Aksi Bejat Pria Hamili Anak Tiri saat Istri Sakit Tumor, Pelaku Mau Tanggungjawab
Jadi pemuas nafsu sang ayah tiri selama 4 tahun, HA trauma berat hingga kerap melamun dan menangis.
Penulis: Siti Nawiroh | Editor: Muji Lestari
HA sudah putus sekolah sejak SD. Saat ini ia tidak ada kegiatan.
NH mengatakan HA ingin kembali ke sekolah. Ditemani LBH Bang Japar, mereka sempat mendatangi kantor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A).
Di sana keluarga HA meminta agar P2TP2A bisa membantu mendampingi dan mengurus kebutuhan pendidikannya.
• Cinta Terlarang Polisi Gauli 2 Istri Orang di Surabaya: Satu Ditendang, Gantinya Penjual Ayam Geprek
Namun sampai saat ini permintaan pendidikan itu belum ada tindak lanjutnya.
"Udah waktu itu minta sekolah paket B tapi belum ada lanjutannya," ujar NH.
Sedangkan NH berpikir panjang jika ingin memasukkan HA ke sekolah swasta. Biayanya terlalu tinggi.
Kalaupun bayarannya gratis, ia juga tak sanggup membiayai ongkos setiap harinya.
"Pengen sekolah kaya yang lain. Kalau sekolah emak mikirin ongkosnya. Pulang balik 10 ribu belum jajannya," ujarnya.
Ketua LBH Bang Japar, Fery Irawan, berharap P2TP2A tidak sekedar hanya menjanjikan.
Menurut Fery, kegiatan sekolah sangat penting bagi HA. Selain mengisi kegiatan sehari-hari, ia juga bisa mendapatkan pengetahuan.
"Ya kita harapnya ada tindak lanjut dari P2TP2A, karena pendidikan kan penting. Apa lagi HA ini masih usia sekolah, dia perlu bergaul," ujar Fery.
Sementara, Ketua P2TP2A, Herlina, mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Tangsel untuk permintaan paket B itu.
"Dari dinas pendidikan saya juga sudah memberikan untuk korban melanjutkan ke paket B. Itu sudah saya sampaikan ke kepala dinas, mungkin karena sudah terlambat daftarnya kali ya, tapi sudah kita samapaikan ke Kepala Dinas," ujar Herlina saat dihubungi TribunJakarta.com.
Ketika mengetahui sampai saat ini dinas belum bergerak, Herlina mengatakan akan menghubungi lagi Dinas Pendidikan agar segera didaftarkan sekolah Paket B.
"Saya sih mungkin bisa kali walaupun ujiannya enggak yahun depan, ikut kelas. Nanti saya tanya Pak Kadis deh," ujarnya.
(TribunJakarta.com/ Siti Nawiroh/ Jaisy Rahman Tohir)