal Hadi Tjahjanto, yang berasal dari matra Angkatan Udara.

”Formulasi itu (wakil panglima dari Angkatan Darat) cocok untuk diterapkan karena bisa menjamin keseimbangan di internal,” ujar Muradi.

Sementara, Ketua Komisi I DPR dari Fraksi Partai Golkar Meutya Hafid menilai, jabatan Wakil Panglima TNI adalah jawaban dari Presiden Jokowi atas kebutuhan organisasi TNI.

Anggota DPR RI, Meutya Hafid, Senin (19/3/2018), usai RDPU bersama Menkominfo dan operator telekomunikasi di parlemen.
Anggota DPR RI, Meutya Hafid, Senin (19/3/2018), usai RDPU bersama Menkominfo dan operator telekomunikasi di parlemen. (KOMPAS.com/Fatimah Kartini Bohang)
Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved