Tak Terima Ditegur, Tukang Palak di Palembang Nekat Bakar Tetangganya: Korban Disiram Bensin
Gara-gara ditegur, seorang pria yang dikenal sebagai tukang palak di Palembang nekat membakar tetangganya sendiri.
Penulis: Muji Lestari | Editor: Suharno
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Muji Lestari
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Gara-gara ditegur, seorang pria di Palembang nekat membakar tetangganya sendiri.
Pria bernama Abdul Latif (50) tega membakar tetangganya yang bernama Imron (51).
Peristiwa itu terjadi pada Rabu (4/12/2019) malam.
Entah apa yang merasuki Abdul sehingga ia tega membakar tetangganya sendiri.
Akibat perbuatannya, Abdul kini menjadi bulan-bulanan massa.
• Berikut Lagu yang Pas untuk Nikmati Suasana Hujan di Bulan Desember Lengkap Beserta Lirik & Video
Diketahui Abdul membakan Imron dengan cara mengguyurkan bensin ke tubuh Imron.
Usai menyiramkan bensin ke tubuh korban, Abdul langusng menyulutnya dengan api.
Api pun langsung menyambar dan membakar tubuh korban.
Seketika, korban langsung berteriak meminta tolong, hingga warga sekitar yang mendengar segera menghampiri sumber suara.
Warga yang melihat tubuh Imron terbakar, segera menyelamatkan korban dengan menyiramkan air.
Beruntung nyawa korban dapat diselamatkan.
Kronologi Kejadian
Peristiwa itu bermula, ketika Imron bertemu dengan Abdul di kawasan perumahan OPI, Jalan Mawar Raya, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Jakabaring.
Saat itu, Imron menegur pelaku yang sedang memegang sebotol bensin sembari memegang korek api.
Imron berusaha mengingatkan, agar botol bensin dan korek tersebut jangan terlalu dekat, karena bisa meledak.
Saat ditegur begitu, Abdul hanya diam.
Imron pun pulang ke rumah untuk mengambil sepeda motor supaya bisa berjualan.
Ketika korban hendak mengeluarkan motor, Abdul ternyata datang ke rumahnya.
Tanpa basa-basi, Abdul lalu menyiramkan bensin yang ia pegang ke tubuh Imron dan menyulutnya dengan api.
Korban langsung berteriak meminta tolong, hingga akhirnya warga sekitar berdatangan.
Imron pun diselamatkan warga dengan disiram menggunakan air.
• MUI Kota Tangerang Dukung Rencana Legalisasi Majelis Taklim Oleh Kementerian Agama
Pelaku yang masih berada di lokasi kemudian ditangkap warga.
Warga yang geram dengan ulah pelaku langsung mengakimi Abdul dengan pukulan.
Setelah itu, pelaku diserahkan ke Polrestabes Palembang.
Pelaku Dikenal Sering Memalak
Pelaku bernama Abdul yang tega membakar tetangganya sendiri hanya gara-gara ditegur, dikenal sebagai tukang palak oleh warga.
Abdul Latif (50) sering memalak di kawasan Perumahan OPI, Palembang, Sumatera Selatan.
Abdul dikenal kerap melakukan pemalakan terhadap warga sekitar.
"Dia orang waras, tapi kerjaannya setiap hari di sini malak saja dan gangguin orang lain. Sekarang orang tidak salah apa-apa malah dibakar," kata Mahmud satu di antara saksi saat berada di Polresta Palembang, Kamis (5/12/2019).
• Polisi Tangkap Otak Komplotan Rampok di Kota Depok, Diringkus Saat Berada di Bojonggede
Korban sendiri mengaku tidak tahu ada masalah apa sehingga pelaku membakar dirinya.
"Saya tidak tahu masalahnya apa, karena malam itu hanya saya tegur. Tapi malah saya disiram bensin," ujar Imron.
Atas peristiwa tersebut, Imron mengalami luka bakar di bagian wajah, kaki dan tangan.
Korban meminta agar pelaku dapat dihukum setimpal.
Kepala SPKT Polrestabes Palembang AKP Heri mengatakan, pelaku sedang diperiksa setelah sebelumnya diserahkan oleh warga.
"Kita sudah terima laporan penganiayaan itu, pelaku saat ini masih diperiksa," ujar Heri.(TribunJakarta/Kompas.com)
Kejadian Serupa di Semarang
Hanya karena tak diberi rokok, dua pemuda di Semarang, Jawa Tengah tega membakar kawannya sendiri.
Suka Adi alias Gombloh (27) dan Bayu Angga alias Gembel (26), tega membakar rekannya sendiri, Widodo (40) warga Kepil, Wonosobo.
Hal itu terjadi lantaran, Widodo tak memenuhi permintaan Gombloh dan Gembel.
Saat itu Gombloh dan Gembel meminta rokok kepada Widodo.
Namun Widodo mengaku tak memiliki rokok.
• Komentari Soal Usulan Larangan Cadar & Celana Cingkrang, Ibas: Terpenting Sifat Ahlakul Karimah
Ia pun diminta untuk membeli ke sebuah warung, namun rupanya warung yang dituju Widodo tutup.
Widodo pun kembali kepada Gombloh dan Gembel dengan tangan kosong.
Mengetahui Widodo kembali tanpa membawa rokok, Gombloh jadi emosi.
Gombloh lalu menyiramkan bensin ke tubuh korban.
Sementara itu Gembel mengambil korek dan langsung menyalakannya sehingga membuat celana yang dikenakan Widodo terbakar.
Peristiwa penganiayaan itu dibenarkan oleh Kapolsek Gayamsari Polrestabes Semarang, Kompol Warijan.
Saat ini dua pelaku, Gombloh dan Gembel telah diamankan di Mapolsek Gayamsari.
Diketahui Gombloh warga Tandang, Candisari dan Gembel warga Kampung Pandansari, Gayamsari masih ditahan di Mapolsek Gayamsari menunggu proses sidang.
Sementara mereka dijerat Pasal 170 KUHP tentang Pengeroyokan dengan ancaman hukuman maksimal 9 tahun penjara.
Barang bukti yang disita satu buah jaket berwarna biru dalam kondisi bekas terbakar.
Kronologi kejadian
Peristiwa itu terjadi pada 21 Juni 2019 lalu.
Peristiwa penganiayaan terjadi sekira pukul 02.00 WIB di depan Gudang Bambo Jalan Kaligawe Raya, Kelurahan Kaligawe, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang.
Kejadiannya berawal pada saat korban hendak berangkat kerja, tepatnya di depan gudang.
Saat itu Gombloh dan rekan-rekannya sedang berpesta minuman keras dan bakar ikan.
Lalu saat melintas di depan gudang, tiba-tiba Gombloh memanggil korban untuk meminta rokok.
Namun, korban mengaku tidak punya rokok dan akhirnya terpaksa mencarikan rokok di warung.
• Demi Terkenal, Rosa Meldianti Mengaku Senang Dibully Warganet: Apalah Aku Tanpa Netizen
Sayangnya, warung yang dituju korban tutup.
Korban pun kembali ke tempat Gombloh tanpa membawa rokok.
Diketahui, korban dan pelaku memang sudah saling kenal.
"Mereka (antara korban dan pelaku) sudah saling kenal karena berteman," kata Kompol Warijan, Rabu (6/11/2019) dikutip TribunJakarta dari Kompas.com.
"Lalu korban belikan rokok tapi enggak dapat karena warungnya tutup," lanjut Warijan.
Mengetahui Widodo kembali dengan tangan kosong, Gombloh emosi.
Kemudian tanpa basi basi Gombloh langsung memukul korban pada bagian kepala sebanyak lima kali, dan menendang bagian perut sebanyak satu kali.
"Selanjutnya, karena emosi Gombloh mengambil bensin dan menyiramkannya pada tubuh korban," tutur Warijan.
"Sementara Gembel mengambil korek gas dan langsung menyalakannya sehingga membakar celana korban," katanya.
Kemudian api menyambar seluruh tubuh korban.
• Farhat Abbas Tak Bisa Tunjukkan Bukti, Penyelidikan Dugaan Video Porno Hotman Paris Dihentikan
Korban pun berteriak kesakitan dan akhirnya menceburkan diri ke sungai di sekitar lokasi untuk memadamkan api.
Setelah itu korban langsung dilarikan ke rumah sakit.
Korban mendapatkan penanganan medis selama hampir dua minggu dari RS Sultan Agung Semarang akibat terkena luka bakar.
Berdasarkan penuturan Warijan, setelah korban mendapat penanganan medis, barulah korban melaporkan peritiwa tersebut.
"Korban baru melapor setelah sembuh," kata Warijan.
Mendapat laporan dari korban, polisi kemudian langsung melakukan penyelidikan.
"Polisi kemudian melakukan penyelidikan selama hampir dua bulan karena dua pelaku statusnya buron. Akhirnya kami berhasil menangkap pelaku pada akhir Oktober 2019," kata Warijan.
Warijan menjelaskan kondisi korban saat ini sudah membaik dan aktivitas kerja seperti biasa.
Namun, didapati masih ada bekas luka bakar pada tubuhnya.
Kini kedua pelaku tengah di tahan di Mapolsek Gayamsari menunggu proses sidang.
(Sumber: TribunJakarta/Kompas.com)