Kisah Takim, Pria 80 Tahun Jadi Kuli Angkut Kayu di Kawasan Kota Tua: Bekerja Demi Menyambung Hidup
Beralaskan sendal jepit, Takim menarik tumpukan-tumpukan balok kayu untuk dibawa ke gudang di sekitar kawasan Kota Tua, Taman Sari, Jakarta Barat.
Penulis: Satrio Sarwo Trengginas | Editor: Wahyu Aji
Ia mengaku sudah 30 tahun bekerja sebagai kuli angkut barang di sekitar kawasan Mangga Dua itu.
"Sudah lama jadi kuli angkut kayu. Biasanya saya bawa dari kawasan Mangga Dua ke sekitaran Jalan Kunir," ungkapnya kepada TribunJakarta.com di Jalan Jembatan Batu, Taman Sari, Jakarta Barat pada Rabu (20/11/2019).

Dalam sehari menarik gerobak berisi kayu, Takim menerima rata-rata sekira Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu.
Namun, ia pernah juga merasakan dapat kurang di bawah upah standarnya.
Penghasilannya sehari digunakan untuk membiayai hidupnya dan istri di rumah.
Meski telah memiliki delapan anak dan 15 cucu, nyatanya ia juga harus membanting tulang.
"Ya sama sama berjuang, semua anak saya kerja juga buat hidupi mereka sendiri. Saya juga masih bekerja buat hidup saya sendiri dan istri," terangnya.
Tak ada pekerjaan yang bisa dilakukan Takim selain menarik gerobak.
• Cerita Adik Cecep Reza Soal Firasat dan Kenangan Mengurus Bisnis Restoran Keluarga
• Jalani Operasi di Kepala, Korban Kebakaran SMA Yadika 6 kembali Masuk Ruang PICU RSUD Koja
• 20 Murid SMPN 20 Depok Positif Mengidap Hepatitis
Pasalnya, ia mengaku tak memiliki kemampuan lain selain menjadi kuli angkut.
"Habis saya bisanya bekerja seperti ini. Capek sih memang," tambahnya.
Meski sudah senja, Takim tak jarang bersimbah peluh berpanas-panasan di jalan demi mencari rezeki.
Begitu selesai beristirahat sejenak di atas jembatan, ia kembali melanjutkan perjalanan.