Cerita Aziz Jadi Tukang Asah Keliling Sejak 1973, Dapat Berkah karena Tak Pasang Tarif

Puluhan tahun jadi tukang asah keliling, Surnaji (60) tak pernah pasang tarif. hal itu malah membuatnya mendapat keberkahan.

Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Surnarji, tukang asah keliling asal Cirebon, Kamis (5/12/2019) 

Menurutnya, sekalipun hari itu sedang sepi dan hanya satu orang yang menggunakan jasa asahnya, justru ia menerima jumlah uang yang terbilang lumayan.

"Nah itu justru jadi keberkahan tersendiri buat saya. Ya tahulah seperti apa sepinya jasa asah seperti ini saat ini, tapi saya justru selalu ada aja rezekinya buat beli makan dan kirim uang ke kampung," jelasnya.

Saat ini, minimal Rp 50 ribu pasti didapatkan Azis usai berkeliling sejak pagi hingga larut malam di kawasan Jakarta Timur hingga Bekasi, Jawa Barat.

Nyambi Jualan Mainan

Surnarji, tukang asah keliling asal Cirebon, Kamis (5/12/2019)
Surnarji, tukang asah keliling asal Cirebon, Kamis (5/12/2019) (Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina)

Akibat tak pernah menetapkan tarif asahnya, Azis akhirnya menyambi jualan lainnya.

Saat itu, ia menceritakan sambil menjadi tukang asah, ia juga menjual sejumlah mainan anak-anak.

"Pokoknya kalau dari asah enggak tega aja hati saya pakai tarif. Akhirnya cari uang tambahan dari jualan mainan aja. Sambil bawa gerinda saya juga bawa mainan," jelasnya.

Selain mainan, Azis juga menjual pisau seharga Rp 10 ribu.

"Saya juga bawa pisau. Kan kalau begini pasti pakai harga. Ya sudah alhamdulillah dapat tambahannya dari situ," ucapnya.

Anggap Gerinda Sebagai Istri Pertama

Selama 46 tahun bekerja sebagai tukang asah, Azis menganggap jika gerinda atau batu asahan yang berputar sebagai istri pertamanya.

Sehingga, apapun yang ia jual selama puluhan tahun tetap saja tak pernah bisa menggantikan posisi gerinda dihatinya.

Ya, di usianya yang menginjak 60 tahun, alat itu selalu dibawanya dan tetap dipikul.

"Kan buat tambahan saya jualan mainan dan banyak hal lainnya. Tapi tetap aja balik lagi ke gerinda ini. Ini tuh ibarat istri pertama saya. Dia yang tahu susah senangnya saya," jelasnya sambil tertawa.

Diterjang Hujan Deras dan Angin Kencang, Tower Listrik di Depok Miring

Abdul Latif Siram Bensin dan Bakar Pria di Palembang Gegara Hal Sepele, Pelaku Sering Bawa Pisau

Berprestasi, 58 Anggota Polres Metro Jakarta Barat Dapat Pin Emas dari Kapolri

Oleh karena itu, dikala ketiga anaknya menyuruhnya istirahat di kampung, Azis selalu menolak.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved