Polisi Sudah Kantongi Identitas Tukang Parkir Preman yang Pukuli Seorang Pemuda di Pondok Aren
Afroni juga mengonfirmasi bahwa pelaku yang berinisial IL memang dikenal sebagai preman di Jalan Ceger Raya itu.
Penulis: Jaisy Rahman Tohir | Editor: Wahyu Aji
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM, PONDOK AREN - Kapolsek Pondok Aren, Kompol Afroni Sugiarto, mengatakan, pihaknya sudah mengantongi identitas pelaku pemukulan seorang pemuda di bilangan Jalan Ceger Raya, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).
"Sudah, identitas pelaku sudah kita kantongi," ujar Afroni saat dihubungi TribunJakarta.com, Rabu (20/11/2019).
Afroni juga mengonfirmasi bahwa pelaku yang berinisial IL memang dikenal sebagai preman di Jalan Ceger Raya itu.
"Kan namanya preman, preman orang yang melalukan pelanggaran," ujarnya.
Saat ini, pihaknya sedang mengumpulkan bukti dan keterangan terkait kasus tersebut.
"Kan kita membuktikan bukti formal dulu kan. Saksi, hasil visumnya," ujarnya.
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, korban, atau pemuda yang dipukuli itu adalah Fajri Dika Santoso (24).
Ia dipukuli pada sekira pukul 22.00 WIB, Minggu (17/11/2019).
Saat itu ia sedang mengendarai mobil dan mengklakson angkot di depannya yang ternyata sedang ngobrol dengan IL.
IL marah dan menggebrak mobil Fajri, hingga dia keluar dan memukulinya.
Pelaku kerap mabuk setiap malam
Sejumlah warga Jalan Ceger Raya, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel) menyaksikan langsung peristiwa pemukulan seorang pemuda pada Minggu (17/11/2019).
Seperti diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, pemuda yang dipukul itu adalah Fajri Dika Santoso (24).
Fajri dipukuli seorang penjaga parkir yang terkenal sebagai preman di Jalan Ceger itu, berinisial IL.
Mulanya IL kesal dan membentak karena saat ia ngobrol dengan sopir angkot, diklakson oleh Fajri yang merasa terhalang jalannya saat mengemudikan mobil.
"Dari tukang pisang nih yang tersangka ini, ya mungkin minta iuran apa kita enggak paham. Dan mobil itu nglakson terus, mungkin posisinya ada di tengah kali, kelindes lah kakjnya, dia marah-marah, enggak terima lah, namanya preman ya kan, kita juga enggak paham, saya mah sebagai warga juga enggak mau seperti itu," ujar Khotib, warga sekitar yang melihat kejadian itu, saat ditemui di lokasi, Rabu (20/20/2019).
Khotib menunjukkan lokasi pemukulan itu di samping sebuah restoran ayam goreng cepat saji.
"Bertengkarnya yang parahnya di sini," ujarnya sambil menunjuk ke bawah.
Fajri memang dipukuli setelah sebelumnya sempat didorong hingg jatuh.
Khotib mengatakan, si preman memang sudah terkenal di Jalan Ceger.
Ia kerap mabuk saban malam. Namun Khotib tidak terlalu memperhatikan apakah saat pemukulan itu IL dalam keadaan mabuk atau tidak.
"Memang setiap malam mabok terus," ujarnya.

Kronologi kejadian
Fajri Dika Santoso (24), tak menyangka dirinya sampai bisa dipukuli preman hanya karena perkara klakson saat mengemudikan mobil bersama pacarnya di bilangan Jalan Raya Ceger, Jurang Mangu Timur, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel).
Disambangi di rumahnya di bilangan Kunciran Mas Permai, Kunciran, Tangerang, Rabu (20/11/2019), Dika menceritakan, kronologi pemukulan dirinya.
Saat itu sekira pukul 22.00 WIB, Minggu (17/11/2019).
Fajri yang sedang mengemudikan mobil bersama pacarnya, terhalang oleh angkot yang berhenti cukup lama.
"Saya lagi nganterin pacar saya, saya yang nyetir. Ada angkot di depan saya, agak lama berhentinya. Ternyata angkot itu abis ngobrol sama orang, sama pelaku," ujar Fajri.
Fajri mengklakson, namun ternyata itu memantik kemarahan orang yang sedang berbicara dengan sopir angkot itu.
Belakangan, di ketahui pria itu berinisial IL, petugas parkir daerah situ dan dikenal sebagai preman.
"Si pelaku ini nyamperin saya sama lima enam orang temannya sambil teriak, sabar mas sabar," ujarnya.
Fajri tak ambil pusing, saat si angkot mulai jalan, dia pun ikut menginjak gasnya perlahan.
"Saya injak gas, tiba-tiba pelaku gebrak-gebrak mobil saya. Katanya kakinya kelindas mobil saya," ujarnya.
IL meminta Dika keluar mobil, dan percekcokan terjadi.
"Tiba-tiba dia nyosor ke saya langsung ke arah saya ngedorong saya sampai jatuh, dia memukuli saya berkali-kali," ujarnya.
Fajri yang masih dipenuhi perban di wajahnya menunjukkan luka itu hasil dipukuli sang preman.
Tidak hanya menggunakan tangan kosong, Dika juga dipukul menggunakan pulpen yang dipegang si preman.
"Dia mukulin saya pakai pulpen," ujarnya.
• Pemprov DKI Buka Formasi 26 Kursi Bagi Lulusan IPDN
• Gaji Capai Rp 28 Juta, Lulusan IPDN Berebut Kerja di Pemprov DKI
Fajri memilih tidak melawan karena si preman juga dikerubungi teman-temannya yang lain.
"Saya enggak melawan. Karena takutnya teman-temannya bantuin," ujarnya.
Saat pemukulan itu dilerai, Fajri mulai masuk mobil, tapi si preman masih saja terus memukuli sampai masuk ke dalam mobil.
"Bahkan pacar saya sampai ditarik bajunya," ujarnya.
Peristiwa itu berakhir saat kakak sang pacar datang ke lokasi.
Fajri pun dibawa ke klinik. Karena luka di wajahnya cukup dalam, maka harus dijahit.
"Ternyata harus dijahit di tiga titik," ujarnya.
Fajri sudah melaporkan kejadian itu ke Polsek Pondok Aren.