Bocah 14 Tahun Alami Pengeriputan Otak
Kondisi Panggah Jalu Pawane, Bocah Idap Penyakit Pengeriputan Otak: Memprihatinkan
Panggah Jalu Pawane, bocah yang diduga alami pengeriputan otak kondisinya sungguh memprihatinkan.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Kurniawati Hasjanah
"Jadi kita pastikan dulu, kita lihat hasil pemeriksaannya. Jadi masih menunggu keputusan dokter," lanjut dia.
Helmi berjanji pihaknya bakal memberikan perhatian penuh terhadap Panggah.
"Tentunya kita memberikan perhatian dan perawatan untuk anak ini," ujarnya.
• Sudin Kesehatan Jaksel Diagnosa Ulang Penyakit Anak 14 Tahun Diduga Idap Pengeriputan Otak
Jual barang-barang demi biaya pengobatan
Puji harus hidup dalam kondisi serba terbatas sejak anak bungsunya, Panggah Jalu Pawane (14), menderita sakit pengeriputan otak.
Ia terpaksa menjual sejumlah barang-barang berharga untuk biaya pengobatan anaknya.
"Kamera, laptop, motor sudah saya jual buat biaya berobat," kata Puji saat ditemui di rumahnya di Jalan Swadaya 1, Pejaten Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (25/11/2019).
Bahkan, belum lama ini ia juga menggadaikan satu ponselnya lantaran menunggak biaya listrik selama tiga bulan.
"Digadai dapat Rp 1 juta. Buat bayar listrik tiga bulan Rp 600 ribu. Sisanya buat sambung hidup lah," ujarnya.
Puji mengaku harus mengeluarkan uang sebesar Rp 350 ribu untuk biaya terapi anaknya per bulan.
Belum lagi sereal dan susu untuk nutrisi Panggah. Di sisi lain, penghasilannya selama sebulan hanya Rp 1,3 juta.
"Saya buruh cuci dan setrika di daerah Kuningan. Ongkos jalan buat ke sana juga lumayan," ucap Puji.
• Anaknya Terkena Pengeriputan Otak, Sang Ibu Jual Laptop hingga Motor untuk Biaya Pengobatan
Ketua RW Mengaku Baru Tahu Ada Warganya yang Sakit
Pihak RW 10 Pejaten Timur tidak pernah menerima laporan penyakit pengeriputan yang diderita bocah berusia 14 tahun bernama Panggah Jalu Pawane.
Ketua RW 10 Pejaten Timur Jamiat Amir Hudaya mengaku baru mengetahui informasi tersebut pagi tadi.