Banjir di Tangerang

Pengakuan Lengkap Camat Ciledug Viral Marahi Relawan Banjir Hingga Kronologisnya

Baru-baru ini ada kejadian menggegerkan Tangerang di balik kemelut banjir yang merendam Kota Tangerang. Camat Ciledug memarahi relawan.

TribunJakarta.com/Ega Alfreda
Camat Ciledug, Syarifudin saat ditemui di Puri Kartika, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Sabtu (4/2/2020). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, CILEDUG - Baru-baru ini ada kejadian menggegerkan Tangerang di balik kemelut banjir yang merendam Kota Tangerang.

Sebab, sebuah video amatir menunjukan sebuah peristiwa yang mencengangkan.

Berdurasi sekira 39 detik, video viral tersebar luas di media sosial berisi seorang Camat Ciledug membentak seorang relawan banjir.

Camat Ciledug, Syarifudin, yang kala itu sedang meninjau kawasan Wisma Tajur, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang hari Kamis (2/1/2020).

Saat ditemui di Komplek Kartika, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Syarifudin menjelaskan kronologis video viral dirinya membentak seorang relawan bernama Raja.

"Kronologisnya itu, saat evakuasi korban pada Kamis siang di Wisma Tajur, saya bertemu Raja yang mengatakan dirinya relawan dari Jakarta. Raja minta peralatan evakuasi mulai dari pengeras suara, lampu senter dan lainnya," kata Syarifudin, Sabtu (4/1/2020).

"Disitu saya bertanya, anda relawan bawa apa saja? Dia enggak bawa apa-apa, cuma bawa selembar kertas dan pulpen," sambung dia.

Kata Syarifudin, saat itu ia juga menerima informasi dari anggota Polsek Ciledug yang sebelumnya sudah menegur Raja atas aksinya di lokasi banjir tersebut.

Menurutnya, dalam situasi yang tak berbeda jauh, Syarifudin melihat Raja melakukan pendataan di depan warga.

" Disitu saya memang langsung menegurnya, karena ingin mengetahui aksi Raja tersebut atas perintah siapa. Sebagai pejabat wilayah, saya dan tim Basarnas saat itu bertanggungjawab penuh. Proses evakuasi dalam situasi banjir separah itu harus digerakan dalam satu komando," terang Syarifudin.

Dijelaskan Syarifudin, sebelum kejadian tersebut Ia bersama tim sudah di Wisma Tajur sejak Rabu pagi (1/1/2020).

Namun, Kamis Pagi (2/1/2020) Syarifudin meninggalkan Wisma Tajur untuk mengambil logistik bantuan di wilayah Kunciran Indah.

"Sejak hari pertama kejadian banjir saya tidak melihat sosok Raja, seharian saya di Wisma Tajur mengevakuasi warga, istirahat sebelum subuh pun saya masih salat di Wisma Tajur, disitu saya masih tak melihat Raja," aku Syarifudin.

Lanjutnya, ketika Syarifudin kembali ke Wisma Tajur siang hari, ia melihat Raja sibuk mengatur warga.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved