''Sampai Mati, Aku di Mie Setan'' Ucapan Sang Koki Beberapa Hari sebelum Wafat

Rini, pemilik warung kopi (58), tak menyangka ucapan Dimas Nur Sarifudin (20) beberapa hari sebelumnya akan jadi kenyataan.

Penulis: Y Gustaman | Editor: Siti Nawiroh
Surya/Luhur Pambudi
Jenazah Dimas Nur Sarifudin (20), korban tewas ledakan elpiji di resto Mie Setan, disemayamkan di rumah neneknya di Jalan Mulyorejo Utara No 43, Mulyorejo, Surabaya, Minggu (29/12/2019) malam. 

"Dimas sama orang-orang kampung itu baik. Kalau enggak begitu, teman-teman enggak datang ke sini semua," kata dia di rumah duka.

Para tetangga, teman sepermainan dan sekolah tak ingin ketinggalan mengirimkan doa di dekat jenazah Dimas.

Dimas adalah pemuda yang suka membantu dan cekatan.

"Ada kerja bakti dia langsung ikut, enggak nunggu disuruh," kenang Rini.

"Kalau ada yang ngajak 'Mas, ayo ngancani aku'. ya berangkat. Kalau ada yang butuh dia sering dia tanggap," jelasnya.

Follow juga:

Satu kali Dimas diajak seorang tetangga untuk menjemput anaknya yang tak berani pulang seorang diri karena ada razia kendaraan bermotor di Jalan Pahlawan Surabaya.

Ajakan itu memang terdengar sepele, tapi Dimas sangat terbuka.

"Ya dia mau," ucap Rini.

Positif Pakai Narkoba, Tulisan Terakhir Medina Zein Soal Kesehatan Mental Tuai Komentar

Bahkan, Rini sudah menganggap Dimas anak sendiri.

"Dia kalau sama saya curhat apa saja. Sudah saya anggap kayak anak sendiri," jelasnya.

Belasan pemuda silih berganti memanggul keranda jenazah Dimas selepas disalatkan di sebuah masjid yang berjarak tak lebih 50 meter dari kediaman neneknya.

Rombongan para pelayat membelah jalan desa, sambil merapal tahlil menuju pekuburan.

Korban Meninggal Dua Orang

Sebelum Dimas, pekerja lain yang meninggal adalah Alansya Aji Wardana (31) warga Mulyorejo Utara.

Halaman
1234
Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved