Pedagang Jengkol Nyambi Jualan Senjata Api Rakitan, Jual di Toko Online, Untung Hingga Belasan Juta
Seorang pedagang jengkol di Kabupaten Tangerang nekat nyambi menjual senjata api rakitan
Penulis: MuhammadZulfikar | Editor: Muhammad Zulfikar
Tidak hanya menawarkan jasa perakitan senjata api, lanjut Ade, EC juga menawarkan senjata yang sudah jadi .
"Biaya upgrade airsoft menjadi senjata api berkisar Rp 2 juta sampai Rp 3 juta," ungkap Ade.
Paket jasa tersebut juga ditambah dengan bonus amunisi sebanyak 25 butir.
Adapun sebelumnya, Polres Kota Tangerang berhasil menangkap dua pelaku perakit senjata api ilegal di Kabupaten Tangerang.
Ade mengatakan kedua pelaku dengan inisial EC dan JEP berhasil diringkus dari hasil laporan masyarakat.
"Dari informasi masyarakat, EC menjual senjata api, polisi bertindak ternyata benar dan dilakukan penggerebekan di Perum Asri Pasar Kemis," ujar dia.
Dari hasil penyelidikan polisi, diketahui pelaku dengan inisial EC membuat senjata api rakitan secara ilegal dengan mengubah airsoft gun.
"Airsoft gun di-upgrade jadi senjata api oleh tersangka EC," kata Ade.
Sedangkan JEP berhasil diringkus polisi dari hasil pengembangan keterangan yang dituturkan tersangka EC.
JEP berperan sebagai pembuat sparepart untuk meng-upgrade airsoft gun menjadi senjata api.
"JEP bekerja sebagai operator mesin bubut Cikupa. Membuat silinder (senjata api) atas perintah EC," ujar Ade.
Ade mengatakan, tidak hanya silinder yang dibuat JEP, beberapa sparepart senjata api seperti magazine, laras dan firing pin.
Dari tangan pelaku, Satreskrim Polresta Tangerang mengamankan sembilan pucuk senjata api dan ratusan butir peluru tajam di kediamannya.
Polisi berhasil mengamankan barang bukti berupa dua pucuk senjata api jenis makarov T16, satu pucuk senjata api jenis makarov T11, dan dua pucuk senjata api jenis makarov T16 yang masih dalam proses perakitan.
• Bagini Cara Unik Satuan Lantas Polres Tangsel Ingatkan Tertib Berkendara
• Melihat Misa Natal di Gereja Santa Maria de Fatima, Gereja dengan Akulturasi Budaya Tionghoa
• Pengemudi Lamborghini Penodong Pistol ke Pelajar Ditetapkan Tersangka Hingga Positif Ganja
• Gereja Katolik Santo Gabriel Paroki Pulo Gebang Usung Budaya Betawi jadi Tema Natal 2019
Selain itu, ditemukan juga satu pucuk senjata api jenis ecoll special 99 yang juga masih dalam proses perakitan, satu pucuk senjata api jenis black gun 917 yang masih dalam proses perakitan, serta satu pucuk senjata api revolver yang juga masih dalam proses perakitan.
"Kami juga menemukan satu pucuk air soft gun jenis kwc makarov," ujar Ade.
Selain senjata api, Ade berujar, polisi juga menemukan delapan unit selinder peluru revolver, 252 butir peluru tajam kaliber sembila milimeter, dan 39 peluru hampa kaliber sembilan milimeter.
Sementara, EC mengaku kalau dirinya belajar dari internet dan YouTube yang nantinya memperjualbelikan hasil karyannya ke Tokopedia.
Dia juga berbekal sedikit ilmunya yang ia dapatkan dulu saat bersekolah di Sekolah Teknik Menengah.
"Otodidak saja sendiri dari YouTube. Sama saya inget pelajaran dulu saya di STM," kata EC.
"Sudah setahun saya jual beli sama ngerakit ini. Sebelumnya saya belajar dulu," sambung dia.
Atas perbuatannya, ia dijerat Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara. (TribunJakarta.com)