Hepatitis di Depok

Hepatitis di SMPN 20 Depok, Status Kejadian Luar Biasa Ditetapkan Selama 2 Bulan

Status KLB tersebut ditetapkan sejak tanggal 20 November 2019 hingga tanggal 20 Januari 2020 mendatang

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Muhammad Zulfikar
TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita ketika dijumpai wartawan di ruangannya di Kantor Wali Kota Depok, Kamis (28/11/2019). 

“Status KLB Parsial belum dicabut, kami tetapkan mulai tanggal 20 November kemarin,” bebernya.

Terakhir, Novarita menjelaskan dugaan sementara merebaknya wabah hepatitis di sekolah tersebut diduga karena ada makanan yang tercemar virus hepatitis.

“Sample jajanan sudah kami ambil tapi hasilnya belum keluar sehingga belum bisa kami pastikan penyebabnya. Namun diduga ada makanan yang tercemar,” pungkasnya.

Gejala yang dialami

Ratusan murid Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 20 Kota Depok, Pancoran Mas, terindikasi mengidap penyakit hepatitis.

Bahkan, sebanyak 20 dari 70 murid yang menjalani uji sampel, dinyatakan positif mengidap penyakit tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita mengatakan, sebelumnya para murid tersebut menunjukan gejala-gejala seperti demam dan sebagainya.

"Gejalanya demam, mual-mual, pusing, kulit dan mata berwarna ke-kuningan," ungkap Novarita di Kantor Wali Kota Depok ketika dijumpai wartawan, Rabu (20/11/2019).

Mantan Guru Kaget Luthfi Si Pembawa Bendera yang Viral saat Demo Terjerat Hukum

Polisi Imbau Masyarakat Tak Perlu Khawatir atas Penemuan Benda Mencurigakan di Kabupaten Tangerang

Lanjut Novarita, awalnya pihaknya meminta sekoalh tersebut untuk diliburkan sementara waktu.

Namun, apabila ada kasus serupa diluar sekolah maka akan sulit untuk dikontrol dan diawasi.

"Tadinya mau kami liburkan tapi nanti kalau ada kasus lagi, susah kami kontrolnya. Kalau di sekolah kan lebih mudah kami awasinya," bebernya.

Untuk diketahui, sebelumnya diberitakan ratusan murid SMPN 20 Kota Depok terindikasi mengidap penyakit hepatitis.

Tak hanya murid, tiga orang guru di sekolah tersebut pun mengalami kondisi serupa dan harus mendapatkan perawatan.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved